Kisah Istri Bayaran

Pasangan Wanita (14)



Pasangan Wanita (14)

3"Perjamuan?" Gu Qingqing mengangkat kepalanya sedikit, ia merasa agak terkejut     

Leng Sicheng mengangguk, ekspresinya tenang, tampaknya tidak impulsif sama sekali, tetapi telah memikirkannya.     

"Kenapa?" Perasaan pertama Gu Qingqing ketika mendengar kabar ini adalah terkejut, dan perasaan kedua bukan gembira dari kejutan, tetapi malah panik!     

Ia tidak pernah menghadiri acara perjamuan seperti itu. Sebelumnya di keluarga Xu, ia akan membantu di dapur ketika keluarga Xu mengadakan perjamuan. Paling-paling ia hanya akan menyajikan teh dan menuangkan air, melakukan sedikit pekerjaan kecil.     

Kadang-kadang ia keluar sekali atau dua kali, dan itu masih bukan kenangan yang baik. Ia pernah dianggap sebagai model kecil yang merayu Mo Dongyang oleh Leng Sicheng, dan menyambar ciuman pertamanya di depan umum. Ketika ia keluar untuk kedua kalinya, Xu Zijin menuduhnya sudah menghancurkan porselen.     

Setelah menikah, Leng Sicheng dan dia bersikap dingin dengan satu sama lain, jangankan membawanya menghadiri perjamuan, selama pria itu tidak membawa wanita lain ke perjamuan, itu sudah termasuk bagus. Gu Qingqimg tidak pernah belajar tentang etika di acar perjamuan, ia juga tidak mengerti bagaimana bersosialisasi di acara itu.     

Kepribadiannya juga lebih pendiam dan tenang, serta memiliki penolakan naluriah terhadap perjamuan. Ia bahkan tidak bisa minum anggur, juga tidak bisa pura-pura menjamu tamu. Ia bahkan tidak tahan melihat seorang wanita menyanjung di depan Leng Sicheng.     

Secara objektif, ia benar-benar takut dirinya tidak sanggup menjadi pendamping wanita Leng Sicheng, dan malah malah membuatnya ditertawakan, menjadi bahan tertawaan.     

"Cepat atau lambat, kamu juga akan menghadiri perjamuan di masa depan." Leng Sicheng melihat jejak keterkejutan, kegembiraan, kebingungan, dan penolakannya.     

Omong-omong, dirinya juga terlalu bodoh. Selama menikah 3 tahun lamanya, ia selalu menyuruh Gu Qingqing tinggal di rumah dengan patuh. Meskipun tujuannya adalah untuk melindunginya, dan tidak ingin ia disakiti oleh pencuri, serta tidak ingin ia dikepung oleh pewawancara. Tetapi Leng Sicheng juga membatasi perkembangannya, membuatnya terus terjebak di rumah ini.     

Kepribadian Gu Qingqing lembut dan pendiam, tidak ingin muncul di publik, Leng Sicheng mengerti itu. Tetapi, ia tidak bisa membiarkannya terus seperti ini. Bahkan jika Gu Qingqing tidak bersedia berdiri di sisinya saat ini, ia juga harus membuat rencana.     

Mereka adalah suami istri, dan suami istri harus maju dan mundur bersama, bukan ia sendirian di depan semua orang, dan Gu Qingqing malah diam-diam bersembunyi di sudut dengan perasaan tersakiti.     

"Tapi .…"      

"Tidak ada tapi, jika kamu tidak ingin menjadi pendamping wanitaku, maka aku akan memberimu selembar undangan agar kamu bisa datang sebagai tamu dan merasakan suasananya. Tidak peduli bagaimana kamu menghindarinya, kamu tetaplah istriku. Di masa depan, ada banyak acara seperti itu yang harus kamu lalui."     

Benar saja, ketika mendengar Leng Sicheng mengatakan itu, Gu Qingqing menghela napas lega. Tidak apa-apa selama ia tidak harus muncul di sisi Leng Sicheng sekarang. Ia memang takut, takut dirinya membuat Leng Sicheng malu dan menjadi bahan tertawaan.      

"Aku masih takut, takut membuatmu malu."     

"Jangan takut." Jari-jari Leng Sicheng dengan lembut memegang tangannya, ujung jarinya yang ramping dengan lembut membelai jari-jarinya, kemudian tiba-tiba meremasnya dengan erat, "Kamu tidak perlu melayani siapa pun, dan juga tidak perlu khawatir. Tidak ada yang berani menertawakan istriku, dan juga tidak ada yang berani menertawakan Nyonya Grup Leng."     

"Em." Gu Qingqing mengangguk, ia pasti akan bekerja keras untuk melakukannya dengan baik. Meskipun hanya 2 kalimat ini, tetapi itu malah lebih menghangatkan daripada berbagai pendekatan dan godaan sebelumnya.     

Secara terus terang, Gu Qingqing tidak ingin diperlakukan sebagai mainan olehnya, yang ia minta hanyalah menjadi istri Leng Sicheng yang sah, dan nyonya yang diperlakukan setara. Mungkin, Leng Sicheng memperhatikannya hanya karena statusnya sebagai istrinya.     

Meskipun begitu, ia jadi lebih rakus dan menginginkan semua cinta Leng Sicheng.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.