Kisah Istri Bayaran

Kekhawatiran (4)



Kekhawatiran (4)

3Jderr!      

Suara petir terdengar dari langit. Lampu jalan di kebun sangat redup, tapi kilatan petir barusan membuat wajah Leng Sicheng terlihat dingin, tajam dan tenang. Ia terlihat menakutkan.     

"Tidak perlu " Suara Leng Sicheng terdengar tenang, bahkan malas mau berbicara lebih dengan Xu Zipei. Dia pun langsung membalikkan badannya dan pergi.     

Xu Zipei pun langsung panik. Ia mengira perbuatan orang tuanya telah menyakiti hati Leng Sicheng. Pria ini merupakan pewaris keluarga Leng. Namun saat sebentar lagi bisa mewarisinya, Grup Leng malah tertimpa krisis terbesar dalam sejarahnya.      

Sementara itu, sebagai teman kerja sama yang paling baik, bahkan dua keluarga sudah bertunangan, keluarga Xu malah datang ke rumah keluarga Leng untuk meminta membatalkan pertunangan. Laki-laki manapun pasti tidak akan terima.     

Namun Xu Zipei berbeda. Meskipun orang tuanya bisa bersikap begitu, tapi ia tidak! Ia mencintai Leng Sicheng, dan berharap bisa selalu bersama pria itu di masa depannya. Walaupun seluruh anggota keluarganya telah pergi ke luar negeri, ia pasti akan berada di samping Leng Sicheng, menemaninya melewati masa krisis tersebut.     

Xu Zipei mengerti, mungkin karena sikap orang tuanya, Leng Sicheng jadi marah padanya. Namun tidak apa-apa. Ia sudah lama berhubungan baik dengan Leng Sicheng, mereka sangat dekat. Meskipun tidak mesra seperti pasangan lainnya, namun masih bisa dikatakan nyaman dan tentram.      

Selama ini Leng Sicheng tidak pernah memiliki pacar, bukankah itu karena di matanya hanya ada satu orang? Lalu, karena sifatnya yang dingin dan arogan, itu malah membuatnya tidak bisa mengungkapkannya, kan?     

Xu Zipei hidup di lingkungan kelas tinggi. Orang-orang yang dikenalnya memiliki sifat yang terbuka. Lelaki selain Leng Sicheng semuanya memanfaatkan keluarganya yang memiliki kekayaan dan kekuasaan, dan terus gonta-ganti pacar.      

Selama ini, Leng Sicheng hanya memilikinya seorang. Pria itu juga sangat berkemampuan. Sejak kecil ia sudah menjadi bos di kalangan anak-anak. Setelah mewarisi perusahaan, Leng Sicheng pun menjadi lebih dewasa.      

Xu Zipei tidak hanya sekedar menyukai Leng Sicheng, ia benar-benar tertarik pada pria itu. Semakin hari Xu Zipei berada di samping Leng Sicheng, semakin ia kagum dan terpesona pada pria tersebut.     

Xu Zipei maju selangkah, ia langsung mengatakan, "Sicheng, aku tahu perbuatan orang tuaku sangat menyakitkan. Aku juga tidak menyangka … di masa krisis seperti ini, mereka hanya memikirkan keluarga Xu saja. Tapi sekarang sudah zaman modern, bukan? Memangnya kenapa kalau pertunangan kita dibatalkan? Asal kita berdua mau, bahkan besok kita sudah bisa langsung menikah begitu Biro Urusan Sipil buka!"     

Xu Zipei sudah tidak peduli lagi. Asalkan Leng Sicheng mau, ia pasti akan berada di sampingnya!     

Leng Sicheng mendengar kata-kata barusan, namun ia sama sekali tidak menoleh. Beberapa saat kemudian, Gu Qingqing hanya melihat Leng Sicheng membuka mulutnya dan berkata dengan tenang.     

"Tidak usah. Pertunangan kita sudah dibatalkan. Kedepannya kamu bisa menjadi putri pertama keluarga Xu kamu sepuasnya."     

Suara Leng Sicheng terdengar begitu datar tanpa emosi. Sebenarnya, selain terasa sedikit terhina, ia benar-benar tidak memiliki perasaan apa pun terhadap pembatalan pertunangan tersebut. Bahkan … secara samar-samar ia merasa ini adalah kebebasan yang ditakdirkan.     

Namun di mata Xu Zipei dan Gu Qingqing waktu itu, mereka merasa ketidakpedulian Leng Sicheng saat itu jelas karena pria itu marah. Bahkan, mungkin kecewa. Dan ini mungkin karena cinta yang dalam.     

"Mereka adalah mereka, aku adalah aku!" Jelas-jelas Xu Zipei juga salah paham. Dengan emosional, ia mengatakan, "Sicheng, asal kamu menganggukkan kepalamu, asal kamu bilang kamu mau aku berada di sampingmu, aku pasti tidak akan pergi!"     

"Tapi aku tidak menyukaimu." Kalimat Leng Sicheng ini membuat Xu Zipei tertegun. Secara refleks ia langsung mengatakan, "Tidak mungkin! Selama ini tidak ada wanita lain selain aku di sampingmu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.