Identitas yang Tertukar (6)
Identitas yang Tertukar (6)
Xu Zipei tertegun untuk beberapa saat, lalu baru tersadar dan menjawab, "Masih di ruang ICU, dokter mengatakan kondisinya kurang bagus, beberapa tulang rusuknya patah, limpa dan hatinya pecah, dan ada penyumbatan darah di otaknya. Meskipun operasinya bisa dikatakan sukses, tapi entah apakah akan ada komplikasi atau tidak."
Leng Sicheng menganggukkan kepalanya, kemudian ia teringat sesuatu, "Apa hubungannya kecelakaan lalu lintas yang menimpanya dengan Qingqing?"
"Itu … aku juga kurang tahu." Xu Zipei sendiri juga merasa aneh, ia menggelengkan kepalanya, "Aku hanya mendengar Bibi Zhen sambil menangis berkata, tahu begini ia tidak akan bertengkar dengan Zhining, tahu begini ia akan menanggapi kata-katanya, tahu begini ia akan pura-pura menyetujuinya, setidaknya anaknya tidak akan mengalami kecelakaan lalu lintas."
Walaupun yang dikatakan Zhen Xiaoya sangat tidak jelas, namun siapapun bisa menebak bahwa kata-kata 'tahu begini" ini merujuk kepada Gu Qingqing.
Leng Sicheng pun langsung merasa sangat tidak nyaman. Gu Qingqing sudah menikah dengannya selama tiga tahun, Nie Zhining sendiri juga sudah mau menikah, kenapa sekarang malah mengungkit cerita lama mereka lagi?
Bahkan karena masalah itu, Nie Zhining sampai bertengkar dengan Ibunya dan mengalami kecelakaan lalu lintas. Meskipun kata-katanya ini mungkin tidak pantas, tapi Leng Sicheng benar-benar ingin mengatakan, rasakan itu!
Berpikir sampai sini, Leng Sicheng pun malas mau berada di sini lagi, "Kalau begitu, jika nanti ada informasi baru lagi, tolong beri tahu aku kapan saja. Qingqing, ayo kita pergi."
Leng Sicheng bangun dari kursi, ia mengeluarkan uang dari dompetnya dan meletakkannya di bawah cangkir kopi, lalu ia pun menarik Gu Qingqing berdiri.
Xu Zipei tertegun, "Kalian, sudah mau pergi?"
"Kami di sini juga tidak bisa membantu apa pun. Lagi pula kalau ada Qingqing di sini, bukankah hanya akan membuat seseorang tidak senang? Mungkin saja juga akan membuat pasien melanjutkan pertengkarannya dengan keluarganya. Untuk kebaikan pasien, kami sebaiknya pulang dulu." Leng Sicheng mencibir.
Dasar brengsek, jika bukan karena Nie Zhining kini benar-benar mengalami kecelakaan lalu lintas dan kondisinya sangat kritis, Leng Sicheng benar-benar ingin memukulinya sampai cacat! Beraninya Nie Zhining mengharapkan istrinya, sungguh tak termaafkan!
Gu Qingqing awalnya masih ragu-ragu, namun ketika mendengar ucapan terakhir Leng Sicheng, ia pun menganggukkan kepalanya.
Benar, Jika Nie Zhining benar-benar kecelakaan karena dirinya, maka kurang baik juga jika ia muncul di sini. Tetapi jika ia pergi begitu saja .…
"Ayo!" Leng Sicheng melihat tatapan Gu Qingqing yang penuh dengan kekhawatiran, amarahnya pun melonjak tinggi!
Awalnya Leng Sicheng mungkin tidak tahu, ia kira Nie Zhining benar-benar mengalami kecelakaan lalu lintas dan sedang dalam kondisi kritis. Tapi, bagaimanapun juga, Nie Zhining masih temannya, dan saat temannya tertimpa masalah seperti ini, ia harus datang menjenguknya. Namun siapa sangka, ternyata penyebab kecelakaan ini adalah karena pria itu sedang memikirkan istrinya!
Lalu Gu Qingqing, tadi Ibu Nie Zhining sudah memarahinya, bahkan ingin menampar wajahnya, tapi Gu Qingqing tetap tidak marah, dan malah ingin tinggal di sini untuk melihat apakah kondisi Nie Zhining sudah aman atau belum?
Inilah yang dinamakan ketulusan. Gu Qingqing dan Nie Zhining merupakan teman sekolah selama 10 tahun, mereka adalah cinta pertama satu sama lain. Bahkan setelah Gu Qingqing sudah menikah dan Nie Zhining sendiri sudah bertunangan, namun mereka tetap tidak bisa saling melupakan!
Jika bukan karena ada dirinya di samping Gu Qingqing, apakah Gu Qingqing berencana menunggu cinta pertamanya di samping ranjang pasien, menunggu Nie Zhining membuka matanya, agar orang pertama yang pria itu lihat saat siuman adalah dirinya?
Sudah cukup, Leng Sicheng sudah mau muntah!
"Ayo!" Kali ini Leng Sicheng benar-benar menggunakan kekuatannya, ia menarik Gu Qingqing dari kursinya, dan menariknya untuk berjalan menuju ke pintu keluar!