Kisah Istri Bayaran

Badai Tak Henti-hentinya (12)



Badai Tak Henti-hentinya (12)

2"Apa?" Mereka yang di dalam ruangan Leng Sicheng pun tertegun, apa maksud ucapan barusan?     

Direktur Fu tidak sabar dan ingin marah, "Leng Sicheng, apa kamu tahu, sekarang hampir setengah penduduk Huaxia sedang memperhatikan kasus itu?"      

"Kali ini perusahaan Rongxian menipu sebesar dua miliar dan berhutang tiga miliar. Tidak hanya menipu uang masyarakat, perusahaan itu juga berhutang besar pada banyak RnD dan bank! Perusahaan itu juga terlibat kasus penghindaran pajak dan masalah lainnya. Bisa dikatakan kasus ini adalah kasus keuangan terbesar di sejarah Huaxua! Dan mendapat banyak sorotan!"     

"Coba kamu lihat sekarang, berita ini baru beredar setengah jam yang lalu, tapi kini sudah menarik banyak perhatian masyarakat! Harga saham kita juga terpengaruh, dan sekarang kamu masih mengatakan lalu?"     

"Jadi apakah kamu mau mengatakan, aku harus mengundurkan diri dari posisi direktur eksekutif dan presiden sebagai permintaan maaf?" Leng Sicheng mengangkat kepalanya, ekspresinya sangat tenang. Sepertinya ia sama sekali tidak merasa telah melakukan sesuatu yang keterlaluan.     

"Kamu .…" Kata-kata Leng Sicheng memang adalah isi hati Direktur Fu, namun ia tidak berani terus terang mengatakannya. Leng Sicheng benar, mau bagaimana Direktur Fu memarahi Leng Sicheng, tapi ia tidak bisa melarang Leng Yunting dan Luo Qingxue memberikan hak suara saham kepada Leng Sicheng. Jika tidak, keberadaan Leng Sicheng adalah sebuah kepastian di Grup Leng! Dengan kelebihan di mana saham yang dipegang Leng Sicheng dapat melewatkan atau menyangkal segala keputusan yang dirapatkan di rapat direksi.     

Awalnya para direksi melihat Leng Sicheng membagikan sebagian sahamnya kepada Gu Qinging, mereka sempat memikirkan apakah dapat membujuk Nyonya Leng yang selalu bersembunyi di dalam rumah, yang selalu diabaikan oleh orang lain, yang selalu melihat skandal suaminya dengan perempuan lain itu. Namun Leng Sicheng malah mengumumkan bahwa meskipun ia memberikan saham kepada Gu Qingqing, namun hak suara saham tetap ada di tangan Leng Sicheng. Memiliki saham namun tidak memiliki hak suara, itu sama saja dengan diskualifikasi.     

"Setidaknya kamu harus memberikan penjelasan!" Beberapa direksi yang ditegur Leng Sicheng di rapat direksi tadi maju, dan menyatakan ketidaksenangan mereka.     

"Tidak ada yang bisa aku jelaskan, ini adalah hubungan pribadi. Aku hanya pergi menjemput seorang teman saja, sama sekali tidak perlu memberikan penjelasan atau apa." Leng Sicheng menundukkan kepalanya, dan ia pun langsung memerintah Sekretaris Cheng, "Seduhkan teh Biluochun untukku. Akhir-akhir ini aku selalu merasa udara kurang bersih, aku harus mengkonsumsi teh untuk membersihkan paru-paruku yang kotor."     

"Kamu!" Beberapa direktur itu pun marah besar, "Walaupun begitu, kini harga saham sudah terpengaruh, suara curiga juga tidak berhenti di luar sana, kamu setidaknya harus memberikan penjelasan terhadap masalah ini! Coba kamu katakan sendiri, sejak kejadian Nancheng, sudah berapa banyak kasus yang dialami Grup Leng dalam beberapa bulan ini? Jangan kira sebagai direktur eksekutif dan memiliki saham terbanyak, kamu bisa melakukan segala sesuatu sesuka hatimu!"     

Leng Sicheng tidak menghiraukan mereka, melainkan mengambil pena dan dengan bosan memutar pena di jari tangannya. Ia bahkan menguap di hadapan para direksi. Sikapnya ini semakin membuat para direksi mau mengamuk.     

"Kalau tidak ada urusan lain, kalian bisa keluar dulu, aku masih harus kerja. Sekretaris Cheng, antar tamu-tamu ini."     

Kebetulan pada saat ini Sekretaris Cheng kembali dengan teh yang dipesan Leng Sicheng, "Para direksi, mohon maaf, Presiden Leng kami sangat sibuk, jika kalian masih ada urusan lain, lain kali bisa membuat janji temu lagi."     

"Huh, Leng Sicheng, kamu kalau tidak bisa menyelesaikan masalah ini, aku pasti akan langsung melapor ke Direktur Leng! Kalau kamu masih mengelola perusahaan dengan sikap sesuka hati begini, suatu saat Grup Leng akan hancur! Jangan kira hanya kamu yang paling hebat, sampai tidak menganggap orang lain di matamu!"     

Direktur Fu meninggalkan ruangan Leng Sicheng setelah meninggalkan pesan ini. Mereka yang lain juga mengikutinya. Begitu pintu ditutup kembali, wajah Leng Sicheng yang tadinya masih cuek, langsung berubah menjadi serius, "Sebenarnya apa yang terjadi?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.