Permaisuri Kembali ke Sekolah

Qin Mengyao tidak pernah mengajak Yin Wushuang untuk ngobrol, tapi ia sering membawa beberapa temannya masuk ke kamar dan bergosip tanpa mempedulikan Yin Wushuang sedang istirahat atau tidak.     

Obrolan yang mereka bicarakan tidak jauh tentang para pemuda yang memiliki kedudukan tinggi di dunia kultivasi yang sebenarnya.     

Misalnya putra ketua sekte Dao Yin Cheng yang bernama Yin Tianji, ia adalah orang yang pernah Yin Wushuang temui saat di hutan Qiyue.     

Selain itu mereka juga membahas tentang putri dari kakak Yin Cheng, nona besar keluarga Yin.     

Nona besar Yin adalah adik sepupu dari Yin Tianji, ia adalah gadis yang menjadi calon istri Bai Jincheng anak dari ketua sekte Yu Shou.     

Yin Wushuang memijit alisnya dan bersandar di atas ranjang, ia lalu masuk ke dalam cincin phoenix.     

10 hari ini Yin Wushuang telah fokus latihan jurus Zhen dan kekuatannya tidak pernah ia latih.     

Ketika Yin Wushuang hendak masuk ke dalam cincin phoenix, dari luar pintu tiba-tiba ia mendengar ada suara yang datang.     

Qin Mengyao datang bersama dengan dua gadis lagi untuk makan makanan ringan dan bergosip.     

Kuaci dan semua makanan ringan itu dikirim oleh oleh atasan Cai yang mengutus orang lain untuk mengirimkan makanan tersebut, karena ia termasuk murid tercatatnya.     

"Nona Mengyao, aku hari ini ada kabar gembira!"     

Qin Mengyao langsung bersemangat, "Kabar gembira apa?"     

"Anak dari sekte Yu Shou, Bai Jincheng akan datang ke sini!" Suara gadis itu terdengar sangat senang ketika menyampaikan informasi tersebut kepada Qin Mengyao.     

"Aku pernah mendengar nama Bai Jincheng, dengar-dengar dia sangat keren dan galak ya? Di wajahnya ada goresan luka dan dia juga tidak suka mendekati perempuan." Qin Mengyao menganggukkan kepalanya.     

Gadis lainnya memasang wajah kagum, "Kalau begitu dia pasti sangat suci! Kekuatan Bai Jincheng sangat tinggi, di usia 25 tahun ia sudah mencapai tingkat Jin Dan level 5 dan memiliki binatang ajaib yaitu singa berkepala dua."     

"Kenapa dia datang ke sini?" Qin Mengyao merasa penasaran.     

"Sekte Dao dan Yu Shou memiliki hubungan perjodohan, memangnya ada yang aneh jika dia datang ke sini? Aku sangat ingin bertemu dengannya, sayang sekali di hari itu kebetulan adalah lomba untuk murid luar."     

Gadis satunya berkata dengan suara kecil, "Adik Qin, aku dengar dari Kakak yang lain ada yang bilang katanya Bai Jincheng datang ke sini untuk membatalkan perjodohan mereka! Kita semua tahu bahwa Bai Jincheng pernah dijodohkan dengan Nona Besar yang sudah menghilang sangat lama, mana bisa ditemukan lagi!"     

"Benar juga." Bai Mengyao merasa setuju, "Bai Jingcheng adalah Tuan Muda dari sekte Yu Shou, tidak boleh karena satu perempuan yang hilang akan membuang-buang waktunya. Beberapa tahun sudah berlalu, tapi Nona Besar masih belum kembali, wajar sekali jika dia membatalkan perjodohan mereka."     

"Aku dengar bukan karena itu saja." Gadis itu berkata dengan suara kecil, "Sepertinya Bai Jincheng dan Yin Tianji anak ketua sekte kita telah mengalami konflik saat di hutan Qiyue, sehingga Bai Jincheng sangat marah dan ingin membatalkan perjodohannya. Sebenarnya Bai Jincheng tidak peduli dirinya memiliki calon istri atau tidak. Kata orang-orang bagi Bai Jincheng yang terpenting hanyalah hidup dan mati!"     

"Wah, kalau dengar cerita kalian, kemungkinan besar jika Nona Besar sudah kembali, dia juga tidak ingin menikah dengannya!"     

Mereka bertiga tertawa, sedangkan Yin Wushuang berbaring melihat ke samping dan berpikir.     

Sebaiknya jangan sampai ia bertemu dengan Bai Jincheng, takutnya Bai Jincheng membocorkan tikus ajaib pada orang lain dan menariknya ke depan kedua sekte untuk menyelesaikan masalah ini, jika hal itu terjadi ia pasti akan rugi.     

Setelah itu Yin Wushuang pun masuk ke cincin phoenix.     

Ia melihat tikus ajaib itu dan bertanya, "Kenapa dia masih belum bangun?"     

"Tuan, tikus ini sangatlah berharga. Dia mengalami luka dan masih dalam tahap penyembuhan, dia tidak akan bangun jika belum benar-benar kembali normal."     

Yin Wushuang tidak tahu harus berbuat apa setelah mendengar penjelasan Mo Baobao.