Rencana
Rencana
"Krek…"
Pintu aula itu dengan lembut didorong terbuka, ketika Xiao Yan sedang melakukan proses penyembuhan dengan mata tertutup. Seketika, sebuah bayangan panjang terbentuk, saat sinar matahari menyinari sebuah sosok tinggi.
Kegembiraan melintas di mata cantik wanita yang mendorong pintu itu, ketika ia melihat Xiao Yan istirahat di kursi dengan mata tertutup. Seketika, ia menjadi takut akan mengganggu istirahatnya. Setelah sesaat merasa ragu, ia mulai meninggalkan ruangan tersebut.
"He he, kenapa kau masih saja pergi setelah masuk?" Suara hangat tiba - tiba terdengar. Hal ini mengejutkan wanita itu yang menghentikan kepergian langkahnya. Matanya yang indah melirik dan melihat Xiao Yan, yang sedang beristirahat dengan mata tertutup, tanpa disadari telah membuka matanya. Ia sekarang memandangnya sambil tersenyum.
"Apakah lukamu sudah membaik?" Xiao Yu berdiri di pintu. Tatapannya memandang ke segala arah saat ia bertanya lirih.
"Sejak kapan kau jadi begitu lembut?" Xiao Yan terkejut ketika ia melihat Xiao Yu. Wanita ini selalu ganas terhadapnya semenjak ia masih kecil. Kapan ia pernah bicara dengan kelembutan seperti itu?
Xiao Yu seketika merasa agak marah ketika ia mendengar kata - kata terkejut Xiao Yan. Anak bandel ini masih punya lidah yang licin, meskipun sudah tidak bertemu selama dua tahun. Namun, juga karena kata - kata akrab Xiao Yan inilah yang membuat perasaan asingnya perlahan lenyap dan perasaan akrab dari masa lalu perlahan kembali.
Xiao Yu menjadi kasar setelah perasaan asing di dalam hatinya menghilang. Ia berjalan dengan kaki panjangnya yang menggairahkan, kaki yang diidamkan Xiao Yan kala itu dan berjalan ke dalam aula. Setelah itu, ia duduk di atas sebuah kursi di samping Xiao Yan. Baru setelah itu ia menoleh dan memandang wajah akrab yang sedang tersenyum itu. Setelah tidak bertemu dengannya selama dua tahun, anak ini, yang membuatnya sakit kepala bukan kepalang kala itu, telah menjadi jauh lebih dewasa. Wajah mudanya yang lembut, terlihat terang dan jernih ketika ia tersenyum, memberikan semacam kenyamanan kepada orang - orang.
"Apakah kau baik - baik saja selama dua tahun belakangan ni?" Xiao Yan mendahului untuk memecahkan keheningan yang ada. Ini adalah pertama kalinya ia sendirian dengan Xiao Yu, setelah keluar dari bawah tanah. Meskipun ia pernah sekali datang ke 'Gerbang Pan' saat itu, ia tidak banyak berbincang dengan Xiao Yu ataupun yang lain, karena dikejar waktu.
"Iya. Xiao Ning dan Xiao Mei juga telah masuk ke Akademi Dalam. Nasib mereka sangat baik dengan perlindungan 'Gerbang Pan'." Xiao Yu menganggukkan kepalanya dan menghela nafas. Ia seketika memindai Xiao Yan sebelum berbicara dengan agak marah, "Kau seharusnya lebih berhati - hati ketika bertindak kedepannya. Apakah kau tahu penderitaan yang kami rasakan di hati kami, setelah kau ditelan oleh 'Api Surgawi'? Kini, kau adalah satu - satunya orang yang dapat memperbaiki klan Xiao. Jika ada kecelakaan yang terjadi kepadamu, kemungkinan, tidak ada seorangpun yang dapat membalaskan para anggota klan kita!"
Xiao Yan tertawa kecut, ketika ia memandang Xiao Yu yang alis matanya menjadi tegak lurus. Baru setelah kata - kata Xiao Yu berbunyi, Xiao Yan menghela nafas, "Seseorang harus punya kekuatan jika ia ingin balas dendam. Bagaimana bisa tidak ada resiko dalam proses mendapatkan kekuatan?"
Xiao Yan merasa bersalah terhadap generasi muda klan Xiao. Alasan klan Xiao menghadapi malapetaka semacam itu berhubungan dengan dirinya. Para anggota klan telah menderita cedera serius dan kematian. Beberapa orang tua dari generasi muda bahkan kehilangan nyawa mereka. Meskipun ia tidak bisa sepenuhnya disalahkan untuk hal ini, rasa bersalah itu masih hadir.
Xiao Yu terdiam saat ia memandang wajah Xiao Yan yang agak kurus. Meskipun orang ini tidak pernah menunjukkan tampang kekhawatiran di hatinya, kemungkinan besar, tekanan yang ia rasakan luar biasa dahsyat. Ia jelas paham pentingnya dirinya untuk klan Xiao dan juga ada masalah menghilangnya paman Xiao…
"He he, mari jangan bahas masalah ini." Xiao Yan tersenyum ketika ia merasakan suasana itu menjadi agak berat. Ia mengganti topik pembicaraan dan menggoda, "Sudah dua tahun. Apakah sudah ada orang yang beruntung yang berhasil merayumu?"
"Chi, bagaimana bisa semudah ini untuk merayu wanita ini?" Warna merah muncul di wajah Xiao Yu saat ia berdecak. Ia tiba - tiba mengeluarkan beberapa kartu dari cincin penyimpanannya dan menyerahkannya kepada Xiao Yan. "Saat ini, ini adalah 'Kartu Energi Api' dari 'Gerbang Pan'. Wu Hao dan Hu Jia telah berkata untuk menyerahkannya kepadamu ketika kau benar - benar pulih dari cederamu. Lagipula, kau adalah pemimpin sejati dari 'Gerbang Pan'."
Xiao Yan sedikit terkejut. Ia tidak menerimanya tetapi hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Ia berkata dengan suara yang lirih, "Aku bukanlah satu - satunya orang yang berjasa dalam pencapaian 'Gerbang Pan' saat ini. Aku mungkin tidak akan tinggal lama di Akademi Jia Nan. Lebih baik, kalian semua yang mengurus masalah - masalah ini."
"Kau akan pergi? Kapan kau akan pergi?" Raut wajah Xiao Yan sedikit berubah ketika ia mendengar hal ini. Suaranya tergesa - gesa ketika ia berbicara.
"Aku tentu saja akan kembali ke Kekaisaran Jia Ma." Xiao Yan tersenyum. Namun, sebuah kilauan dingin berkerlip di dalam mata hitam gelapnya. "Aku harus menyelesaikan dendam kala itu kan?"
"Kau akan mencari Sekte Misty Cloud? Aku juga akan pergi. Aku ingin melihat para anggota klan yang selamat."
"Ke ke, tak perlu terburu - buru. Seharusnya, masih ada waktu sebelum aku kembali. Kali ini, akan ada pertarungan besar yang dahsyat ketika aku kembali. Karena itu, aku harus mempersiapkan segalanya dengan benar. Aku pernah dikejar keluar dari kekaisaran kala itu. Aku tidak ingin dikejar untuk kedua kalinya." Xiao Yan mengayunkan tangannya dan berkata, "Untuk kalian semua, sebaiknya kalian tetap berada di Akademi Jia Nan. Ini adalah tempat yang paling aman. Jangan ikut campur. Aku tidak mengunjungi sanak saudara kali ini. Alih - alih, ini akan menjadi sebuah pertarungan sampai mati sejati. Kau seharusnya jelas paham seberapa kuat Sekte Misty Cloud di Kekaisaran Jia Ma. Oleh karena itu, aku tidak bisa mengambil resiko apapun."
Xiao Yu hanya bisa menganggukkan kepalanya dengan sedih, ketika ia melihat raut wajah tegas Xiao Yan yang bibirnya dengan erat menekan menjadi satu. Saat ini, klan Xiao berada dalam kondisi babak belur. Sedangkan orang - orang dari generasi yang lebih muda, mereka hanya bisa mematuhi seluruh pengaturan Xiao Yan. Bahkan, Xiao Yan tidak lagi merupakan pemuda yang keras kepala setelah beberapa tahun ini. Pundaknya kini telah punya kemampuan untuk menanggung seluruh beban yang ada. Keberaniannya juga membuat mereka tak punya pilihan selain patuh.
"Tenang. Kalian semua bisa kembali ke Kekaisaran Jia Ma setelah aku membereskan semuanya." Xiao Yan menepuk pundak Xiao Yu dan tertawa.
Xiao Yu mengangguk tak berdaya. Ia seketika tampak telah mengingat sesuatu saat ia berkata, "Oh ya, saudara sepupu Xiao Li sepertinya mencarimu. Sebaiknya kau menemuinya."
"Oh?" Xiao Yan mengangkat alisnya sebelum sedikit mengangguk. Ia berbincang dan tersenyum dengan Xiao Yu sedikit lebih lama lagi. Setelah itu, ia mendahului berdiri dan mencari Xiao Li.
"Saudara kedua, apakah kau mencariku untuk sesuatu?" Xiao Yan secara kebetulan melihat Xiao Li di dalam kamarnya dan seketika, bertanya seraya tersenyum.
"Apakah cederamu baik - baik saja?" Xiao Li pun bergembira ketika ia melihat Xiao Yan. Xiao Li menariknya ke dalam ruangan dan bertanya dengan sikap yang khawatir.
Xiao Yan tersenyum dan mengangguk. Tatapan matanya terhenti pada tubuh Xiao Li saat ia menunggunya berbicara.
Xiao Li merenung sesaat, sembari Xiao Yan memandangnya. Setelah itu, ia berkata perlahan, "Saat ini, 'Daerah Pelosok Hitam' mungkin semrawut karena pembubaran 'Aliansi Hitam'. Ini bukanlah sebuah kesempatan yang buruk. 'Daerah Pelosok Hitam' mungkin semrawut, tetapi ada cukup banyak orang kuat. Jika kita bisa mengumpulkan mereka, mereka kemungkinan akan menjadi bantuan besar ketika kita membalaskan dendam pada Sekte Misty Cloud di masa depan."
"Kau ingin mendirikan sebuah faksi di 'Daerah Pelosok Hitam'?" Xiao Yan sedikit mengerutkan dahi saat ia berbicara dengan suara lirih, "Orang - orang di sana adalah orang - orang mengerikan yang tak terkendali, yang menjilat darah dari bilah mereka. Tidak akan mudah mengumpulkan mereka."
"Hee hee, orang - orang ini memang sangat ganas. Jika seseorang ingin menarik mereka masuk, ia bahkan harus lebih ganas daripada mereka. Para anak buahku sekarang juga dulunya merupakan orang - orang angkuh. Namun, mereka akhirnya masih mematuhi perintahku sekarang." Xiao Li tertawa. "Seharusnya tidak terlalu sulit jika kau bersedia membantuku kali ini. Meskipun 'Gerbang Pan' memiliki potensi yang cukup besar, mereka semua, bagaimanapun hanyalah murid. Bahkan, karena faktor lingkungan, kau tidak bisa terlalu ketat dengan mengharuskan mereka mematuhi perintahmu. Namun, 'Daerah Pelosok Hitam' berbeda. Seseorang bisa hanya membunuh mereka yang tidak patuh di sana. Oleh karena itu, jauh lebih mudah untuk mengendalikan mereka. Tentu saja, syaratnya adalah kau memiliki kekuatan yang cukup. Bagaimana menurutmu?"
Xiao Yan sedikit mengangguk saat ia menyatakan pemikirannya, "Orang - orang dari 'Daerah Pelosok Hitam' itu memang memiliki kemampuan bertarung yang cukup kuat. Jika kita bisa menarik mereka, mereka mungkin akan bermanfaat cukup besar bagi kita. Lagipula, Sekte Misty Cloud punya banyak orang kuat dan beberapa hal memang mustahil untuk dicapai sendirian."
"Dengan begini, kau tidak ada keberatan apapun kan?" Xiao Li bergembira saat ia bertepuk tangan dan berbicara.
"Jika kakak kedua mampu, kau bisa lakukan yang kau suka. Kau bisa datang mencariku jika bertemu dengan masalah apapun yang tak bisa kau selesaikan. Bagi mereka yang keberatan, matilah!" Xiao Yan menggertakkan giginya dan melambaikan tangannya dengan niat membunuh yang galak.
"Ha ha, bagus. Kau punya nyali." Xiao Li tertawa keras. Ia menepuk pundak Xiao Yan dan seketika berkata, "Namun, masih ada satu masalah besar."
"Ada itu?" Xiao Yan terkejut saat ia bertanya.
"Akademi Dalam." Xiao Li berbicara dengan suara yang dalam.
"Akademi Dalam?" Xiao Yan mengernyitkan alisnya.
"Akademi Dalam selalu memiliki ketakutan terhadap beberapa faksi yang terlalu kuat di dalam 'Daerah Pelosok Hitam'. 'Aliansi Hitam' adalah contoh terbaik. Jika kita berhasil mendirikan sebuah faksi di dalam 'Daerah Pelosok Hitam', kemungkinan hal itu akan menarik perhatian Akademi Dalam. Pada saat itu…" Xiao Li berdecak dan berkata kepada Xiao Yan, "Karena itu, kau harus meyakinkan Su Qian sebelum memutuskan pilihan. Jika tidak, akan ada masalah cepat atau lambat. Bahkan, mungkin ada kemungkinan bertemu dengan pedang - pedang yang tak disarungkan."
Xiao Yan menyipitkan matanya. Sesaat kemudian, ia tertawa lirih dan berkata, "Kau tak perlu khawatir mengenai hal ini. Akademi Dalam selalu memperhatikan faksi - faksi yang terlalu kuat di dalam 'Daerah Pelosok Hitam' karena mereka khawatir mereka akan bertindak melawan akademi. Niat kita tidak berada di area ini dan tidak perlu ada perselisihan dengan mereka. Bahkan, kita juga bisa membantu mereka mengamati faksi yang lain. Ini tidak merugikan Akademi Dalam."
"Mungkin seperti ini, tetapi aku masih berpikir bahwa sebaiknya memberitahu mereka untuk bisa menghindari masalah di kemudian hari." Xiao Li menyuarakan pendapatnya. Wataknya ganas dan berhati - hati. Ia pada dasarnya tidak percaya siapapun selain beberapa saudaranya.
Xiao Yan tersenyum dan mengangguk, sebelum ia berdiri dan berkata, "Baiklah. Aku akan menemui Tetua Kepala untuk membahasnya. Jika ia setuju, kau bisa pergi menuju 'Daerah Pelosok Hitam'."
"Jika hal ini bisa berhasil, kita tidak lagi perlu sedikitpun takut, bahkan jika Sekte Misty Cloud mengerahkan seluruh kekuatan sektenya!"