Kisah Istri Bayaran

Pertama Kali (10)



Pertama Kali (10)

3Setelah mengatakan semua ini, Leng Sicheng bangun dari tempat tidur tanpa mempedulikan perasaan Gu Qingqing. Ia berjalan pelan menuju pintu kamar, namun ia tiba-tiba membungkuk, belakang punggungnya bersandar di dinding dan tubuhnya mulai terjatuh. Kemudian suara napas yang ringan pun terdengar. Leng Sicheng tertidur.     

Gu Qingqing yang berdiri di samping benar-benar tidak tahu harus bagaimana menghadapi Leng Sicheng. Ia yang memiliki seorang Ayah pemabuk dan suka mengamuk ketika mabuk, sudah terbiasa dengan kondisi Leng Sicheng ini.     

Gu Qingqing mempapah Leng Sicheng menuju kamar tamu, ia meletakkan pria itu di atas tempat tidur. Leng Sicheng sepertinya merasa kurang nyaman, ia tertidur sambil mengerutkan keningnya.     

Kejadian tadi terjadi terlalu cepat, seperti hembusan angin. Gu Qingqing bahkan tidak percaya bahwa dirinya sudah tidur dengan Leng Sicheng, dan yang paling menyedihkan adalah, ternyata Leng Sicheng tetap bersikap begitu kepadanya .…     

Namun jika dipikirkan kembali, Leng Sicheng tidak pernah baik kepada Gu Qingqing. Mungkin kata-kata Leng Sicheng tadi hanya karena dia sangat menyesal, merasa dirinya ternyata tidur dengan wanita seperti ini. Jadi Leng Sicheng ingin menutupi hubungan mereka berdua? Leng Sicheng takut Gu Qingqing akan mencari masalah dan merusak hubungannya dengan Xu Zipei, atau apa?     

Bagaimanapun, Leng Sicheng bukan seseorang yang suka banyak berbicara.     

Gu Qingqing menggelengkan kepalanya, meskipun ia memang tersakiti oleh kata-kata Leng Sicheng, dan merasa kecewa, namun di dalam lubuk hatinya, ia tetap tidak ingin mengkategorikan Leng Sicheng sebagai orang jahat.     

Sebelum keluar dari kamar tamu, Gu Qingqing membantu menyelimuti Leng Sicheng, dan menutup gorden jendela. Ia lalu keluar dari kamar tanpa tahu bahwa Leng Sicheng yang di dalam kamar telah menunjukkan ekspresi menyesal ketika ia menutup pintu kamar. Kini Leng Sicheng terlihat lesu dan menyesal.     

Jika Leng Sicheng tidak menyakitinya, Gu Qingqing mungkin akan berusaha sekuat tenaga untuk menghindari dan menolak Leng Sicheng. Mungkin kedepannya, Leng Sicheng sudah tidak memiliki kesempatan untuk mendekati Gu Qingqing lagi. Namun ketika menyakiti Gu Qingqing … sebenarnya Leng Sicheng jauh lebih sakit hati daripada wanita itu sendiri.     

Bagaimana ini, meskipun sudah mendapatkan keperawanan Gu Qingqing, tetapi kenapa Leng Sicheng merasa ia sudah membuat jarak di antara mereka berdua semakin menjauh? Apa yang harus ia lakukan agar Gu Qingqing bisa berada di sampingnya? Setidaknya berada di Huaxia.     

 ----     

Keesokan harinya, Leng Sicheng bangun sangat siang. Meskipun sudah mandi, namun bau alkoholnya tetap sangat kuat.     

Xu Zipei datang melihat Leng Sicheng, bahkan menarik Gu Qingqing bersamanya untuk melayani Leng Sicheng minum sup pereda alkohol.     

Setelah satu malam berlalu, mabuk Leng Sicheng mungkin sudah reda, jadi sikapnya sangat berbeda dengan semalam. Kini ia sudah berubah menjadi seseorang yang tenang dan dingin seperti biasanya. Bahkan ketika Leng Sicheng melihat Gu Qingqing, tatapannya pun hanya penuh dengan hawa dingin.     

Jika bukan karena tubuh Gu Qingqing masih pegal dan sakit, dan di atas tempat tidurnya masih ada noda darah, Gu Qingqing mungkin akan curiga bahwa kejadian semalam mungkin hanya mimpi. Semalam Gu Qingqing juga kebanyakan minum dan mabuk, kemudian setelah bangun, semuanya itu tidak pernah terjadi?     

Ketika mau berangkat ke kampus, karena Leng Sicheng menginap di rumah keluarga Xu, ia pun satu mobil dengan Xu Zipei, Xu Zijin dan Gu Qingqing.      

Nie Zhining semalam sudah pulang ke rumahnya, jadi ia pergi ke kampus sendirian. Nie Zhining dengan senang hati memberikan kue tart durian yang ia beli semalam kepada Gu Qingqing, "Ini kue kesukaanmu, sudah aku bawakan, tapi jangan makan di dalam kampus, bau duriannya terlalu menyengat."     

Di samping Gu Qingqing dan Nie Zhining, Leng Sicheng kebetulan berjalan melewati mereka. Leng Sicheng melirik Gu Qingqing, sudut bibirnya tampak tersenyum, namun ia tidak mengatakan apa pun, melainkan langsung membalikkan badan dan berjalan menuju kelas.     

Awalnya Gu Qingqing mengira Leng Sicheng akan mengatakan sesuatu kepadanya, namun ternyata pria itu lewat begitu saja, Gu Qingqing pun merasa lega.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.