Perjuangan Menembus Surga

Rasa Sakit Memurnikan Tubuh



Rasa Sakit Memurnikan Tubuh

1Saat gumpalan - gumpalan api tak kasat mata memasuki kening Xiao Yan dan yang lainnya, sebelum tubuh mereka bersebelas seketika mulai bergetar dengan tingkat getaran yang berbeda - beda. Segera setelah itu, wajah mereka mulai memerah hingga tampak seperti arang yang membara. Bahkan, terdapat uliran - uliran kabut putih yang merembes keluar dari kepala semua orang.     

Su Qian mengangguk pelan saat ia melihat wajah sebelas orang yang memerah. Kemudian, ia memerintah kedua Tetua. "Amati mereka dengan saksama. Jangan biarkan ada kecelakaan yang terjadi."     

Dua Tetua itu membungkuk memberi hormat dan menerima perintah tersebut. Seorang Tetua berjubah abu - abu di antara mereka menghela nafasnya, "Aku penasaran, berapa orang yang akan berhasil bertahan kali ini?"     

"Pemurnian tubuh sejenis itu dengan 'Api Hati' jauh jika dibandingkan dengan 'Api Hati' yang digunakan untuk berlatih di beberapa lantai di atas. Bahkan, orang dengan kekuatan mental yang besar tidak bisa percaya diri mutlak bahwa ia akan mampu menahan rasa sakit membakar semacam ini ." Su Qian berbicara pelan.     

Para Tetua lainnya tersenyum kecut dan mengangguk. Ia berkata, "Terakhir kali, hanya ada empat orang di antara angkatan sepuluh besar 'Peringkat Kekuatan' yang berhasil menahannya. Enam sisinya gagal dan bahkan berakhir menderita cedera dalam yang serius. Mereka harus berusaha puluh selama dua hingga tiga bulan penuh, sebelum mereka benar - benar sembuh. Meskipun pemurnian dengan 'Api Hati' ini cukup untuk membuat semua orang iri, tidak mudah untuk menikmatinya."     

"Mari kita lihat keberuntungan mereka sendiri. Jika mereka gagal, api itu tidak akan memberikan banyak manfaat, tetapi jika 'Api Hati' berhasil memurnikan tubuh mereka, hal itu bisa membuat mereka sedikit lebih mudah meningkat ke Dou Wang kedepannya. Meskipun hal itu tidak bisa memberikan hasil untuk meningkatkan kekuatan mereka langsung ke seorang Dou Wang, kebanyakan yang bisa masuk ke sepuluh besar 'Peringkat Kekuatan' adalah mereka dengan bakat yang luar biasa. Selama bukan seseorang dengan nasib yang buruk, mereka pasti akan memiliki kesempatan untuk meningkat ke kelas Dou Wang setelah menghabiskan waktu lima hingga sepuluh tahun." Su Qian dengan santai berbicara. Matanya seketika berpaling ke arah lubang dalam raksasa di belakangnya dan sedikit mengerutkan dahi saat berkata, "Bagaimana keadaan 'Api Hati Gugur' baru - baru ini? Apakah ada aktivitas?"     

Mendengar pertanyaan Su Qian, Tetua berjubah abu - abu tadi bergegas berkata, "'Api Hati Gugur' sedang hening, tidak seperti biasanya selama ini. Bahkan, api itu mencapai titik di mana tidak ada sedikitpun aktivitas yang terjadi. Jika bukan karena kita melakukan survei terhadap jejak - jejak aktivitasnya, kemungkinan, kita sudah berpikir bahwa makhluk itu diam - diam kabur."     

"Tidak ada aktivitas?" Su Qian tidak terlalu senang ketika ia mendengar hal ini, tetapi wajahnya juga berangsur - angsur menjadi serius. Selama bertahun - tahun ini, 'Api Hati Gugur' terus - menerus berusaha mendobrak segel yang ada. Bagaimana mungkin hal itu tiba - tiba tidak menunjukkan aktivitas apapun? Seperti kata pepatah, 'sebuah keganjilan biasanya adalah ulah iblis." Apakah 'Api Hati Gugur' sedang merencanakan sesuatu?     

Raut muka Su Qian menjadi semakin serius saat pemikiran ini berdiam di benaknya. Sesaat kemudian, ia bertanya dengan suara yang dalam, "Bagaimana segelnya?"     

'Kita telah memanggil seluruh Tetua di dalam Akademi Dalam, berkumpul bersama delapan belas orang dan menghabiskan lima hari untuk benar - benar memperbaiki seluruh segel yang telah mulai runtuh dari serangan di masa lalu." Tetua yang satunya memandang raut muka serius Su Qian dan tersenyum saat ia melanjutkan. "Tetua Pertama tidak perlu terlalu khawatir. Bahkan, jika lapisan pertama segel dengan tidak beruntung dihancurkan, masih ada segel yang dipasang secara pribadi oleh Kepala Sekolah di permukaan 'Menara Pemurnian Qi Langit Membara' ini. Cukup sulit bagi 'Api Hati Gugur' ini untuk mendobraknya."     

Su Qian mengernyitkan alisnya dan menegur, "Jangan remehkan 'Api Hati Gugur' ini. Sebuah 'Api Surgawi' tergumpal dari kekuatan alami yang paling merusak dalam waktu yang sangat lama. Kekuatannya bisa dikatakan mengerikan. Jika ada kecelakaan apapun yang terjadi, seluruh Akademi Dalam ini dalam sekejap akan dihancurkan. Harga setinggi itu adalah sesuatu yang Akademi Jia Nan tidak bisa bayarkan."     

Tetua itu agak malu saat ditegur oleh Su Qian.     

"Tugaskan lebih banyak orang untuk memperhatikan 'Api Hati Gugur'. Lepaskan sinyal ketika ada aktivitas apapun. Aku telah memberitahu Akademi Luar. Akan ada orang yang dengan cepat bergegas kemari ketik sesuatu ada yang salah dengan 'Api Hati Gugur'." Su Qian berbicara dengan suara yang dalam.     

"Siap!" Dua Tetua itu bergegas menjawab dengan hormat ketika mereka mendengar hal ini.     

"Dan juga, kalian harus lebih memperhatikan beberapa anak muda ini. Jangan biarkan apapun terjadi. Aku akan pergi ke lantai paling bawah untuk menyelidiki situasinya." Tubuh Su Qian bergerak ketika kata - katanya keluar. Ia seketika menghilang dari tempat itu dengan misterius, meninggalkan dua Tetua yang saling menatap satu sama lain.     

…..     

Rasa sakit. Rasa sakit yang merembes keluar dari dalam tulang - tulangnya!     

Inilah yang sedang dirasakan Xiao Yan. Setelah api tak kasat mata itu menyerbu tubuhnya, rasanya seperti seluruh tubuhnya dilemparkan ke dalam sebuah kawah api. Bahkan, api ini sedang membakar tubuhnya dari dalam. Api yang membara, suhu yang panas, momentumnya… sepertinya menolak untuk menyerah sebelum hal itu membakar tubuhnya menjadi abu.     

Asap putih merembes keluar dari kepalanya. Jalur Qi, tulang - tulang, dan bahkan darah di dalam tubuh Xiao Yan tampaknya telah menjadi tak kasat mata saat ini. Api tak kasat mata itu merembes keluar dari sekujur tubuhnya, seperti belatung di tulang tarsal dan mulai membakar apapun yang bisa dibakar di dalam tubuhnya. Dou Qi yang tersembunyi di dalam Kristal Dou juga tidak bisa menghindari nasib ini. Meskipun Xiao Yan tidak bisa melihat Kristal Dou tubuhnya, ia mampu merasakan Dou Qi di dalam seperti banjir yang berulang kali bergolak…     

Di dalam rasa sakit membakar tulang sedalam ini, tiap detik dari setiap menit terasa seperti berhari - hari, bahkan bertahun - tahun. Meskipun Xiao Yan merasa seperti akan pingsan di tempat, ia dapat merasakan bahwa organ tubuhnya tampak berangsur - angsur menjadi lebih kuat di bawah pembakaran api ini. Hal ini juga berulang kali meningkatkan intensitas rasa sakitnya. Pemurnian tubuh seperti itu terasa seperti sejenis siksaan.     

Setelah dua tahun pelatihan dan pengalaman, Xiao Yan percaya diri pada kebulatan tekad dan ketangguhannya. Bahkan, ia juga sedikit terbiasa kepada 'Api Surgawi' karena ia telah berhasil memurnikan 'Api Inti Teratai Hijau'. Meskipun begitu, ia tetap menjadi tersiksa seperti ini karena pemurnian 'Api Hati'. Sulit dibayangkan semengerikan apa rasa sakit membakar itu kepada orang - orang yang tidak terbiasa kepadanya.     

Bertahan. Ini adalah kata yang terulang di benak Xiao Yan saat ia menggertakkan giginya. Pada saat ini, ia hanya bisa menggunakan metode menghipnotis diri sendiri untuk membuatnya bertahan lebih lama lagi.     

Siksaan itu serasa berlangsung sangat lambat. Akan tetapi, Xiao Yan berangsur - angsur menjadi mati rasa saat rasa sakit hebat semacam ini berlanjut. Setelah hatinya sedikit mengurangi fokus pada rasa sakitnya, ia akhirnya bisa membagi perhatiannya untuk merasakan banyak perubahan kecil di tubuhnya yang sedang mengalami kalsinasi 'Inti Api Hati'…     

Dou Qi yang agak dangkal karena kekuatannya melonjak pesat dua bintang beberapa saat lalu, berangsur - angsur menjadi kuat dengan kecepatan yang sangat menyenangkan di bawah pemurnian 'Api Hati' semacam ini. Xiao Yan bisa merasakan bahwa perasaan kosong di Kristal Dou-nya saat ia menggerakkan Dou Qinya di masa lalu, dengan cepat menghilang. Kristal Dou kembali pulih dan memberikan sejenis perasaan kokoh, seperti di masa lalu.     

Tulang - tulang, Jalur Qi, dan bahkan otot - ototnya seperti logam di bawah api intens ini, saat bagian tubuh itu sedang dimurnikan dengan kecepatan yang sangat lambat, hingga mereka menjadi lebih tangguh dan penuh dengan kekuatan…     

Karena berbagai macam alasan, Xiao Yan dengan beruntung melewati waktu yang paling menyakitkan. Akan tetapi, beberapa lainnya tidak begitu beruntung. Sekitar satu jam setelah 'Inti Api Hati' memasuki tubuh mereka, seorang murid menjadi yang pertama yang menunjukkan tanda - tanda tidak normal. Raut mukanya yang awalnya memerah, dalam sekejap menjadi pucat pasi dan tubuhnya gemetar dengan cepat seperti sedang kejang.     

Dua Tetua itu, yang telah memerhatikan Xiao Yan dan yang lainnya tentu saja menyadari reaksi yang tidak normal dari murid ini dalam sekejap. Raut muka mereka seketika sedikit berubah. Dengan sekejap, mereka muncul di samping murid itu. Tangan berkerut itu menjulur bersamaan, sebelum dengan lembut mendarat pada punggung murid tersebut. Dou Qi kuat tiba - tiba menggelora ke dalam tubuhnya dari telapak tangan mereka.     

Saat Dou Qi itu menggelora keluar, tubuh murid itu gemetar dengan lebih hebat. Akhirnya, warna merah menjalar ke wajah pucatnya yang seputih selimut. Seteguk darah segar berwarna merah terang, secara refleks dimuntahkan.     

Darah segar itu mendarat di atas tanah dan seketika, mengeluarkan suara 'chi chi'. Sebuah gelombang asap putih muncul, sebelum akhirnya meninggalkan sebuah tanda merah terang di atas tanah.     

Murid itu pun perlahan membuka matanya setelah darah segar itu dimuntahkan. Ia tampak dengan jelas memahami bahwa ia telah gagal dan matanya penuh dengan kekecewaan dan perasaan tak berdaya.     

"Kau sebaiknya beristirahat di samping terlebih dahulu. Kegagalan adalah sesuatu yang sering terjadi ketika 'Api Hati' memurnikan tubuh seseorang. Kau tidak perlu terlalu khawatir mengenai hal itu." Pria berjubah abu - abu itu memandang raut wajah putus asa murid tersebut dan menghiburnya. Akan tetapi, suaranya baru saja berbunyi ketika tubuh murid lain tiba - tiba kejang. Dua Tetua itu hanya bisa tersenyum kecut dan melesat ke samping orang itu. Mereka mengulangi tindakan mereka dan memaksa 'Api Hati' keluar dari dalam tubuh murid tersebut.     

Kegagalan dua orang pertama telah menyebabkan sebuah efek berantai. Dalam satu jam singkat, terdapat tiga orang lain yang gagal, menyebabkan dua Tetua itu menjadi sangat sibuk.     

Setelah mereka selesai mengurus murid terakhir yang bermasalah, dua Tetua itu memandang enam orang yang masih tersisa. Para Tetua itu merasa seperti telah meletakkan beban berat saat mereka menghela nafas ketika mereka melihat bahwa aura orang - orang ini masih stabil, meskipun wajah mereka memerah. Keenam orang ini jelas telah melewati waktu yang paling berbahaya. Selama tidak ada kesalahan serius yang terjadi setelah ini, mereka seharusnya bisa berhasil.     

"Sepertinya, akan ada lebih banyak orang yang berhasil kali ini, dibanding dengan angkatan yang terakhir." Seorang Tetua menyeka keringat saat ia tersenyum dan berkata.     

Tetua yang lain mengangguk. Tatapannya menatap ke arah lima orang yang agak kecewa karena kegagalan mereka dan ia hanya dapat menggelengkan kepalanya. Ia berdiri dan berkata, "Jaga orang - orang ini dahulu. Aku akan mengantarkan mereka keluar dari menara." Saat ia mengatakan hal ini, ia berpaling ke arah lima orang tadi, melambaikan tangannya, dan memimpin mereka kembali ke atas, melalui rute yang mereka tempuh saat tiba kemari.     

…..     

Pemurnian tubuh seseorang oleh 'Inti Api Hati' adalah sesuatu yang menghabiskan cukup banyak waktu. Meskipun Xiao Yan dan lima lainnya telah melewati periode yang paling sulit, mereka sedang menerima pemurnian 'Api Hati' selama tiga hari berturut - turut. Selama proses pemurnian ini, mereka mampu dengan jelas merasakan bahwa bagian dalam tubuh mereka, entah itu Jalur Qi, tulang, ataupun yang lainnya, menjadi jauh lebih kuat.     

Pada hari ketiga, pemurnian tubuh mereka oleh 'Api Hati' berangsur - angsur mendekati akhirnya. Kemerahan di wajah mereka perlahan menghilang. Gelombang - gelombang aura berbagai macam kekuatan melonjak dari dalam tubuh mereka. Walaupun aura ini tidak begitu berbeda kekuatannya dibanding sebelum tubuh mereka dimurnikan, aura mereka jelas jauh lebih kokoh dibanding beberapa hari sebelumnya…     

Akan tetapi, ketika semua orang akan selesai dengan sukses, raut muka Su Qian, yang sedang memonitor aktivitas 'Api Hati Gugur' di lantai paling bawah 'Menara Pemurnian Qi Langit Membara', tiba - tiba berubah secara drastis.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.