Misi Rahasia {4}
Misi Rahasia {4}
Liu Anqier yang melihat Zhao Mimi dan Lee Huanran yang sedang berbincang dengan Jiang Kang Hua pun mendekat. Lee Huanran langsung mendekati Liu Anqier, keduanya saling berpelukan dan saling pandang satu sama lain, seolah sedang memeriksa bagian tubuh mana dari keduanya yang sakit atau malah untuk memastikan jika keduanya sekarang dalam keadaan baik-baik saja.
"Aku dan Kepala Dayang Zhao sudah sembuh, Dayang Liu. Kami baik-baik saja sedari dua hari yang lalu. Namun kami belum boleh untuk menemuimu waktu itu. Bagaimana, apa kau baik-baik saja?" tanya Lee Huanran kemudian. Liu Anqier pun menganggukkan kepalanya, dia sangat senang melihat sahabatnya tampak sehat ini sekarang, tak pernah sekalipun terpikirkan olehnya sahabatnya yang ceria ini bisa dalam keadaan sepertinya beberapa waktu yang lalu. "Maafkan aku, Dayang Liu, sungguh. Aku benar-benar merasa bersalah karenaku kau menjadi kesakitan. Kabarnya, putingmu sampai mengeluarkan darah. Aku benar-benar merasa jika telah melakukan hal yang buruk kepadamu. Sebab karena tanganku inilah kamu menjadi seperti ini," sesal Lee Huanran. Liu Anqier tampak memandang sahabatnya, kemudian dia mengelus lengan sahabatnya dengan sayang.
"Dayang Lee, apa yang kau katakan? Aku baik-baik saja, sungguh. Terlebih, apa yang kau lakukan kepadaku semata-mata karena kau tak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Jadi tidak ada yang bersalah sama sekali di sini. Kau dan aku adalah korban, pun dengan Kepala Dayang Zhao. Kita adalah korban. Benar kata mendiang Ayah dulu, jika setiap ramuan memiliki batasan pemakaiannya sendiri. Tidak boleh terlalu banyak, sebab itu tidak akan pernah bisa menjadi baik. Bahkan ramuan yang awalnya adalah obat bisa menjadi ramuan yang mematikan jika kita berlebihan dalam mengonsumsinya. Jadi sekarang apa yang kita telah alami kemarin bisa menjadi sebuah pembelajaran, agar kita tidak mengulangi lagi. Lagi pula, aku juga bersalah. Aku adalah anak seorang tabib yang sedikit banyak mengerti tentang ramuan dan tumbuh-tumbuhan. Entah kenapa semenjak aku berada di bangsa iblis ini aku sama sekali tak bisa mengenali apa pun yang ada di sini. Sebab, tumbuhan di sini bisa-bisa memiliki khasiat yang berbanding terbalik dari tumbuhan yang ada di alam manusia, pun sebaliknya."
Sementara Liu Anqier dan Lee Huanran tampak sibuk saling menyalahkan diri masing-masing. Zhao Mimi dan Jiang Kang Hua tampak memilih untuk mencari tempat yang lumayan sepi. Zhao Mimi kemudian memandang Jiang Kang Hua dengan mimik wajah seriusnya yang luar biasa itu.
"Panglima Jiang, sebenarnya sebelum hamba merasa sakit ini ada hal penting yang ingin hamba sampaikan kepada Anda. Hal yang mungkin bisa membuat Panglima Jiang tidak percaya kepada hamba, namun hamba harus mengatakannya langsung."
"Hal penting apa yang kau maksud, Kepala Dayang Zhao? Sepertinya hal ini cukup serius sehingga membuatmu merasa jika hal ini begitu sangat penting untukmu,"
"Benar, Panglima Jiang," Zhao Mimi tampak menelan ludahnya dengan susah, kemudian dia memandang Jiang Kang Hua lekat-lekat. "Waktu hamba turun dari bukit setelah menjemput Dayang Liu, hamba melihat Selir Cheng dan Penasihat Li melakukan hubungan suami istri, Panglima Jiang. Hamba benar-benar tak habis pikir dengan apa yang hamba lihat itu. Bagaimana bisa, mereka melakukan hal seperti itu. Selir Cheng adalah Selir kesayangan dan yang paling dekat dengan Yang Mulia Raja, sementara Penasihat Li adalah sosok yang paling dipercaya Yang Mulia Raja dan yang paling dekat dengan Yang Mulia Raja. Bagaimana bisa mereka melakukan hal itu, Panglima Jiang? Apakah mereka tidak memiliki hati nurani setelah melakukan itu? Atau paling tidak, tidakkah mereka berpikir tentang bagaimana perasaan Yang Mulia Raja? Atau jangan-jangan mereka telah melakukan persekongkolan, dan Penasihat Li telah tunduk di bawah kaki Selir Cheng dengan cara Selir Cheng memberikan tubuhnya itu? Hamba benar-benar tidak paham dengan itu semua, Panglima Jiang."
Jiang Kang Hua kaget bukan main mendengar penuturan dari Zhao Mimi. Dia tak pernah menyangka jika Zhao Mimi mengetahui apa yang telah dia rahasiakan dengan Chen Liao Xuan. Tapi, tunggu, ada yang janggal di sini.
"Tunggu Kepala Dayang Zhao, jika kau mengetahui hal ini ketika kau turun dari bukit bersama dengan Dayang Liu dan Dayang Lee beberapa waktu lalu, apakah mereka berdua juga tahu tentang hal ini?" tanya Jiang Kang Hua pada akhirnya. Jika benar Liu Anqier tahu tentang hal ini, apakah alasan kenapa Liu Anqier waktu itu sangat terkejut dengan wajah merah padamnya karena dia mengetahui kenyataan busuk itu? Jika benar, Jiang Kang Hua tidak akan pernah menerima ini semua. Aib yang telah dilakukan oleh Cheng Wan Nian bersama dengan Li Zheng Xi adalah aib yang tidak akan pernah diterima oleh semua orang yang ada di dunia ini.
"Iya, Panglima Jiang. Bahkan Dayang Lee lah yang melihat hal itu terlebih dahulu. Jadi hamba juga Dayang Liu lah yang mengetahuinya kemudian. Dayang Liu benar-benar sangat syok dengan hal ini, bahkan dia yang melarang hamba juga Dayang Lee untuk tidak cerita kepada siapa pun karena takut kalau sampai Yang Mulia mendengar hal ini maka Yang Mulia akan sangat kecewa. Tapi, hamba tidak akan pernah tinggal diam, kejahatan Selir Cheng yang selama ini dia lakukan kepada kita sudah melampaui batas. Jangan sampai kalau Selir Cheng bisa naik tahta menjadi Ratu di istana ini, Panglima Jiang. Sebab jika sampai semua ini terjadi maka semua usaha kita akan sia-sia, untuk mengembalikan istana ke keadaan dulu semuanya akan sia-sia juga. Semuanya akan menjadi sangat rumit dan tidak ada artinya lagi, Panglima Jiang."
Jiang Kang Hua tampak berjalan, kemudian dia menghela napas panjang. Tidak… dia tidak ingin melihat pertumpahan darah lagi terjadi di istana ini. Selama pemerintahan Raja Chen Liao Xuan semuanya aman terkendali dan kehidupan di bangsa iblis bisa aman dan tentram, sentosa dan damai juga semua keadaannya menjadi seimbang, namun kalau sampai keadaan itu telah hilang semuanya akan percuma. Kematian leluhurnya akan menjadi percuma karena semua ini. Jiang Kang Hua benar-benar tidak akan pernah memaafkan keluarga Cheng terlebih dia tidak bis amemaafkan dirinya sendiri.
"Kepala Dayang Liu, banyak sekali hal yang datang di luar dugaan kita. kita hanya bisa untuk mencoba menelaah ini semua dengan baik-baik. jika memang ini bisa kita atasi kita akan mengatasinya. Namun masalah apa yang terjadi dengan Selir Cheng dan Penasihat Li sebenarnya Yang Mulia Raja sudah mengetahui hal itu," jelas Jiang Kang Hua pada akhirnya. Dia harus jujur kepada Zhao Mimi tentang apa yang sebenarnya terjadi.