Halo Suamiku!

Kondisi Leng Xiaomo (3)



Kondisi Leng Xiaomo (3)

1"A-ada apa? Apa lagi?!"     

Firasat buruk seketika menyelimuti Chen.     

Apalagi ketika melihat senyum yang tersungging di wajah pemimpin di hadapannya kini. Sesaat ia merasa seperti dicekik.     

"Jika kamu ingin menyelamatkan putrimu, kamu memiliki kesempatan ini sekarang. Tetapi kabar buruknya adalah gadis yang ingin kamu tukarkan-lah yang 98% dari tubuhnya cocok sebagai carrier yang sempurna."     

Pria berambut perak itu memegang saputangan untuk menyeka lengan bajunya sambil tersenyum perlahan.     

Dan begitu kalimat ini terlontar, wajah Chen seketika membeku dan semangat yang membara sebelumnya tampak hancur saat ini.     

"Tidak, bagaimana ini bisa terjadi!" gumamnya tak berdaya.     

Kondisi ini sangat bertentangan!     

Di sana, mereka telah mengendalikan istri dan anak perempuannya yang tidak bisa bergerak sama sekali. Bahkan meski ia berhasil mendapatkan virus itu, tetap saja ia tidak bisa menemui keluarganya!     

Ya, mereka tidak akan membiarkan ia menyelamatkan putrinya.     

Chen perlahan mundur dua langkah dan akhirnya terduduk di kursi. Kepalanya berdengung tiada henti, seolah berusaha merenggut semua kekuatannya saat ini.     

Kemudian, pria berambut perak itu mendekat sembari menepuk pundaknya, "Chen, ini benar-benar kesempatan yang bagus. Kamu bisa memikirkannya dulu. Selama ini, tidak ada virus yang bisa menyelamatkan putrimu dan sekarang kita bisa melihat carrier sempurna untuk inangnya."     

Beberapa sosok yang lain yang ada di sana juga turut berdiri setelah kalimat ini diucapkan.     

Meninggalkan Chen, yang perlahan-lahan tergelincir dan jatuh ke tanah dengan bunyi gedebuk dan wajah sedih tidak lama setelah mereka pergi,      

Namun.     

Dari awal, tidak ada yang memerhatikan adanya cahaya aneh melintas di kancing hitam kemeja yang dikenakan oleh pria bernama Chen ini.     

Cahaya itu bersumber dari sesuatu yang terlihat seperti kamera ini.      

Sementara itu di Roma, tempat ribuan mil jauhnya.     

Selain apa yang terjadi di ruang pertemuan, semua jenis adegan yang ada di sana muncul di layar konsol informasi—     

Langit biru, pegunungan yang terus dihujani salju, lautan es yang tak berujung, bahkan pemandangan bawah laut, di mana markas rahasia itu berada.     

Tampaknya semua gambar yang didapatkan sebelumnya diuraikan menjadi gambar satu per satu dan informasi yang dapat diberikan dipilih secara rinci.     

Di sana, Su Xun yang memerhatikan kesibukan para teknisi di sekitarnya segera mengambil ponsel dan berjalan ke samping. Sembari mencubit alis, ia melakukan panggilan ke Kota G.     

Begitu panggilan tersambung, ia langsung berkata, "Hugh, sudahkah kamu menemukan lokasi Xiaomo?"     

Rong Zhan di sana tidak tahu harus berkata apa. Melihat itu pun Su Xun menarik napas dalam-dalam dan mencoba menenangkan emosinya, "Kamera yang kamu kirim untuk dipasang sangat halus. Mungkin karena terlalu cemas, dia tidak terlalu memerhatikan. Tapi kami tidak tahu di mana dia sekarang. Tepatnya, dia ada di suatu tempat yang diselimuti es dan salju. Tapi banyak tempat di dunia yang diselimuti area salju. Jadi kami masih belum bisa menentukan lokasinya."     

Leng Xiaomo telah menghilang selama lebih dari sepuluh jam.     

Dan segera setelah arloji penentuan posisi satelitnya dihancurkan, alarmnnya langsung mengirim peringatan darurat dan pemberitahuan itu seketika masuk ke markas.     

Karena itu, Rong Zhan dan Su Xun sudah saling menghubungi untuk membuat rencana.     

Tapi kini, Rong Zhan tidak tahu harus berkata apa lagi, membuat Su Xun hanya bisa mondar-mandir sambil berkacak pinggang. Pada saat yang sama, wajahnya yang benar-benar muram tidak lagi bisa menahan untuk tidak berteriak putus asa, "Hugh, kamu tahu, kamu tidak bisa membayangkan apa yang akan mereka lakukan pada Xiaomo. Dia tidak bisa hidup lama lagi. Mungkin sudah terlambat bagi kita untuk melakukan sesuatu!"     

Baru saja Rong Zhan hendak bertanya apakah Xiaomo dalam situasi yang buruk atau bagaimana.     

Tapi rupanya kondisinya jauh lebih buruk dari dugaan mereka?!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.