Yin Wushuang yang Tidak Tahu Malu dan Bermuka Dua (1)
Yin Wushuang yang Tidak Tahu Malu dan Bermuka Dua (1)
Sebelum memberikan pil itu, Yin Wushuang juga sudah menduga bahwa Singa Api tidak bisa berbicara dengan bahasa yang benar. Karena itulah pil dari China tidak ada berguna baginya.
Atau bisa juga pil itu akan berguna baginya, tapi singa itu akan berbicara dalam bahasa Inggris. Bagaimanapun juga Singa Api adalah binatang magis semu dari Liga Utara.
Tetapi ketika makhluk ini membuka mulutnya, ternyata ia bisa berbicara menggunakan bahasa China, bahkan bercampur dengan dialek.
[Apa mungkin Singa Api ini sebenarnya… dari China?]Mo Range hanya bisa bertanya seperti itu.
Yin Huo juga menyeka keringatnya, ia belum pernah bertemu dengan situasi semacam ini.
Mo Baobao merenungkannya sejenak kemudian ia pun berkata, [Mungkin masalahnya ada pada pil itu. Pil itu membuat binatang dapat berbicara bahasa manusia. Tapi bagaimanapun juga itu adalah pil dari China. Singa Api adalah binatang magis semu dari Liga Utara. Kombinasi keduanya menyebabkan terjadinya perubahan bahasa.]
[ Ini adalah satu-satunya penjelasan yang lebih masuk akal.]Yin Huo menganggukkan kepalanya, [Singa Api adalah binatang magis semu dari Liga Utara sejak ribuan tahun yang lalu. Dan tidak dia mungkin datang dari China.]
Seketika Yin Wushuang merasa kebingungan. Kemudian ia pun menyingkirkan pikiran-pikiran itu, saat ini yang harus segera ia lakukan adalah melawan para anggota tim dari aliran Tian Shen dan Singa Api versi dialek China.
Singa Api sudah bisa berbicara, namun Yin Wushuang masih belum yakin bagaimana sikap Singa Api itu padanya.
-
Saat Yin Wushuang sedang menduga-duga, Singa Api itu langsung berbalik. Tubuhnya yang kekar berjongkok di depan Yin Wushuang, lalu dengan kaki belakangnya ia menggaruk-garuk lehernya ia berkata, "Aih, woi manusia, kamu memberiku makan apa? Aku merasa seluruh tubuhku tidak nyaman."
"Aku memberimu obat ajaib yang berharga dan membuatmu dapat berbicara bahasa manusia." Yin Wushuang berkata seperti itu dengan ekspresi yang tenang namun juga terlihat serius, dan ia menjawab dengan bahasa China.
Karena bisa berbicara bahasa China, maka otak Singa Api itu juga dapat mengerti apa yang dikatakan Yin Wushuang. Kemudian ia pun berdiri, matanya yang memang sudah besar itu semakin melebar dan berbentuk seperti lonceng tembaga, "Alamak! Makasih makasih! Aku akan membuat pengecualian dan tidak akan membunuh kalian, pergilah! Obat ajaib itu… sangat berharga!"
Setelah mendengar Singa Api itu berkata demikian, Yin Wushuang mengangkat alisnya. Saat itu Arthur yang sedang berada di sampingnya tampak sangat kebingungan.
Bukan hanya Arthur saja, namun umat dari gereja Tian Shen yang ada di ujung lain juga terlihat lebih kebingungan. Karena kalimat Sophia yang mengatakan bahwa 'Yin Wushuang meracuni Singa Api', mereka mengira Singa Api itu mati keracunan.
Itu karena semua orang mengetahui bahwa Yin Wushuang adalah orang yang jahat dan kejam. Ia juga telah meracuni dan mencoba membunuh banyak orang.
Tetapi Singa Api tidak mati karena keracunan, ia bahkan masih bisa berdiri dengan dalam keadaan baik-baik saja dan tidak mengaum lagi. Ia memakai bahasa yang aneh untuk berbicara dengan Yin Wushuang.
Yin Wushuang berkomunikasi dengannya!
Ini bukanlah sikap orang yang diracuni terhadap orang yang meracuninya!
"Mereka mengatakan apa?"
"Bukankah Singa Api tadinya masih mau bertarung sampai mati dengan Yin Wushuang?"
"Sophia, bukankah kamu berkata bahwa Yin Wushuang meracuni Singa Api? Mengapa dia tidak mati keracunan?" Pendeta gemuk bertanya kepada Sophia, nada bicaranya sedikit marah, "Kamu membuat kami kehilangan kesempatan terbaik!"
Karena kebohongan Sophia, mereka mengira Singa Api pasti mati, dan mereka pun bisa menyerang Yin Wushuang. Tapi ternyata Singa Api itu tidak mati!
Kalau bukan karena Sophia yang berdiri dan mengatakan sesuatu, mereka akan bertindak lebih dulu dan membunuh Singa Api itu selagi ia sakit. Di saat tubuh Singa Api itu menegang dan tergeletak di tanah mereka akan membunuhnya, kemudian baru membereskan Yin Wushuang. Sekali mendayung dua pulau terlampaui!
Binatang magis semu bukanlah hal yang sepele. Pendeta gemuk itu pun tidak dapat menjamin bahwa mereka akan dapat bertahan 100%.
Kesempatan itu berlalu dalam sekejap, dan itu semua disia-siakan begitu saja oleh Sophia. Sayang sekali!
Dari petunjuk pendeta gemuk itu, semua orang pun mengerti bahwa Sophia telah melakukan hal yang begitu bodoh. Mata mereka penuh dengan celaan.
"Sophia, kalau kamu tidak bisa membedakan situasinya, jangan menyela dan mengganggu pendeta sehingga menghilangkan kesempatan dalam pertempuran." Putri Arya tiba-tiba berbicara, dan semua orang juga mengangguk setuju dengan apa yang dikatakannya.