Halo Suamiku!

Kakaknya Meminta Mereka Putus (2)



Kakaknya Meminta Mereka Putus (2)

3Sang Xia sendiri tidak menyangka reaksinya akan begitu sengit. Alhasil, ia bertanya dengan curiga, "Tunggu, Ah Chen, ada apa denganmu? Bukankah berita baik jika kekasihnya datang? Jadi kamu tidak perlu repot-repot mengawasinya?"     

Kenapa suara Leng Yunchen justru terdengar seperti ingin membunuh seseorang?     

Tapi kini, ia tidak lagi memiliki kesabaran untuk mengatakan lebih banyak. Jadi satu kata penutup darinya dilontarkan tanpa bisa dilawan, "Bantu aku awasi dia saat di konser nanti. Hubungi aku segera setelah mereka muncul. Aku akan mencari seseorang terlebih dulu."     

Leng Yunchen pun langsung mengakhiri panggilan tanpa membuang waktu lagi.     

Meninggalkan Sang Xia yang dilanda kebingungan.     

Apakah karena Xiaomo pernah terlibat dalam kasus yang ditangani Leng Yunchen sebelumnya?     

Tapi sepertinya itu tidak ada hubungannya dengan kekasihnya, kan?     

Meskipun pada akhirnya Sang Xia hanya bisa bertanya-tanya, tapi samar-samar ia bisa merasakan bahwa segala sesuatunya tampaknya melebihi dugaannya. Mungkin ia harus pergi mencari Leng Xiaomo.     

Sementara Leng Yunchen yang mengemudi di sana, diselimuti dengan emosi yang menekan.     

Sambil mengerutkan kening, ia seperti merasakan sesuatu yang membuatnya sangat marah.     

Untungnya, ponsel Leng Xiaomo menyala, jadi ia bisa mencarinya melalui GPS.     

Namun, Leng Yunchen tidak sendirian di mobilnya.     

Ia membawa serta Lin Qingya yang duduk di belakang dan bisa melihat kemarahan yang ditekan Leng Yunchen di sana. Tanpa sadar ia membuka mulutnya, "Kapten Leng, apa yang terjadi dengan adikmu? Apa itu sangat genting?"     

"Dia baik-baik saja, urus saja dirimu sendiri," jawabnya tanpa sedikit pun menoleh ke belakang.     

Sambil mengatakannya pun, mata Leng Yunchen terus berputar dari jalanan, kembali ke pelacakan posisi, lalu beralih lagi ke sisi jalan, hingga matanya terkunci rapat tepat di luar jendela.     

Tapi rupanya, Lin Qingya yang tidak memahami situasi saat ini masih melanjutkan dengan suara lembut di belakang, "Kapten Leng, bagaimanapun, aku sangat berterima kasih padamu. Terima kasih kamu telah menemukan barang milik Profesor Han untuk menyelamatkanku. Sejujurnya, masih ada banyak hal yang harus kulakukan. Jadi aku benar-benar minta maaf karena telah mengganggumu dengan memintamu mengantarku."     

"Yah, sama-sama," jawab Leng yunchen dengan lemah sambil terus mengemudikan mobil.     

Ya.     

Beberapa jam yang lalu, kemajuan besar terjadi. Seseorang menemukan ponsel di bagasi Lin Qingya. Menurut konfirmasi mereka, itu adalah satu-satunya barang milik Profesor Han yang sangat dilindungi sebelum ia meninggal.     

Karena ada sidik jari Profesor Han yang tertinggal.     

Kemajuan itu sangat penting, tetapi saat ini, pikiran leng Yunchen sedang tidak terkendali, dan ia hanya ingin menemukan seorang gadis kecil dengan segera.     

Terutama kekasih sialan itu??     

Kemunculannya benar-benar menghancurkan rencana rahasia Leng Yunchen.     

Hingga mengharuskan ia menghadapinya secara langsung!     

"Kapten Leng…"     

"Ada apa lagi?!" Leng Yunchen meliriknya melalui kaca spion. Kesabarannya benar-benar sudah diambang batas, bahkan semuanya tergambar jelas dari sorot matanya.     

Lin Qingya pun menatapnya, kemudian tampak ragu-ragu untuk membuka suara, sebelum akhirnya matanya sedikit berkedip, "Karena Kapten Leng sudah melindungiku sejak aku tiba di sini, jadi untuk mengungkapkan rasa terima kasihku, bolehkah aku mengundangmu untuk makan bersama—"     

"Nona Lin!"     

Akhirnya Leng Yunchen tidak bisa menahannya lagi. Setelah nama itu dilontarkan, kemudian ia melanjutkan tanpa emosi, "Sudah menjadi tugas kami untuk melindungi keselamatanmu dan itu tidak sedikit pun melibatkan perasaan pribadi, jadi Nona Lin tidak perlu berterima kasih. Jika kamu ingin pergi sekarang, aku bisa menghentikan mobil ini di pinggir jalan."     

Wajah Lin Qingya seketika berubah muram. Jelas, kata-kata itu bermakna sebuah penolakan tanpa ampun.     

Kerumitan yang tak bisa dijelaskan pun melintas di matanya.     

Dan kini, Lin Qingya tidak berbicara lagi, sedangkan Leng Yunchen merasa bahwa seharusnya semua memang sudah berhenti di situ.     

Sekarang Lin Qingya benar-benar merasa bahwa harga dirinya telah hancur. Apalagi ponsel itu telah ditemukan dan mereka pasti akan membiarkannya pergi begitu saja.     

Jadi apa lagi yang membuatnya masih bisa berhubungan dengan Leng Yunchen? Pria itu memang bisa melindungi orang-orang yang membutuhkannya untuk sementara waktu, tetapi tidak untuk seumur hidup.     

Dan ia telah melakukan yang terbaik.     

Kemudian, tepat ketika Leng Yunchen sedang mencari tempat parkir——     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.