Halo Suamiku!

Su Xun Marah dan Ye Zi Menyerah



Su Xun Marah dan Ye Zi Menyerah

0Apa yang dikatakan memang terdengar sangat kacau, tapi itu semua tidak ada yang salah.      

Memang seperti itulah kenyataannya.      

Su Xun ditarik pergi oleh Anna ke arah parkiran. Anna telah berinisiatif untuk mengambil open top super run edisi terbatas dan berkata kepada Su Xun, "Su Xun, ayo, aku sudah memesan meja di sebuah restoran."     

Su Xun mendongak perlahan dan menatap Anna, seolah apa yang terlihat di depannya sangat jelas saat ini.     

Ya, Anna terlihat manis dan menggairahkan. Dia sosok yang seksi, centil, dan memiliki suara yang lembut untuk merayunya.     

Tapi ketika melihatnya saat ini, Su Xun merasa aneh.      

Untuk sesaat, sepertinya Su Xun tidak tahu apa yang sebenarnya dia lakukan.     

Dalam benaknya, hanya ada semua gambaran tentang Ye Zi dan pria itu saat bersama-sama, cemberutnya, wajahnya, senyumnya, dan bahkan cara dia berteriak pada dirinya.     

Jantung Su Xun seolah ditikam dengan begitu tajam.      

Saat dia melihat kembali ke kafe, Ye Zi dan pria itu sedang duduk di dekat jendela, dan pelayan sedang melayani mereka.     

Mereka berdua saling berbincang dan tertawa.      

Melihat itu, mata Su Xun sangat pedih.     

Setelahnya, dia langsung memalingkan matanya, masuk ke dalam mobil, dan pergi.      

Padahal Anna mengatakan sesuatu di telinganya, tapi dia tidak bisa mendengarnya.     

Hingga tiba-tiba rem berbunyi tajam, mobil yang baru saja melaju di jalanan tiba-tiba berhenti di pinggir jalan, "Turun".     

Tanpa menoleh dan menghadap lurus ke depan, Su Xun mengeluarkan satu kata itu tanpa ekspresi.      

"A... apa?"      

Anna menatapnya dengan tidak percaya.     

"Aku menyuruhmu untuk turun dari mobil--!"      

Su Xun meraung dan menatap Anna dengan amarah di matanya.     

Sejujurnya Anna takut, tapi dia merasa lebih sakit hati, "Su, Su Xun... kenapa kamu tiba-tiba…..."     

Mata Anna yang manis dan seksi sebelumnya tiba-tiba berubah memerah dan dia segera berbalik untuk membuka pintu lalu bergegas turun. Bahkan dia membanting pintu itu dengan kasar.      

Sementara di sisi lain, Su Xun hanya bisa menekan bibirnya dengan erat dan wajah tampannya tampak menggelap!      

Tidak ada warna cerah sama sekali yang terpancar!      

Tapi kali ini, dia tidak lagi mengemudi ke arah kafe. Sebaliknya, dia berhenti di pinggir jalan yang jauh dan hanya bisa melihat ke arah kafe dari kejauhan.     

Setelah berhenti, dia mengeluarkan teleskop berkekuatan tinggi dari mobil untuk melihat arah kafe dengan wajah mendung.     

 **     

"Maaf, Tuan An Yan, kamu harus melihat lelucon seperti tadi."      

Ye Zi merasa malu, sangat malu.      

Adegan tadi terlihat seperti pria yang dia sukai ketahuan jalan berdua bersama dengan wanita lain dan sepertinya sangat terlihat jika dirinya "ketahuan" menyukai pria itu.     

Konyol sekali.     

Sementara itu, mata An Yan hanya berkedip sedikit, tapi dia tidak menanggapi permintaan maafnya, juga tidak berinisiatif untuk menanyakan tentang perasaannya.     

Hanya saja, begitu melihat ke arah Ye Zi, alisnya sedikit terangkat, lalu dengan serius terdengar kalimat, "Ye Zi, kamu adalah gadis yang baik."     

Kalimat pendek ini hampir membuat Ye Zi menjadi merah lagi.     

Dia menundukkan kepalanya.     

Apa gunanya menjadi gadis baik.     

Bagaimanapun, dia tidak tumbuh menjadi orang yang Su Xun sukai.      

Dalam hal ini, Su Xun seperti berada di dua perahu yang mengencani dua wanita sekaligus.     

Dan di mata siapa pun, mereka akan berpikir bahwa dia adalah sampah.     

Melihat emosi kesedihan di mata Ye Zi, suara rendah magnetis An Yan perlahan terdengar lagi.     

"Kamu harus mencintai dirimu sendiri, kamu bisa mencintai seseorang sampai ke titik terdalam sekalipun, tapi tidak ada yang akan mencintaimu sampai di titik itu, kamu mengerti?"     

Ketika kata-kata itu keluar dari mulutnya, hati Ye Zi tidak bisa menahan gemetar.     

Itu benar.      

Dia mencintai Su Xun tanpa memikirkan dirinya sendiri. Jadi apa gunanya selalu menguntit di sekitar pria itu.      

Seperti yang dikatakan An Yan, tidak ada yang akan mencintainya sampai ke titik terdalam. Jika dia tidak mencintai dirinya sendiri dan menyayangi dirinya sendiri, lalu siapa yang akan mencintainya dan menyayanginya?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.