Diam-diam Ingin Mencari Monster Kecil (1)
Diam-diam Ingin Mencari Monster Kecil (1)
Bagaimana ia bisa memiliki pemikiran seperti itu?
Apa ia benar-benar ingin mengubah niat awalnya?
Padahal ia hanya ingin menyukainya secara diam-diam. Jika kakaknya tahu rahasia terpendam ini, pasti Leng Yunchen akan memarahinya karena bersikap nakal, kecewa padanya, dan bahkan melarikan diri darinya tanpa ragu-ragu.
Dan ia tidak perlu memikirkan konsekuensi ini, bukan?
Jadi apa yang sebenarnya ia harapkan?
Tapi di lain sisi, ia juga tidak ingin menyerah, sama sekali tidak.
Dalam benaknya kini seperti ada dua penjahat yang saling berkelahi, yang membuatnya sangat pusing.
Dan di saat ini—
Pintu depan tiba-tiba terbuka dan Rong Zhan dengan cepat mengambil es krim yang belum selesai ia habiskan, lalu menyembunyikannya kembali ke dalam lemari es.
"Ayah, ayah sudah pulang?"
Sesaat setelah suara lucu terdengar, tepat di detik berikutnya Leng Xiaomo melihat seorang gadis kecil menjulurkan kepalanya.
Dengan mengenakan celana jeans pendek dan kaos desain singa kecil berwarna hijau, sosok kecil itu tampak cantik dan menggemaskan.
Tapi segera, bayi lain juga muncul.
Pria kecil itu sebenarnya mengenakan pakaian yang sama dengan adiknya, hanya saja kini, sepasang mata elangnya yang ramping terlihat sangat provokatif. Wajahnya yang tampan juga sudah mulai tampak dewasa dan entah berapa ribu gadis yang akan terpesona nantinya.
Xiao Ba Wanghua mengira ayahnya tidak ada di rumah, jadi ia hendak berteriak begitu saja. Tetapi karena ia tiba-tiba melihat seorang kakak perempuan cantik duduk di sofa, ia segera mengatupkan bibirnya kembali, sebelum akhirnya bertanya dengan nada seperti orang dewasa sembari menyandarkan diri ke dinding, "Gadis cantik, siapa kamu?"
Sontak saja, ia berubah menjadi besar kepala layaknya pria yang sangat berpengalaman. Kemudian ia mendengar ibunya berjalan melewatinya sambil berkata, "Jangan bersikap tidak sopan dengan yang lebih tua. Ini adalah teman baik Ayah dan Ibu. Panggil dia kakak."
Xiao Ba Wanghua seketika menatap ibunya dengan getir.
Sial!
Ibunya benar-benar membuatnya sangat malu di hadapan kakak yang sangat cantik ini.
Berbeda dengan Xiao Meibao, gadis kecil itu justru langsung menabraknya, menatapnya, sembari mengangkat wajah kecilnya dan berkata, "Kakak, kamu sangat cantik, bisakah kamu memelukku?"
Hati dingin Leng Xiaomo seketika dihangatkan oleh kedua bayi pintar ini. Jadi tanpa ragu, ia menundukkan kepala, memeluk Xiao Meibao, lalu bertanya dengan suara rendah, "Apa kamu menyukai kakak?"
"Uh huh, kakak sangat cantik. Aku menyukai kakak." Xiao Meibao tampak memeluk leher Leng Xiaomo seraya menciumnya dengan brutal.
Hanya kekehan pelan yang mampu diberikan Leng Xiaomo sebagai balasan.
Tidak heran jika siapa pun yang pernah bertemu dua bayi ini sering membual bahwa mereka sangat pintar. Kenyataannya, kedua bocah ini memang berbeda dari kebanyakan anak-anak pada umumnya.
Dan ketika Xiao Meibao tidak melihat keberadaan ibunya, ia memutuskan untuk duduk di pangkuan Leng Xiaomo dengan matanya yang membulat, tampak cerah dan pintar, seperti anggur hitam yang menggiurkan. Kemudian ia mencondongkan tubuh ke telinga Leng Xiaomo untuk bertanya, "Kakak, jika kamu adalah teman Ayah dan Ibu, apa kamu mengenal ibu baptisku dan monster kecil?"
Ia memang sengaja menyebutkan ibu baptis di awal, baru monster kecil setelahnya.
"Su Mubai? Xiao Xiaobai?" Tampak Leng Xiaomo mengangkat alisnya.
Mendengar ini, Xiao Meibao langsung melebarkan matanya, lalu diam-diam meletakkan tangannya di bibir, "Kakak, jangan bilang pada Ayah atau Ibu, cukup diam-diam beritahu aku di mana monster kecil sekarang?"
Tentu Leng Xiaomo tahu bahwa alasan Rong Zhan mengisolasikan putrinya dari putra Xiaoli karena fisiknya.
Tapi bagaimanapun, ia lebih cenderung berpihak pada Xiao Xiaobai.
Dan sekarang, ia dengan lembut mencubit wajah kecil Xiao Meibao sambil berucap——