Kisah Istri Bayaran

Kebenaran (2)



Kebenaran (2)

0Gu Qingqing dan Xu Zipei saling memandang untuk beberapa detik, kemudian mereka kembali mengatur ekspresi wajah masing-masing. Xu Zipei lebih dulu berkata dengan nada bercanda, "Kalau begitu kami pamit dulu, terima kasih atas jamuannya hari ini, kami sangat menikmatinya."     

"Syukurlah kalau begitu, selamat jalan." Gu Qingqing juga melambaikan tangan, dan membalas senyuman Xu Zipei tanpa rasa takut.     

Awalnya Nie Zhining yang akan mengemudikan mobil, namun begitu ia masuk ke dalam mobil, ia pun teringat kalau dirinya tadi ada minum anggur, jadi tidak bisa mengemudi, maka mereka pun hanya bisa pulang bersama mobil Xu Zipei. Di sepanjang jalan, kedua kakak beradik itu tidak banyak bicara, Nie Zhining juga tidak peduli, hanya saja ia merasa aneh. Kalaupun Xu Zijin sudah berubah menjadi baik, semua orang bisa melihatnya dengan jelas bahwa tadi ia sangat segan dan ramah terhadap keluarga Gu dan Gu Qingqing. Tetapi saat hendak pamit tadi, raut wajahnya tampak canggung dan sedikit enggan, dan Nie Zhining bisa merasakannya dengan jelas. Itu bisa membuktikan bahwa sebenarnya Xu Zijin masih tidak suka dengan keluarga Gu.     

Selain itu, Xu Zijin juga terus menerima telepon dari orang misterius itu. Sebenarnya siapa orang itu? Kenapa setiap kali Xu Zijin menerima panggilan dari orang itu, ekspresinya selalu suram?     

Tidak lama kemudian, Xu Zipei mengantar Nie Zhining pulang ke rumahnya dulu, setelah dia turun, mobilnya dibawa oleh asisten Xu Zipei. Ketika ia mau masuk ke rumah, asisten itu berkata kepadanya, "Tuan muda, ada yang ketinggalan."     

"Barang apa?" Nie Zhining merasa sedikit aneh, ia pun pergi melihat dan menemukan tas Xu Zijin yang ketinggalan.     

"Oh, tidak apa-apa, kamu antarkan saja ke Xu Zijin." Orang ini adalah asisten Xu Zipei, jadi bisa sekalian mengantarkan tasnya.     

Asisten itu pun menganggukkan kepala dan hendak pergi. Namun Nie Zhining tiba-tiba kepikiran sesuatu, ia pun memanggilnya, "Sebentar."     

Asisten itu tertegun, Nie Zhining mendekatinya dan mengambil tas Xu Zijin, "Oh, sepertinya barangku ketinggalan di dalam tas, kamu tunggu di rumah dulu, nanti setelah aku mengambil barangku, kamu baru bisa pulang, maaf ya."     

Asisten itu menganggukkan kepalanya dan mengikuti Nie Zhining masuk ke rumah. Nie Zhining membuka tas Xu Zijin, di dalamnya ada beberapa barang pribadi Xu Zijin, tapi, ada dua barang yang menarik perhatiannya.     

Barang itu adalah sebuah botol kecil. Kalau Nie Zhining tak salah ingat, barang ini sepertinya yang diberikan pelayan itu kepada Xu Zijin tadi. Nie Zhining lalu mengambil dan melihat isi botol tersebut, di dalamnya ada cairan yang sedikit keruh, entah apa itu. Ia pun menarik kembali botol itu.     

Dan barang kedua adalah, ponsel milik Xu Zijin.     

Nie Zhining mengambil ponsel tersebut dan mau membukanya, namun Xu Zijin telah menguncinya dengan password. Nie Zhining pun berpikir sejenak, ia memasukkan hari ulang tahun Xu Zijin, tapi tidak terhasil. Kemudian ulang tahun kedua orang tuanya, tetap tidak berhasil.     

Nie Zhining mengerutkan keningnya, kemudian ia mencoba tanggal ulang tahunnya, berhasil!     

Setelah membuka layar ponsel, Nie Zhining juga tidak berani membaca isi pesan di ponsel tersebut, dan hanya membuka histori panggilannya. Ia pun menemukan ada banyak orang yang menghubungi Xu Zijin dalam beberapa hari ini. Namun, ada satu kontak yang tidak menuliskan identitasnya sama sekali, dan nomor ini telah menghubungi Xu Zijin selama 7 sampai 8 kali! Bahkan sampai menelepon jam 8 malam! Kalau dilihat dari waktunya, mungkin ini adalah orang yang menelepon ketika di restoran tadi, yang di toilet itu!     

Siapa orang ini? Kenapa tidak ada namanya? Kenapa orang itu sering menelpon Xu Zijin? Nie Zhining berpikir sejenak, kemudian ia pun memutuskan untuk menyimpan nomor tersebut di ponselnya sendiri, agar kalau terjadi sesuatu, ia bisa bertanya secara langsung kepadanya!     

Setelah menyimpan nomor ini, ia pun keluar dari aplikasi tersebut kemudian menyimpan kembali barang-barang Xu Zijin ke dalam tasnya, dan mengembalikan kepada asisten tadi, "Sepertinya tak ada. Oh ya, kamu jangan bilang kalau tadi aku sudah melihat isi tasnya, karena lumayan memalukan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.