Tidak Membiarkan Seorangpun Hidup
Tidak Membiarkan Seorangpun Hidup
Raut wajah Xie Zhen seketika berubah ketika ia mendengar suara tenang itu memasuki telinganya. Orang lain mungkin akan merasa bahwa nama itu asing, namun ia sangat familiar dengannya. Pendiri Gerbang Xiao. Ahli muda yang terkemuka di seluruh 'Daerah Pelosok Hitam' kala itu!
Meskipun sudah dua tahun sejak waktu itu, cukup banyak orang di dalam 'Daerah Pelosok Hitam' masih mengingat nama ini. Terlebih lagi, bagian dalam Lembah Api Iblis mereka telah mengakomodasi cukup banyak ahli yang tak punya arah tujuan, setelah dikejar oleh pemuda berjubah hitam ini. Jadi, ia memiliki ingatan yang dalam mengenai orang ini.
"Tidakkah dikatakan bahwa ia meninggalkan 'Daerah Pelosok Hitam'? Mengapa ia muncul di tempat ini?" Xie Zhen mengusap bercak darah di sudut mulutnya. Sebuah badai bergejolak di dalam hatinya. Lagipula, orang ini bahkan membunuh seorang ahli seperti Han Feng yang setengah jalan menuju kelas Dou Zong kala itu. Kembalinya dirinya tak dapat dipungkiri akan membawa banyak tekanan pada Lembah Api Iblis.
Pemikiran ini bergejolak di dalam hati Xie Zhen, saat sebuah niat untuk mundur berangsur-angsur muncul di dalamnya. Kala itu, Xiao Yan bisa membunuh seorang ahli seperti Han Feng. Kini, setelah dua tahun terlewati, kemungkinan besar, kekuatannya bahkan lebih mengerikan. Kemungkinan besar, ia akan kesulitan menghentikan Xiao Yan sendirian.
Niat bertarung Xie Zhen dengan cepat menyebar ketika pemikiran ini muncul. Mata gelap dan dinginnya menatap ke segala arah tanpa diketahui siapapun. Kakinya mendadak menapak pada sebuah batu di belakangnya, saat tubuhnya berubah menjadi sebuah sosok hijau yang melesat menuju regu murid di mana Xiao Yu berada.
Tindakan Xie Zhen ini seketika menyebabkan rasa takut para murid dari Akademi Jia Nan. Dengan kekuatan mereka, terdapat sebuah celah kekuatan seekor ayam kecil dan seekor elang tua. Bahkan, tak ada artinya untuk membandingkan mereka.
Xie Zhen dengan cepat melesat ke sana sembari semua orang merasa panik. Namun, ketika ia hendak menerjang memasuki regu murid itu, sebuah sosok hitam samar melesat muncul seperti hantu tidak jauh darinya. Pedang penguasa hitam di tangannya membawa angin panas dan suara angin kencang tajam saat dihempaskan ke arah kepalanya.
"Orang ini… kecepatan yang begitu mengerikan…"
Hati Xie Zhen terasa putus asa ketika ia melihat sosok hitam yang muncul layaknya hantu itu. Tubuhnya mendadak berputar dan ia berbalik. Setelah itu, ia bergegas menuju pintu masuk lembah. Ia berteriak galak kepada orang-orang dari Lembah Api Iblis ketika ia kabur, "Serang, bunuh mereka semua!"
Dua Dou Wang ahli terkejut ketika mereka mendengar teriakan tegas Xie Zhen. Mereka seketika menghadap satu sama lain, menggertakkan gigi mereka, dan mengeluarkan senjata mereka. Setelah itu, mereka memancarkan teriakan rendah saat mereka memimpin banyak sosok hitam untuk bergegas menuju Xiao Yan.
"Kalian semua sebaiknya mundur."
Xiao Yan menoleh dan berbicara pelan kepada Xiao Yu dan yang lainnya di belakangnya saat ia memandang orang-orang berbaju hitam ini menerjang mendekat.
Xiao Yu tidak ragu setelah mendengar hal ini. Ia melambaikan tangannya dan membuat semua orang bergegas mundur.
Sebuah sinar perak terang mendadak meletus di bawah kaki Xiao Yan setelah ia melihat Xiao Yu dan yang lainnya bergerak mundur. Tubuhnya seketika gemetar dan banyak bayangan mendadak muncul di lembah itu. Tubuhnya berubah menjadi garis hitam kabur. Dalam sekejap, ia muncul di hadapan seorang Dou Wang ahli.
Kemunculan mendadak Xiao Yan menyebabkan raut wajah Dou Wang itu berubah. Namun, reaksinya masih cukup cepat. Tanpa berpikir, pedang tajam di tangannya membawa angin pekat penuh tenaga saat menusuk menuju tenggorokan Xiao Yan.
"Klang!"
Mata Xiao Yan tak acuh saat ia memandang Dou Wang ahli ini, yang berani berinisiatif untuk menyerang. Sebuah senyum dingin terangkat di sudut mulutnya. Pedang penguasanya dengan keras terayun dan pada akhirnya bertumbukan dengan pedang panjang itu. Orang hanya bisa mendengar suara jernih saat pedang panjang itu patah layaknya sebuah ranting kayu lemah. Sebuah tenaga raksasa tumpah dan memasuki tubuh Dou Wang ahli itu.
"Grek!"
Darah segar disemburkan dengan liar. Selama waktu ini, suara jernih tulang-tulang yang patah berbunyi. Dou Wang ahli dari Lembah Api Iblis itu seketika terbang mundur, sebelum menerjang dinding gunung dengan kepalanya. Sebuah suara ledakan terdengar dan kepaalnya pecah layaknya semangka.
Satu serangan!
Hanya dalam satu kali serangan, seorang Dou Wang ahli berakhir kehilangan nyawanya di tempat ini. Pemandangan mengejutkan ini menyebabkan hawa dingin naik dari kaki seorang Dou Wang ahli yang tersisa hingga ke kepalanya. Ia bahkan tidak sedikitpun ragu saat Sayap Dou Qi di punggungnya dengan cepat merentang sembari ia menerjang ke langit. Tubuhnya berbalik dan ia pun kabur.
Namun, suhu di sekitar tubuhnya mendadak melonjak ketika ia baru saja membalikkan tubuhnya. Seketika, sebuah gumpalan api hijau giok melesat muncul. Akhirnya, hal itu berubah menjadi sebuah api ganas yang benar-benar membungkusnya.
"Ah!"
Sebuah api ganas seketika membakar Dou Wang yang kabur di langit itu. Sebuah teriakan menyedihkan yang tajam menggema di lembah, menyebabkan hawa dingin menimpa tubuh-tubuh orang-orang berbaju hitam.
Teriakan menyedihkan itu hanya berlangsung sesaat, sebelum berhenti. Segera setelah itu, sesuatu yang mirip dengan arang hitam terjatuh dari langit, saat hal itu samar-samar masih memancarkan bau hangus.
Benda yang seperti arang hitam itu jatuh di hadapan puluhan orang berbaju hitam. Para elit dari Lembah Api Iblis ini, yang tangannya bahkan tidak akan merasa mati rasa ketika membunuh orang, secara refleks menelan seteguk air liur pada saat ini. Mata mereka ketakutan saat mereka menatap Xiao Yan yang tidak berada jauh. Mereka seketika memandang satu sama lain dan memilih untuk kabur bersama, walaupun tanpa kesepakatan sebelumnya. Ketika dihadapkan dengan seorang ahli di tingkat seperti itu, mereka hanya akan berakhir sebagai korban jika mereka menerjang maju.
Tatapan mata tak acuh Xiao Yan bergeser menuju orang-orang berbaju hitam yang dengan cepat mundur. Sebuah gumpalan api tak kasat mata muncul di depannya, dan sebuah gejolak yang tak kasat mata seketika menyebar.
"Bum! Bum!"
Ketika gejolak tak kasat mata itu menyebar, Xiao Yu dan yang lainnya memandang dengan raut wajah tertegun saat tubuh orang-orang berbaju hitam itu seketika hangus menjadi setumpuk abu. Banyak suara teredam yang rendah menyebabkan bulu kuduk mereka berdiri tegang. Metode membunuh yang misterius dan tidak biasa semacam ini adalah sesuatu yang bahkan belum pernah mereka dengar sebelumnya.
Suara ledakan berulang itu bergema di lembah gunung. Sekitar setengah menit kemudian, puluhan orang berbaju hitam yang kabur berubah menjadi gumpalan-gumpalan abu hitam di atas tanah…
Api tak kasat mata di hadapan Xiao Yan perlahan lenyap setelah tubuh orang berbaju hitam terakhir meledak. Gejolak aneh itu juga menghilang…
Xiao Yan dengan lembut melirik tumpukan - tumpukan abu berwarna hitam di seluruh tanah. Ia menepuk tangannya sebelum jarinya menjentikkan Pedang Berat Penguasa Xuan untuk meletakkannya ke dalam Cincin Penyimpanannya. Setelah itu, ia menoleh dan tersenyum kepada regu Wu Hao yang tertegun.
Hawa dingin yang menutupi tubuh Xiao Yu menghilang ketika ia melihat senyum lembut di wajah yang tak asing itu. Dalam sekejap, lembah yang sunyi senyap itu kembali penuh dengan kehidupan. Para gadis muda yang telah terbebas dari bencana dahsyat seketika berkumpul bersama dan menanyakan keadaan satu sama lain. Mereka juga berulang kali melayangkan tatapan mata mereka ke arah Xiao Yan. Tawa-tawa yang terdengar seperti lonceng perak dan tatapan mata tak biasa melesat ke arahnya dalam kurun waktu ini.
Jelas, para gadis muda yang seperti bunga ini sangat tertarik kepada Xiao Yan. Seorang pahlawan hebat yang telah muncul entah dari mana dan meninggalkan berbagai pencapaian di dalam Akademi Jia Nan.
"Orang itu telah kabur…" Wu Hao dengan tak berdaya menggelengkan kepalanya di hadapan suara kicauan di sekitarnya, sebelum ia berbicara kepada Xiao Yan. Ketika Xiao Yan dihalangi oleh orang-orang dari Lembah Api Iblis, Xie Zhen telah mengambil kesempatan dari kekacauan untuk kabur dari lembah itu.
"Ia tidak bisa melarikan diri…" Xiao Yan tertawa sebelum seketika menanyakan mengenai kesehatan Wu Hao, "Apakah kau baik-baik saja?"
"Aku tak apa, dengan pil obatmu, aku seharusnya bisa benar-benar pulih setelah beristirahat beberapa hari." Wu Hao tertawa saat ia menjawab.
"Tetua Wu, apakah kalian semua baik-baik saja?" Tiga sosok manusia bergegas turun dari langit. Satu adalah Zi Yan yang membawa Mai Di dan Mo Ling saat ia terbang turun dari atas lembah.
Wu Hao menggelengkan kepalanya. Tatapan matanya seketika dilontarkan kepada Zi Yan saat ia tertawa secara refleks, "Tidak terduga kau juga telah membawanya kembali. Tetua Kepala sering membicarakannya…"
"Chi, mengapa orang tua itu membicarakanku? Ia pasti berpikir untuk memintaku melakukan pekerjaan keras dan membuatku mencari bahan-bahan obat di pegunungan…" Zi Yan mengerutkan mulutnya dan berbicara setelah mendengar hal ini.
Wu Hao hanya bisa tersenyum malu ketika ia mendengar Zi Yan berbicara seperti ini. Ia tentu saja mengetahui identitas Zi Yan. Jika mereka berbicara mengenai senioritas, Zi Yan bisa dianggap sebagai kakak tingkat seniornya. Jadi, ia tentu saja tidak berani memiliki keberatan banyak saat Zi Yan memutar bola matanya.
"Kekuatanmu sekarang… kemungkinan telah mendobrak ke kelas Dou Huang bukan?" Mata Wu Hao menatap tubuh Xiao Yan dan langsung berbicara setelah ragu sejenak.
Tatapan mata di sekitar seketika terarah kepada Xiao Yan ketika mereka mendengar kata-kata Wu Hao. Cukup banyak orang dengan lembut menghela nafas ketika mereka melihat Xiao Yan tersenyum dan mengangguk. Dou Huang… kelas itu adalah sebuah tingkat yang mereka perjuangkan. Namun, Xiao Yan ini, yang tidak jauh lebih tua daripada mereka, sudah mencapainya. Hal ini membuat mereka sangat iri.
Mo Ling dan beberapa temannya berkumpul bersama. Mata berairnya terkadang akan terarah kepada Xiao Yan, yang wajahnya dipenuhi dengan senyum tipis. Harus dikatakan bahwa Xiao Yan yang sekarang memiliki daya tarik yang cukup besar bagi para gadis muda ini. Dibandingkan dengannya, orang-orang yang paling terkenal di dalam akademi sepertinya benar-benar jauh. Tidak ada ruang untuk membandingkan keduanya.
Sebuah sinar cahaya mendadak muncul di lembah itu ketika semua orang berbincang pelan. Akhirnya, hal itu muncul di langit entah dari mana. Sebuah tangan lembut dilemparkan dan sesosok manusia terjatuh. Akhirnya, sosok itu menghantam keras ke titik tidak jauh dari semua orang.
Sosok manusia yang mendadak mendarat itu menyebabkan cukup banyak orang terkejut. Tatapan mata mereka melirik ke arah itu, hanya untuk merasa tertegun saat menyadari bahwa sosok-sosok manusia di tanah ternyata adalah Xie Zhen yang hendak kabur tadi. Namun, ia saat ini benar-benar tidak bernyawa. Wajahnya mengandung warna ungu keabu-abuan yang aneh. Sepertinya, ia mati karena diracun…
Tatapan mata terkejut berdiam pada mayat Xie Zhen di atas tanah untuk waktu yang lama, sebelum mendadak terangkat. Seketika, mereka melihat seorang wanita berbaju putih yang berdiri di langit yang kosong.
Wanita berbaju putih itu menggerakan kakinya dengan lembut di hadapan tatapan mata terkejut semua orang. Ia perlahan berjalan turun menembus udara dan menunjukkan sebuah senyum hangat kepada Xiao Yan. Namun, kata-kata yang ia utarakan membuat cukup banyak orang gemetar layaknya kedinginan.
"Maaf, semula, aku berencana untuk menangkapnya hidup-hidup. Tak terduga bahwa orang ini memiliki daya tahan terhadap racun yang begitu rendah. Ia mati seketika karena racun yang menyerang jantungnya…"
Wu Hao mengusap keringat dingin di wajahnya saat ia memandang wajah cantik Dokter Peri Kecil, yang menunjukkan senyuman. Hatinya seketika menggumam, mengapa wanita yang mengikuti di samping orang ini begitu kuat? Terlebih lagi, cara mereka… juga seganas ini.
Xiao Yan mengangguk tipis. Ia melirik mayat di atas tanah sebelum sedikit mengerutkan dahi. Ia memandang regu Wu Hao dan bertanya sembari berpikir dalam.
"Sebenarnya, apa faksi Lembah Api Iblis ini?"