Kisah Istri Bayaran

Badai Tak Henti-hentinya (26)



Badai Tak Henti-hentinya (26)

1Xu Zipei melirik Direktur Fu, lirikan penuh dengan tatapan merendahkan, seolah sangat malas mau berdebat dengannya, membuat orang yang melihat tatapan itu sangat marah.     

Sebenarnya Xu Zipei juga ingin membantah lagi, namun ia tidak tahu harus bagaimana membantahnya.     

Xu Zipei memang tidak ingin menjadi selingkuhan Leng Sicheng, namun ia juga tidak berharap dirinya sama sekali tidak memiliki kesempatan. Siapa yang bisa menjamin Leng Sicheng dan Gu Qingqing tidak akan cerai? Siapa yang bisa menjamin Gu Qingqing pasti tidak akan meninggalkan Leng Sicheng? Jika ada kesempatan, Xu Zipei pasti akan membuktikan bahwa dialah orang yang paling cocok untuk Leng Sicheng!     

Namun sekarang ia semakin bisa merasakan cinta Leng Sicheng terhadap Gu Qingqing. Meskipun masalah kali ini disebabkan oleh keluarga Gu, Leng Sicheng tetap bisa mengampuninya tanpa ragu, Xu Zipei sangat ragu apakah dirinya masih memiliki kesempatan.     

Xu Zipei menggenggam erat kepalan tangannya, ia menarik napas dalam-dalam. Ketika ingin mengatakan sesuatu, sebuah suara pria pun memotongnya, "Ternyata Direktur Fu begitu memperhatikan kehidupan pribadiku ya."     

Tanpa harus menoleh, hanya dengan nada bicara yang dingin dan membawa sedikit ejekan, Xu Zipei sudah bisa mengetahui bahwa Leng Sicheng sudah kembali. Dan itu memang sesuai perkiraannya. Xu Zipei tidak menoleh, namun Sekretaris Cheng sudah berbalik badan dan membungkuk, "Presiden Leng."     

Kemudian suara sepatu kulit semakin mendekat dan muncul di belakang Xu Zipei, lalu berjalan melewatinya, dan berhenti tiga langkah lebih depan darinya. Badan Leng Sicheng yang tinggi duduk di atas sofa dengan kedua kakinya melipat. Pria itu mengangkat kepalanya sedikit dan dengan tenang menghadapi beberapa direksi itu.     

"Jika Anda punya waktu memperhatikan masalah pribadiku, lebih baik Anda menyelesaikan proyek delapan ratus juta itu. Perusahaan tidak mau menanggung hutang Anda! Lalu, sekarang sudah muncul lubang sebesar delapan ratus juta, aku rasa sebelumnya pasti juga ada banyak masalah ya."      

"Direktur Fu tidak perlu khawatir, aku pasti akan menyuruh orang-orang departemen keuangan yang baru untuk menyelidiki buku akun Anda dengan baik, agar bisa membuktikan kebersihan Anda."     

"Kamu!" Direktur Fu benar-benar sangat marah. Namun yang paling terkejut adalah Xu Zipei.     

Kata-kata Leng Sicheng ini jelas-jelas adalah kata-kata yang Xu Zipei katakan kepada Direktur Fu tadi. Jangan-jangan Leng Sicheng tadi sama sekali tidak menelpon Gu Qingqing, melainkan mengamati Xu Zipei secara diam-diam?     

Xu Zipei tidak mempedulikan pengamatan Leng Sicheng ini bermakna mengetes atau lainnya, yang penting pria itu sedang menatapnya, itu saja sudah membuatnya sangat senang. Dengan memperhatikan Xu Zipei, setidaknya dapat membuktikan bahwa Leng Sicheng masih memiliki perasaan dan harapan terhadap dirinya!     

Kebetulan, orang PR juga sudah tiba. Begitu mereka masuk, mereka pun melihat Leng Sicheng dan para direksi berdiri berhadapan, seperti ada api yang sedang berkobar di antara mereka.      

Orang-orang PR menyapa dulu orang yang berada di ruang rapat, kemudian berdiri di samping pintu dengan patuh. Mereka sangat takut terlibat dalam pertempuran kedua pihak ini, dan dengan sialnya menjadi korban pertempuran ini.     

Leng Sicheng juga tidak mempedulikan manajer PR, melainkan hanya memanggil Sekretaris Cheng dengan nada kecil. Ia membisikkan perintah di telinga Sekretaris Cheng, kemudian melihatnya meninggalkan ruang rapat setelah menganggukkan kepalanya.     

Direktur Fu mulai berbicara dengan nada tidak ingin kalah, "Leng Sicheng, jangan sombong! Aku sudah melaporkan perbuatanmu akhir-akhir ini pada ayahmu! Meskipun ada banyak saham di tanganmu, tapi juga tidak sebanyak orang tuamu, kan?"      

"Kamu bertanggung jawab atas kekacauan Grup Leng selama setengah tahun ini! Aku mau lihat, apa kamu masih akan bertingkah sok di depanku kalau ayahmu tidak mendukungmu!"     

Leng Sicheng lalu mengejek dengan dingin, "Aku hanya pernah mendengar anak kecil mengadu ke ayah setelah kalah dalam perkelahian, tapi aku tidak menyangka Direktur Fu yang sudah tua ternyata juga bisa mengadukan perilakuku pada ayahku ya."     

Suasana pertarungan sangat heboh, di luar, Sekretaris Cheng membawa seseorang naik ke lantai atas.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.