Permaisuri Kembali ke Sekolah

Aku Bisa Membereskan Yin Wushuang Sendirian



Aku Bisa Membereskan Yin Wushuang Sendirian

0Yin Wushuang memilih sisi yang tidak ada orangnya untuk menyebarkan hawa pedangnya. Setelah melihat kekuatan membunuh dari hawa pedang yang begitu besar, langkah para umat yang lain pun seketika langsung terhenti, kemudian mereka saling memandang satu sama lain.     

Kekuatan pedang miliki Yin Wushuang ini jauh lebih tinggi kekuatan yang dimiliki oleh dari ksatria level sembilan. Bahkan meskipun ada sepuluh John sekali pun tidak akan bisa menahan serangan ini.     

Saat ini Arya dan Panther baru tahu bahwa apa yang pernah dikatakan Arthur tentang Yin Wushuang yang telah membunuh penyihir mayat hidup dan dewa kematian adalah benar.     

Yin Wuhuang benar-benar mempunyai kekuatan yang hebat ini. Ia tidak pernah membutuhkan perlindungan dari siapapun.     

Arthur sendiri juga tercengang saat melihat kehebatan kekuatan yang dimiliki Yin Wushuang!     

Saat perjalanan di kota M, Yin Wushuang memakai api untuk membakar penyihir mayat hidup. Kemudian ia meremas leher dewa kematian dengan tangan kosong sampai lehernya putus…     

Saat itu Yin Wushuang belum mencabut pedangnya. Ternyata Yin Wushuang masih mempunyai senjata, dan kekuatan senjata ini… sedikit pun tidak rendah!     

'Dia… bagaimana dia bisa sekuat ini?!'     

'Tidak, sekarang ini bukan intinya, intinya adalah…' Batin para umat yang lain.     

"Tuan Pendeta, tolong tenang. Nona Yin, kamu juga tenanglah. Ada yang salah di sini!" Arthur berdiri, wajahnya yang tampan masih terlihat tenang, "Nona Yin tidak punya alasan untuk meracuni kalian. Kalian tahu, dengan kekuatan dan kemampuan yang dimilikinya, dengan pedangnya ini, dan kekuatan hawa pedangnya. Dia bisa saja langsung membunuh kita semua! Tidak perlu racun!"     

Ini adalah kenyataan yang kejam. Kata-kata Arthur membuat Arya tertegun. Dengan kekuatan yang dimilikinya, Yin Wushuang memang tidak perlu memakai racun… Kalau begitu…     

"Siapa pemburu harta yang berani terang-terangan melawan gereja Tian Shen? Dewa tidak akan mengampuni orang yang membunuh tim dari gereja Tian Shen. Seluruh umat gereja Tian Shen akan memburunya! Bukankah ini adalah hal yang tidak diinginkan Yin Wushuang?!" Pendeta gemuk tersenyum sinis. Kemudian ia melambaikan tangannya dan berkata dengan sombong, "Kamu mundur dan tunggu saja. Aku bisa membereskan Yin Wushuang sendirian."     

"Tunggu, Tuan Pende… ugh!"     

Ketika pendeta gemuk itu mengayunkan sayapnya, Arthur memuntahkan seteguk darah. Semua orang langsung terhempas dan jatuh ke tanah yang sangat jauh.     

Kekuatan seorang ksatria cemerlang level sembilan tidak sebanding dengan kekuatan yang dimiliki malaikat bersayap biru.     

"Arthur, memandang statusmu sebagai seorang ksatria cemerlang, aku memaafkan kebodohan usia mudamu yang dibutakan oleh wanita." Nada bicara pendeta gemuk itu terdengar seperti sedang menghina. Bahkan Arthur tidak mempunyai kesempatan untuk berdiri, "Dosa besar dapat dimaklumi, penderitaan hidup tidak dapat dihindari. Kalian awasi Arthur, jangan biarkan dia meminum ramuan apa pun, juga jangan biarkan pendeta mana pun menyembuhkan dia!"     

"Ini…" Ada suara erangan dari kerumunan. Sepertinya organ dalam Arthur hancur. Tapi ia tidak memperbolehkan minum ramuan untuk menyembuhkannya, dan bahkan tidak ada orang yang boleh menyembuhkannya.     

'Apakah itu berarti pendeta gemuk ingin supaya Arthur yang merupakan seorang ksatria itu menyembuhkan lukanya sendiri?'     

Jika Arthur tidak ditolong tepat waktu, akibatnya akan sangat fatal…     

"Ini adalah hukuman untuknya!" Pendeta gemuk berkata dengan nada yang dingin, "Aku tidak membunuhnya sudah merupakan belas kasihan Dewa Pencipta. Dia melindungi mata-mata dan melakukan pembelaannya untuknya. Mati pun tidak cukup!"     

Ketika pendeta gemuk itu berkata seperti itu, tidak ada seorang pun yang berani membantahnya.     

"Ha." Yin Wushuang tertawa dengan dingin, "Apa kamu tidur dengan Sophia juga adalah belas kasihan dari Dewa Pencipta?"     

"Diam!" Suara pendeta gemuk itu meninggi.     

Seketika John langsung memandang Sophia. Tadi malam ia sempat mencari Sophia, tetapi saat itu Sophia tidak ada di dalam tendanya.     

"John, apa yang sedang kamu pikirkan? Bukankah aku bilang bahwa aku keluar untuk mandi?!" Sophia menggelengkan kepalanya dengan kecewa.     

"Aku… tentu saja aku mempercayaimu."     

"Sudah jelas ditipu, tapi masih percaya dengan bodohnya. Bagaimana? Apa selanjutnya masih mau menerima orang yang sudah membohongimu?" Suara Yin Wushuang mengejek, "John, buka matamu lebar-lebar. Bekas ciuman siapa yang ada di leher pendeta ini? Mungkinkah Putri Arya?"     

"Semalam aku berjaga malam untuk putri. Putri berlatih sepanjang malam dan sama sekali tidak keluar." Louis berbicara dengan ringan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.