Permaisuri Kembali ke Sekolah

Mari Bersama-Sama Mencari Pria yang Diselingkuhi



Mari Bersama-Sama Mencari Pria yang Diselingkuhi

2"Yin Wushuang! Sebenarnya apa salahku yang membuatmu begitu membenciku!" Sophia berdiri dan berkata dengan suara tinggi, "Sebelumnya kamu berkata bahwa aku yang memberikan racun, sekarang lagi-lagi kamu menuduh aku dan pendeta berbuat kotor. Setelah pergi dari sini aku akan melaporkan semua ini kepada Ayahku! Ayahku pasti akan meminta Ratu untuk mengadilimu!"     

Sophia berkata seolah apa yang ia ucapkan itu dengan penuh kebenaran, nyaring dan kuat. Seandainya Yin Wushuang bukan orang yang terlibat secara langsung, mungkin ia hampir saja mempercayainya.      

Sambil menggoyang-goyangkan jarinya, Yin Wushuang membuka bibir merahnya dan berkata, "Tidak, tidak, tidak. Kamu begitu suci, cantik, terhormat, murah hati, dan mandiri bagaikan Bunda Maria yang terlahir kembali. Bagaimana mungkin kamu salah? Tentu saja aku yang salah, aku tidak seharusnya melihatmu mengambil belati dan hendak menikamkan belati itu ke punggung Putri Arya sewaktu memancing ikan."     

Yin Wushuang melanjutkan, "Aku seharusnya menggagalkan niatmu untuk membunuh, tidak seharusnya menganggap ancamanmu kepadaku itu serius. Seharusnya aku membantumu membunuh Putri Arya, lalu membantumu tidur dengan Louis. Semuanya akan berjalan secara alami. Satu-satunya wanita berbakat di Imperium Liga Utara seharusnya adalah kamu, Sophia. Ya, semuanya salahku."     

Yin Wushuang menyebutkan nama Putri Arya dan Louis, bahkan menyebutkan tentang rencana pembunuhan dan ancamannya. Hal itu membuat raut wajah Sophia seketika langsung berubah, "Fitnah… fitnah keji!"     

"Ya ya ya, aku memfitnah, aku yang paling jahat, kamu tidak bersalah." Yin Wushuang mengangkat bahu dan tidak setuju, "Bekas ciuman di leher pendeta bukan kamu yang meninggalkannya, bukan Arya, tentu saja aku lebih tidak mungkin lagi. Jadi… tadi malam ternyata pendeta bermesraan dengan seorang pria? Ya Tuhan! Bukankah di gereja kalian kaum homoseksual akan dibakar sampai mati?"     

Yin Wushuang berpura-pura terkejut. Seiring dengan perkataannya itu, wajah semua orang pun langsung berubah menjadi aneh.      

Gereja Tian Shen secara eksplisit melarang percintaan sesama jenis. Jika ada yang ketahuan, maka akan dibakar hidup-hidup. Kalau ternyata pendeta telah melakukan hubungan homoseksual, maka ia harus…     

Semua orang seketika langsung melihat leher pendeta dan samar-samar juga dapat melihat bekas ciuman di sana. Bahkan saat itu juga ada beberapa orang yang memperlihatkan pandangan jijik dan menghakimi.     

Pendeta gemuk itu langsung panik. Ia memegangi lehernya dan berkata dengan murka, "Yin Wushuang, jangan harap kamu bisa memfitnahku! Aku tidak bermesraan dengan seorang pria!"     

Yin Wushuang mendesak pendeta gemuk itu sampai ia tidak bisa mengelak lagi. Dan akhirnya ia pun hanya bisa mengakui bahwa dirinya telah tidur dengan seorang wanita.     

Louis dapat bersaksi bahwa wanita itu bukan Putri Arya. Pendeta sendiri berkata 'tadi pagi pergi mencari Yin Wushuang', jadi yang tersisa di antara para wanita hanya Sophia. Dan tadi Sophia sendiri berkata bahwa ia pergi keluar untuk mandi dan tidak ada di dalam tenda. Entah apakah ia benar-benar mandi atau…     

Sebagian besar orang-orang yang ada di sana melirik ke arah Sophia. Dan dari tatapan mereka sepertinya mereka sedikit merasa kasihan kepada John. Pertempuran tentang menemukan 'perselingkuhan' ini telah berubah menjadi 'mari bersama-sama mencari pria yang telah diselingkuhi'.     

Sophia menutup mulutnya, dan seketika air mata tampak berlinang di sudut matanya. Dari ekspresinya seolah menyatakan bahwa 'aku telah dianiaya'.     

Wajah John tampak tegang, sedikit merasa kecewa dan sedikit merasa ragu. Namun pada akhirnya ia memeluk Sophia dan berkata, "Aku percaya kepadamu."     

Pendeta gemuk itu dapat merasakan suasana saat ini semakin terasa aneh, dan ini semua karena Yin Wushuang. Ia juga tidak ingin semua orang terus membahas topik ini dan menyakiti Sophia. Kemudian pendeta itu mengayunkan kedua sayapnya dan ia tetap bersikeras, "Teritori malaikat!"     

Ketika pendeta gemuk itu berkata seperti itu, seketika ruang pun terdistorsi dan membelah membentuk sebuah ruang yang berdiri sendiri. Yin Wushuang dan pendeta gemuk berada dalam ruang ini.     

"Teritori malaikat!" Ada orang yang tercengang saat mendengarnya, "Ini adalah kemampuan area yang hanya dapat digunakan oleh malaikat sayap biru ke atas!"     

"Konon di dalam teritori itu, malaikat adalah dewa yang tidak terkalahkan?"     

"Yin Wushuang pasti mati!"     

Teritori malaikat sederhananya berguna untuk membuka sebuah ruang. Dewa dalam ruang ini adalah malaikat yang membuat teritori itu.     

Di wilayahku, akulah yang berkuasa!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.