Kisah Istri Bayaran

Hadiah (17)



Hadiah (17)

1Gu Qingqing menggelengkan kepalanya. Ia pergi ke dapur mencuci piring, namun setelah ia membuka keran air, memberikan sabun pada spons cuci piring, matanya tetap melirik terus kepada Leng Sicheng. Namun ia malah menemukan pria itu sudah tidak ada di sana.     

"Kalau tidak fokus akan boros air."     

Gu Qingqing terkejut, ia pun segera menutup keran air dan menoleh. Ia melihat Leng Sicheng berjalan ke arah lain, lalu mendekat sambil melepaskan sarung tangan karetnya, kemudian berdiri di belakang Gu Qingqing, "Lihat apa?"     

Leng Sicheng mengulurkan tangannya, dari belakang menempel ke Gu Qingqing, kedua lengannya terbuka dan memeluk Gu Qingqing dari belakang, membuatnya terkejut, "Ke, kenapa?"     

Gu Qingqing bahkan melihat tangan Leng Sicheng terulur dari belakang, mengira Leng Sicheng mau memeluknya, ia pun segera mau mendorongnya, "Kamu mau apa?"     

Gu Qingqing bahkan melihat ke arah kamar pembantu, "Dia baru kembali ke kamarnya loh."     

Namun tangan Leng Sicheng yang awalnya ingin menyentuh wajah Gu Qingqing, mendadak beralih membuka keran air. Leng Sicheng mengulurkan tangannya ke bawah air keran dan mulai mencuci tangannya. Ia memencet sedikit sabun cuci tangan, menggosok hingga berbusa. Sambil mencuci tangan, ia melihat Gu Qinging, dan pura-pura polos saat berkata, "Kenapa?"     

Apanya yang kenapa? Leng Sicheng tadi bukannya mau …. Gu Qingqing belum sempat menjawab, tapi pria itu sudah mengaitkan sudut bibirnya, "Kamu … memikirkan sesuatu ya?"     

"Tidak!" Wajah Gu ingqing memerah. Kalau Leng Sicheng tidak mau melakukan sesuatu, buat apa pria ini berada begitu dekat dengannya, sampai memeluknya erat? Seluruh badan Leng Sicheng menempel di belakang punggungnya, bahkan sampai kaki panjang pria itu. Mungkin karena pria itu mau mencuci tangan, kakinya bahkan membengkok ke depan, dan jelas-jelas sudah menyentuh kakinya, membuatnya terus menghindar ke samping.     

"Kalau begitu buat apa kamu menghindar?" Leng Sicheng sudah selesai mencuci tangan, tapi air keran masih mengalir. Ia melambaikan tangannya ringan, kemudian sengaja mendekat lagi, kepalanya sengaja mendekat ke telinga Gu Qingqing. Setiap kali ia membuka mulut, seolah ada udara yang meniup telinga Gu Qingqing, "Hmhh? Kamu menghindari apa?"     

"Tidak ada." Gu Qingqing merasa tidak nyaman, ia memiringkan kepalanya, badannya juga geser ke samping, namun badannya yang miring malah menyentuh lengan Leng Sicheng, membuatnya justru kembali ke posisi semula.     

"Qingqing .…" Suara Leng Sicheng terdengar dari belakang Gu Qingqing. Pria itu melihat daun telinga Gu Qingqing memerah di depan matanya, bahkan lehernya ikut memerah dalam sekejap.     

"Hmhh, hmhh .…" Suara Gu Qingqing terdengar gemetar. Setiap kali Leng Sicheng berbicara, bernapas, seluruh badan Gu Qingqing pun ikut merinding.     

"Kamu .…" Bibir Leng Sicheng sudah mau mengenai daun telinga Gu Qingqing, ia bahkan mengulurkan tangannya dan merapikan rambut Gu Qingqing yang sedikit berantakan.     

Ketika jantung Gu Qingqing sedang berdetak dengan kecepatan maksimal, Leng Sicheng malah berbisik, "... Nanti selesai mencuci piring, jangan lupa matikan keran air."     

Gu Qingqing terdiam … ia yang tadi seolah melayang tinggi, masih memikirkan apa yang akan dilakukan Leng Sicheng. Tapi ternyata hasilnya malah seperti ini, dan membuatnya terdiam dalam sekejap. Leng Sicheng bahkan melepaskan tangannya dan mundur beberapa langkah, "Cepat, jangan terlalu lama, jangan mempengaruhi jam istirahatku."     

Gu Qingqing benar-benar mau marah besar. Setelah mencuci piring dan kembali ke kamar, Leng Sicheng sudah baring di atas tempat tidur. Ia melotot ke arah Leng Sicheng, namun pria itu malah memanggil, "Sini."     

Gu Qingqing merasa dirinya ini sungguh tidak berpendirian kalau sampai langsung datang menghampirinya begitu Leng Sicheng memanggil. Jadi ia berdiri dekat pintu dan tidak bergerak. Leng Sicheng malah mengatakan, "Tidak mau ke sini? Kalau begitu aku tidak jadi memberikan hadiah padamu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.