Kekasihnya Muncul (2)
Kekasihnya Muncul (2)
Dan karena ia jarang berkumpul bersama keluarga, jadi ia menikmati momen langka ini dengan perasaan haru. Alhasil, ketiganya kini tampak seperti kembali ke mas-masa dulu, di mana penuh kehangatan dan cinta, tanpa ada perasaan canggung yang terpendam. Sampai akhirnya, Leng Jue dengan enggan mengantar Leng Xiaomo ke bandara malam itu.
Ya, satu-satunya orang yang tidak mengetahui kedatangan Leng Xiaomo kembali ke Kota G adalah Leng Yunchen.
Tapi keberadaan Leng Xiaomo di Kota G sendiri juga sangat singkat, begitu singkatnya hingga mungkin Leng Yunchen tidak akan menyadari jika ia pergi.
Kemudian, pesawat mendarat di tanah Kota G ketika fajar baru menyingsing.
Sempat terjadi momen keheningan begitu Leng Xioamo meninggalkan bandara. Jelas, belum lama ia bertolak dari Kota G dan ketika ia menginjakkan kaki di kota yang ramai ini lagi, perasaan yang tak tentu serasa mengelabuhinya. Entahlah, waktu tampaknya telah berlalu untuk waktu yang lama.
Banyak hal telah berubah dari waktu ke waktu.
Meski hanya ada satu yang tetap sama, poster raksasa dari Sun Band yang ditempel di luar bandara, yang luar biasa megah.
Leng Xiaomo kini berdiri di sana untuk selfie, lalu mengirimkannya ke Sang Xia, menunjukkan bahwa ia telah tiba.
Sang Xia sendiri telah mengirim seseorang untuk menjemputnya. Jadi Leng Xiaomo hanya perlu menemukan mobil itu untuk meninggalkan bandara. Dalam perjalanan ke kota, ponselnya berdering dan pesan teks terus dikirim.
Awalnya Leng Xiaomo tidak menggubris dan tidak mau repot-repot untuk memperhatikannya. Tetapi setelah akhirnya ia melihat satu pesan, ia tertegun, mengerutkan kening dan seketika tidak bisa duduk diam.
Rupanya seseorang juga datang ke Kota G.
Memang hanya satu orang yang rutin mengirimnya pesan setiap hari sejak Leng Xiaomo meninggalkan Amera, yaitu pacarnya, Lu Anzhe.
Lu Anzhe adalah ras campuran Cina dan Amerika. Meski penampilannya condong ke arah Timur, tapi rambut pendek pirang alaminya sengaja diwarnai hitam setelah bertemu dengan Leng Xiaomo. Di universitas, ia menjadi presiden serikat mahasiswa sekolah di departemen keuangan.
Ia juga satu tahun lebih tua dari Leng Xiaomo. Sudah sejak dulu ia mengejarnya, tapi Leng Xiaomo awalnya menolak.
Saat itu, ia hanya mengatakan satu kata bahwa dirinya membenci rambut pirangnya.
Tapi kemudian, Lu Anzhe kembali muncul setelah rambutnya diwarnai hitam dan dipotong pendek, hingga membuat Leng Xiaomo termenung menatapnya. Matanya yang dalam dan batang hidungnya yang tinggi tampak agak mirip dengan seseorang.
Dan kebodohannya saat itu diartikan sebagai persetujuan di mata Lu Anzhen. Alhasil, mereka menjalin hubungan sejak saat itu.
Tapi bagaimanapun, semuanya hanya kepalsuan bagi Leng Xiaomo. Tiap kali dalam suasana hati yang buruk, ia memang tidak akan memperhatikannya, hingga terkadang kesabaran Lu Anzhe benar-benar habis dan ia selalu ingin bercumbu.
Dan tiap kali hal itu terjadi, Leng Xiaomo hanya akan mengajukan satu kata, putus.
Selalu dengan ancaman yang sama.
Namun sialnya, meski trik ini sudah dicoba berulang kali, tapi sepertinya Lu Anzhe tidak ingin putus.
Tentu Leng Xiaomo mengaku jika dirinya bajingan, seolah mempermainkan perasaan orang, dan sebenarnya ia bukanlah orang baik.
Padahal banyak orang yang sering berharap untuk diperlakukan dengan penuh kasih sayang, tetapi banyak juga orang yang melakukan hal-hal sentimental pada saat yang bersamaan.
Yang lebih mengenaskannya lagi, dalam setengah bulan terakhir, semua pesan-pesan yang dikirim oleh Lu Anzhe langsung diabaikan oleh Leng Xiaomo dan pria itu tampaknya telah menyadari ketidakpeduliannya. Alhasil, ia tidak berbicara selama beberapa hari. Sampai hari ini, ia akhirnya mengirim pesan lain untuk menanyakan di mana Leng Xiaomo berada sembari mengabarkan bahwa ia akan segera datang ke Kota G.
Tentu Leng Xiaomo mengakui bahwa ia tercengang ketika melihat kekasihnya mengatakan ini.
Dan ia buru-buru menanyakan alasan apa yang membawanya ke Kota G.
Lu Anzhe mengatakan bahwa ia ingin melihat konser Sun Band dan alasan kenapa ia menanyakan posisi Leng Xiaomo saat ini karena ia ingin mengajaknya menonton konser bersama.
Leng Xiaomo terdiam lama setelah melihat pesan itu, sebelum akhirnya menjawab, "Aku masih di rumah orang tuaku."
Ya, ia ingin sendirian.
Jadi itulah kenapa ia berbohong.
Tapi Leng Xiaomo tidak terlalu memikirkannya karena ia tidak mencintainya. Mungkin ini adalah lingkaran yang aneh.
Setiap orang memang selalu ingin menyakiti orang yang tidak ia cintai.