Kisah Istri Bayaran

Badai Tak Henti-hentinya (20)



Badai Tak Henti-hentinya (20)

1Setelah dibuat penasaran dengan gosip, akhirnya ada seorang wartawan mempertanyakan masalah Leng Sicheng menjemput Gu Qingshan. Namun pada saat itu, Leng Sicheng dan Xu Zipei sudah hampir tiba di depan pintu gedung perusahaan, dan sudah mau masuk. Leng Sicheng bahkan 'dengan baik hati' berhenti sejenak, lalu berkata sambil tersenyum, "Aku rasa itu bukan masalah besar. Dia adalah temanku."     

"Tapi orang itu adalah tersangka dari kasus besar yang sudah melakukan penipuan sampai miliaran yuan! Jika tersangka dari kasus seperti ini memiliki hubungan pribadi dengan Anda, ini .…"     

Salah satu kaki Leng Sicheng sudah melangkah ke dalam perusahaan, ketika mendengar sampai sini, ia pun menolehkan kepalanya dan menjawab, "Sejak kapan hubungan pribadi seperti ini juga dianggap sebagai hukuman kolektif? Aku hanya pergi menjemput seorang teman, kasusnya tentu saja akan ditangani oleh pihak hukum, tidak ada hubungannya denganku. Aku juga lebih tidak mungkin lagi mengganggu keputusan pihak pengadilan dan kepolisian. Temanku itu juga bukan orang Grup Leng, apa ada masalah? Apa kamu tidak merasa kamu terlalu ikut campur dalam masalah ini?"     

Meskipun wajah Leng Sicheng masih tersenyum, namun matanya secara refleks mengarah ke logo media wartawan itu. Ia sejak awal sudah menyuruh Sekretaris Cheng mengatur wartawan-wartawan ini, makanya wartawan industri hiburan bisa berdiri di barisan paling depan. Sedangkan wartawan yang mengejarnya, jika bukan wartawan dari perusahaan besar yang ingin mendapatkan konten wawancara, maka adalah wartawan yang direkrut oleh lawannya. Bahkan mungkin adalah orang-orang Grup Leng yang suka memberontak secara diam-diam!     

Wartawan itu tertegun, ketika ia ingin mengejar, Leng Sicheng sudah masuk ke dalam gedung perusahaan. Pengawal perusahaan menghalangi di pintu masuk gedung, dan wartawan-wartawan itu hanya bisa melihat Leng Sicheng serta Xu Zipei berjalan masuk ke dalam lobi, masuk ke dalam lift VIP yang menutup tepat di depan mata para wartawan, dan naik ke atas.     

Tadi ketika Leng Sicheng sedang berbicara, kebetulan ada mikrofon di dekat mulutnya, sehingga suaranya terdengar jelas. Setidaknya Leng Sicheng menyatakan dirinya tidak ada hubungannya dengan perusahaan Rongxin, dan tidak ada masalah dengan kehidupan pribadinya.      

Dan yang paling penting adalah, wartawan mendapatkan lagi gosip mengenai Leng Sicheng dan Xu Zipei. Banyak wartawan mengatakan setidaknya mereka memiliki konten yang bisa ditulis, dan tidak mengumpulkan kertas putih kepada editor mereka.     

Walaupun Leng Sicheng sudah pergi, namun para wartawan masih terus berspekulasi di bawah gedung perusahaan.     

"Kamu percaya dengan hubungan Leng Sicheng dan Xu Zipei yang katanya hanya teman? Foto itu jelas-jelas adalah dia dan Xu Zipei!"     

"Percaya? Siapa yang percaya. Coba kamu pikirkan, waktu itu begitu foto itu terekspos, Leng Sicheng segera menarik istrinya yang misterius itu ke atas panggung. Tindakannya ini jelas-jelas untuk menjadikan istrinya sebagai tameng pelindung Xu Zipei, kan?"     

"Lalu kali, sebelumnya ketika Leng Sicheng memiliki skandal, dia selalu mengakuinya dengan lapang dada. Tidak pernah seperti kali ini, tidak masuk lewat pintu belakang, melainkan sengaja berjalan ke pintu depan yang dikelilingi banyak wartawan, bahkan muncul bersama Xu Zipei untuk menjelaskan hubungan mereka!"     

"Iya kan, ada sesuatu yang tidak wajar, pasti ada masalah. Semakin Leng Sicheng bersikap demikian, maka semakin menjelaskan keanehan di balik semua itu. Tapi sayangnya kita tidak mendapatkan informasi penting darinya. Dia terlalu waspada setiap kali keluar masuk suatu tempat, Xu Zipei juga. Kedua orang ini, kecuali mereka sendiri yang ingin membicarakannya, tidak ada yang bisa mendapatkan keuntungan dari mereka." Seorang terlihat wartawan menggelengkan kepalanya.     

"Sayangnya, kali ini kita hanya bisa menulis berita Leng Sicheng dan Xu Zipei yang mengklarifikasi bahwa mereka hanya teman. Jika tidak, jangankan Leng Sicheng tidak puas, bahkan editor juga tidak akan puas."     

"Benar, hais, sayang sekali .…"     

Beberapa wartawan berkumpul untuk mendiskusikan masalah tersebut, namun mereka tidak menyangka, ternyata ada seseorang di samping mereka, dan kantong yang ada di tangan orang itu hampir terjatuh gara-gara percakapan mereka!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.