Api Jantung Laut
Api Jantung Laut
Banyak tatapan mata dari tanah tertegun saat mereka memandang api hijau yang berputar seperti padang rumput yang membara. Mereka tidak bisa menahan untuk menyeka keringat dingin mereka. Perasaan mengesankan semacam itu memang sedikit terlalu mengerikan.
Di tengah tempat api hijau itu menyebar, terdapat sebuah gumpalan lautan darah yang hanya selebar tiga meter. Pada saat ini, lautan darah yang awalnya menyebar dengan begitu mendominasi telah dengan cepat mulai meringkuk di dalam suhu mengerikan dari api di sekitar. Gelombang - gelombang kabut darah pucat berulang kali merembes keluar dari alam, sebelum benar - benar menghilang.
Permukaan lautan darah itu perlahan menyusut di dalam kabut darah yang berulang kali meningkat. Menurut kecepatan ini, kemungkinan sekitarnya akan benar - benar menguap karena lautan api itu.
"Api Surgawi?" Langit seketika memancarkan banyak sekali teriakan yang sangat terkejut, saat api hijau itu bergelora menuju angkasa. Tatapan beberapa orang seketika secara refleks berpaling menuju Han Feng yang sedang bertarung dengan Hu Gan yang tidak berada jauh.
Pada saat ini, tatapan mata Han Feng juga menatap Xiao Yan tanpa berkedip ketika api hijau itu muncul, Terdapat keterkejutan yang sulit disembunyikan di dalam matanya. Ia tidak menduga bahwa Xiao Yan ternyata bisa mendapatkan sebuah 'Api Surgawi' dengan umur semuda itu. Harus diketahui bahwa ia hampir kehilangan nyawanya untuk bisa mendapatkan 'Api Jantung Laut' yang berperingkat ke lima belas pada 'Peringkat Api Surgawi' dahulu kala. Ia berhasil mendapatkannya hanya karena beruntung. Penelanan dan pemurnian yang harus dilakukan selanjutnya juga membuatnya sangat menderita. Bahkan, karena ia menerapkan 'Mantra Api' yang tidak utuh, hal itu juga menyebabkan 'Api Surgawi' tadi tidak benar - benar ditekan. Api di dalam tubuhnya terkadang akan memberontak, memberinya banyak masalah.
Karena itu, bahkan dengan perencanaan Han Feng, ia tidak bisa menahan perasaan iri hatinya ketika ia melihat Xiao Yan dapat mengendalikan sejenis 'Api Surgawi' tanpa ketakutan sedikitpun dengan umur yang semuda itu.
"Dari warna api ini dan juga bentuk teratai samarnya yang terkadang meletus ketika terbentuk, aku rasa ini adalah 'Api Surgawi' peringkat sembilan belas…'Api Inti Teratai Hijau'!" Mata Han Feng berkedip dengan cepat ketika tatapan di dalam matanya berangsur - angsur memancarkan ketamakan tambahan ketika melihat Xiao yan.
"Sungguh tidak terduga bahwa aku bisa bertemu dengan dua jenis 'Api Surgawi' dalam satu hari. Hee hee, perjalanan ini sungguh tidak sia - sia. Jika aku bisa mendapatkan dua jenis 'Api Surgawi' ini dan berhasil menelannya dengan 'Mantra Api' yang tak utuh, kekuatanku pasti akan melonjak. Pada saat itu, aku rasa pria tua dari Akademi Jia Nan tidak akan bisa menghadapiku bahkan jika ia kembali." Sebuah senyum dingin dan fanatisme muncul di sudut mulut Han Feng saat pemikiran ini melintas di benaknya.
"Tetapi, meskipun anak kecil ini muda, pengendaliannya terhadap api tampak sangat hebat. Lautan api sebesar itu adalah sesuatu yang bahkan diriku sekarang hampir tidak bisa gunakan. Namun, ia dapat menggunakannya sesuka hati. Sepertinya tidak akan mudah merenggut 'Api Surgawi' dari tangannya." Han Feng tidak bisa menahan kerutan dahinya saat ia bergumam di dalam hati ketika ia melihat Xiao Yan, yang wajahnya tidak berubah banyak setelah menggunakan lautan api.
Meskipun 'Api Surgawi' sangatlah langka di benua Dou Qi, terdapat dua macam cara untuk melepaskannya setelah dimurnikan. Jenis pertama adalah dengan paksa melepaskannya. Cara yang begitu memaksa dalam merenggut 'Api Surgawi' ini memerlukan orang yang direbut tidak bisa melawan. Terlebih lagi, setelah 'Api Surgawi' berhasil direbut, orang yang telah kehilangan hal itu akan mati perlahan saat 'Api Surgawi' meninggalkan tubuhnya. Karena itu, cara sejenis ini biasanya digunakan oleh beberapa orang kejam yang ingin memperoleh sebuah 'Api Surgawi' dengan cara yang busuk maupun adil.
Tipe kedua adalah dengan mewarisi 'Api Surgawi'. Pewarisan 'Api Surgawi' semacam ini juga membutuhkan seseorang membayar harga mahal. Contohnya, sumber dari 'Tiga Perubahan Misterius Api Langit' yang Xiao Yan terapkan: 'Lembah Api Membara', yang terkenal dari bagaimana mereka bermain dengan api, memiliki sejenis 'Api Surgawi' yang diwariskan. Hanya Pemimpin Lembah yang berhak mewarisi tipe 'Api Surgawi' ini. Mereka menurunkannya dari generasi ke generasi seperti ini dan hal ini menjadi perlindungan yang paling kuat untuk sektenya. Akan tetapi, setelah pewarisan sejenis ini, ketika pemimpin sebelumnya menyerahkannya kepada pemimpin berikutnya, kekuatannya akan menurun lebih dari setengah. Jika seseorang tidak berhati - hati, bahkan ada kemungkinan nyawa mereka berada dalam bahaya. Masalah sejenis ini pada dasarnya bukanlah sesuatu yang tidak biasa selama pewarisan 'Lembah Api Membara'.
Dua cara mentransfer 'Api Surgawi' ini biasa digunakan di benua ini. Kebanyakan ahli yang kekuatannya telah mencapai tingkat tertentu akan tahu sedikit mengenai hal ini. Mengingat kekuatan Han Feng, ia tentu saja mampu mengetahui hal itu. Bahkan saat itu, ia juga berpikiran tamak untuk merenggut 'Api Surgawi' ketika ia menyerang Yao Lao. Namun, ia tidak berakhir mendapatkan harapannya karena kewaspadaan Yao Lao.
Xiao Yan di kejauhan tentu saja tidak sadar bahwa seseorang ternyata mengingatnya setelah hanya menunjukkan sedikit 'Api Surgawi'. Terdapat cukup banyak orang yang tahu mengenai dirinya yang memiliki sebuah 'Api Surgawi' selama beberapa tahun ini. Ketika ia masih berada di Kekaisaran Jia Ma, bahkan orang - orang di Asosiasi Ahli Kimia dan Raja Pil Gu mengetahui hal tersebut. Namun, hanya sedikit orang yang berpikir untuk merenggutnya. Satu alasan adalah karena orang - orang yang memiliki sebuah 'Api Surgawi' sangatlah merepotkan untuk dihadapi. Alasan lainnya adalah, orang yang ingin dengan paksa merenggut 'Api Surgawi' juga harus mengambil resiko besar. Karena itu, selain beberapa orang yang ekstrem, biasanya hampir tidak ada orang yang akan berpikir dengan paksa merenggut 'Api Surgawi' orang lain.
Secara kebetulan, Han Feng itu adalah salah satu dari orang - orang ekstrem ini. Ia mampu menggunakan cara apapun, jujur maupun busuk, untuk mendapatkan kekuatan dan bahkan bisa melakukan tindakan kotor seperti membunuh gurunya tanpa merasakan penyesalan.
Namun, Xiao Yan saat ini tidak memiliki waktu untuk mengamati orang ini yang memiliki niat jahat. Seluruh perhatianya saat ini terpusat pada lawannya – Fan Lao.
Gumpalan darah yang lebarnya lebih dari tiga meter tampak seperti sebuah batu di dalam gelombang yang menggelora di dalam lautan api berwarna hijau raksasa. Hal itu terus - menerus berhadapan dengan bahaya kehancuran total.
Fan Lao merasakan suhu panas membara di sekitarnya dari dalam lautan darah. Raut mukanya telah berubah menjadi sangat buruk. Ia mungkin telah mengetahui 'Api Surgawi' lawannya memiliki semacam efek pengekangan pada lautan darahnya, tetapi ia tidak menduga bahwa 'pengekangan' ini ternyata sekuat itu… Di dalam lautan api di sekitar, energi dingin gelap tajam di dalam lautan darah telah benar - benar kehilangan efeknya. Ukuran dari lautan darah juga perlahan menyusut di dalam pembakaran suhu sejenis ini. Menurut kecepatannya, kemungkinan hal itu tidak bisa bertahan lama.
"Keparat ini!"
Fan Lao menggertakkan giginya dan mencaci dengan kejam. Ia mendongak dan tatapannya menembus api sebelum akhirnya berhenti pada pemuda berjubah hitam, yang melayang di udara tidak jauh darinya. Sudut mulutnya sedikit berkedut. Tidak terduga bahwa dengan posisi dan reputasi terkemukanya di dalam 'Daerah Pelosok Hitam', ia ternyata berakhir dalam keadaan tak berdaya semacam itu oleh pemuda ini yang masih belum dewasa ini. Hal ini merupakan pukulan yang cukup keras baginya.
"Jika aku kalah kepada orang seperti ini, aku akan ditertawakan sampai mati oleh orang - orang itu di 'Daerah Pelosok Hitam'." Fan Lao menggertakkan giginya ganas dan mendadak membentuk segel di tangannya. Seketika, lautan darah yang terus menyusut setelah dikepung oleh api hijau, mendadak mulai menggelora dengan hebat sebelum dengan cepat ditarik. Untaian Dou Qi dengan cepat masuk ke dalam tubuhnya.
"Perubahaan Darah!"
Saat darah itu masuk ke dalam tubuhnya, lautan darah yang menyebar di sekitar dengan cepat menjadi menipis. Sepasang mata Fan Lao juga perlahan menjadi merah darah. Terlebih lagi, sepasang tangan keriputnya juga menjadi semakin putih. Ujung salah satu jarinya dengan aneh berubah menjadi sebuah kuku berwarna darah yang tajam. Layaknya pedang yang luar biasa tajam, hal itu memantulkan sinar dingin gelap di bawah cahaya matahari.
Punggung Fan Lao sedikit berguncang dan aura darah muncrat keluar, sebelum menyelimuti sayap darah di punggungnya. Sayap Dou Qi itu seketika mengepak dan dalam sekejap kemudian, sebuah perubahan terjadi. Sekilas, mereka menjadi lebih panjang dan aneh. Dapat dengan samar dilihat bahwa hal itu tampak seperti penggabungan sayap burung dan kelelawar.
Setelah untaian aura darah terakhir masuk ke dalam tubuh Fan Lao, lautan darah yang menyebar akhirnya benar - benar menghilang. Tubuhnya kembali muncul di hadapan penglihatan Xiao Yan.
"Kau boleh bangga karena kau mampu memaksaku menggunakan 'Perubahan Darah'." Sebuah selaput cahaya darah melingkar menyebar dari tubuhnya, menghalangi suhu panas di sekitar. Sayap di punggung Fan Lao sedikit mengepak dan tubuhnya seketika berubah menjadi petir darah yang dalam sekejap melesat keluar dari selimut api berwarna hijau. Ia muncul di sebuah titik yang berjarak kurang dari sepuluh meter dari tempat Xiao Yan berada. Tawa dingin kelamnya menggema di ufuk langit.
Xiao Yan memandang Fan Lao, yang penampilannya telah sedikit berubah. Keterkejutan melintas di matanya. Saat ini, Fan Lao jauh lebih kuat daripada sebelumnya, entah dalam hal aura, kecepatan, dan yang lainnya. Sepertinya, orang tua ini akhirnya telah mulai menunjukkan kemampuan sejatinya setelah dirusak oleh 'Api Surgawi'.
"Hal ini tidak cukup. Karena kau telah mendendam di dalam hatimu karena putramu terbunuh di tanganku, aku tidak akan keberatan mengirimmu untuk menemuinya." Xiao Yan merentangkan tangannya dan tertawa kepada Fan Lao. Tawa itu sangat kasar dan tajam ketika mendarat di telinga Fan Lao, membuat wajahnya yang dingin dan kelam mampu membekukan hati dan paru - paru seseorang.
Xiao Yan mengibaskan lengan bajunya ketika ia berbicara. Seketika, api berwarna hijau yang menutupi langit bergoyang dengan cepat. Akhirnya, hal itu kembali menggumpal menjadi dua ekor ular api panjang berwarna seperti giok yang merayap maju mundur. Mereka mengikuti jarinya, dan masuk ke dalam tubuhnya.
Kekuatan Spiritual yang habis ketika mengendalikan api sebesar itu cukup berarti. Jika bukan karena sokongan kekuatan Yao Lao, Xiao Yan tidak akan bisa melakukan apa yang ia lakukan tadi, bahkan jika ia menggunakan seluruh kekuatannya. Karena itu, ia tentu saja perlu memanfaatkan hasil dari pemborosan Kekuatan Spiritual dari penggunaan api sebesar itu. Jika tidak, akan terlalu boros untuk membiarkannya menghilang begitu saja di antara langit dan bumi. Hal ini terlebih lagi bagi Xiao Yan yang masih sibuk bertarung.
Fan Lao menghirup udara dalam - dalam dan berusaha sekuat tenaga untuk menekan niat membunuh yang melonjak di dalam hatinya. Tatapanya seperti sebuah bilah tajam saat menatap dengan serius ke arah Xiao Yan yang sedang tersenyum. Mata merah darahnya tiba - tiba melebar dan sebuah raungan seperti guntur akhirnya membawa amarah dan niat membunuh yang luar biasa saat terpancar.
"Keparat kecil. Jika aku tidak merobek - robekmu, melucuti tulangmu, dan mencabut ototmu, lebih baik aku bunuh diri saja di tempat!"
Xiao Yan hanya tersenyum ketika berhadapan dengan niat membunuh mengejutkan Fan Lao dan banyak sekali tatapan mata tertegun dari bawah. Kata - katanya benar - benar membuat Fan Lao menjadi seperti tong mesiu yang meledak.
"Jika begitu… kau sebaiknya matilah, anjing tua."