Kisah Istri Bayaran

Terpapar (16)



Terpapar (16)

1Wu Aimei masih ingat, saat awal-awal menyuruh Gu Qingqing datang ke rumah keluarga Xu, ia sebenarnya sedikit gelisah. Kalau orang lain yang datang untuk membantunya mungkin biasa saja. Tapi ini Gu Qingqing. Kalau anaknya itu berdandan, ia jadi mirip sekali dengan Xu Zipei yang anak kandung keluarga Xu.     

Dan benar saja. Setelah Gu Qingqing datang ke rumah keluarga Xu, begitu selesai membersihkan dapur dan sedang beristirahat, Wu Aimei membandingkannya dengan foto Xu Zipei. Mereka berdua memang mirip.     

Waktu itu Gu Qingqing terlalu pendiam, pakaiannya juga terlalu polos, sangat jauh berbeda dengan Xu Zipei yang selalu tampil cantik dan mewah.      

Baik dari rambut, pakaian, ataupun auranya, Gu Qingqing kalah dari Xu Zipei. Karena itulah, orang lain juga tidak bisa langsung menyadari kemiripan mereka ketika keduanya berdiri berdampingan.     

Xu Zijin dan Gu Qingqing teman seangkatan di sekolah. Karena itulah ia selalu suka bersaing dengan Gu Qingqing, dan membicarakan hal buruk Gu Qingqing di hadapan kedua orang tuanya.      

Tentu saja, orang tua biasanya tidak akan menganggap serius kata-kata anak kecil, namun hal itu tetap membuat citra Gu Qingqing jadi buruj.      

Di mata Li Hongrui, Gu Qingqing adalah sosok pendiam, murung, dan pendendam. Ia termakan ucapan Xu Zijin, dan menganggap Gu Qingqing sebagai anak yang memiliki banyak pikiran buruk. Intinya, ia tidak suka pada Gu Qingqing.     

Karena Gu Qingqing satu kelas dengan Xu Zijin, mereka malah sering bertemu. Xu Zijin tidak menyukai Gu Qingqing, tapi ia sering kali memanfaatkannya.      

Saat ingin mencontek PR orang lain, ia malah menyuruh Gu Qingqing melakukannya. Meskipun Gu Qingqing pendiam, tapi ia juga tidak mau diperalat.      

Sayangnya, Wu Aimei selalu menggunakan alasan mereka sedang bekerja di rumah keluarga Xu. Keluarga Xu adalah orang yang menghidupi keluarga Gu, dan terus menyuruh Gu Qingqing menahan diri.     

Bagi Wu Aimei, kehidupan waktu itu benar-benar sangat indah. Karena ia bisa bekerja dengan gaji tinggi, sekaligus bertemu anak kandungnya. Satu-satunya kekurangannya adalah, pria yang disukai anaknya, Nie Zhining, sepertinya menyukai Gu Qingqing.     

Diantara Gu Qingqing dan Xu Zijin, Wu Aimei tentu lebih memihak Xu Zijin. Tapi ia juga tidak seburuk itu. Karena ia juga sedikit menyayangi Gu Qingqing.     

Kalau antara Gu Qingshan dan Gu Qingshan, serta Xu Zijin, Gu Qingqing tentu tidak ada artinya sama sekali di mata Wu Aimei. Begitu ia tahu Nie Zhining yang selalu disukai Xu Zijin ternyata menyukai Gu Qingqing. Ia tentu harus membantu Xu Zijin.     

Untung saja Gu Qingqing sepertinya tidak menyukai Nie Zhining. Gu Qingqing juga menjamin, kedepannya ia tidak akan terlalu dekat dengan Nie Zhining.     

Meskipun waktu mau wisuda kuliah, Gu Qingqing dan Nie Zhining pernah pacaran, tapi itu hanya sebentar. Hanya saja, Wu Aimei tidak menyangka kalau keluarga Xu akan pindah ke luar negeri selama tiga tahun untuk urusan perusahaan.     

Tiga tahun sudah berlalu. Xu Zijin yang sekarang juga berbeda dengan yang tiga tahun lalu. Ia dulu anak yang sombong dan manja. Tapi sekarang ia lebih dewasa, dan lebih bisa menahan perasaan.      

Hubungan Xu Zijin dan Nie Zhining juga semakin kokoh. Meskipun sempat mengalami banyak lika-liku dan cobaan, namun sekarang hubungan mereka tetap baik-baik saja, kan?     

Xu Zijin menyesap kopinya. Ia mengangkat pergelangan tangannya dan melihat jam. Saat mendongak kembali, ia kebetulan melihat Wu Aimei. Ia pun mengerutkan keningnya.      

Penampilan Wu Aimei hari ini bisa dikatakan sangat berbeda. Ia memakai pakaian mahal. Semua yang ia kenakan dari atas sampai bawah merupakan barang bermerek. Namun, aura yang terpancar dari tubuhnya sama sekali tidak bisa menandingi Li Hongrui dan Zhen Xiaoya. Wu Aimei jelas terlihat seperti orang kaya baru.     

Xu Zijin mengingat tujuannya memanggil Wu Aimei ke sini. Ia pun berusaha menekan perasaannya. Ia lalu meneguk kembali kopinya dan langsung berdiri.     

Wu Aimei masih belum menyadari keengganan Xu Zijin, dan langsung berjalan ke arahnya. Kemudian dengan penuh perasaan memanggil, "Zijin … Nona Zijin, halo."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.