Tinggal Bersama (12)
Tinggal Bersama (12)
Alhasil, ia perlahan mengangkat lengannya, meletakkan satu tangan di pinggang kecil An Xiaoyang, lalu menundukkan kepalanya, "Tidak apa-apa, tidak apa-apa, aku minta maaf telah membuatmu khawatir."
Tak bisa disangkal, An Xiaoyang benar-benar ketakutan. Beberapa saat yang lalu, ia mendengar Sang No membanting pintu dan keluar, sementara ia tidak tahu apa-apa. Jadi bagaimana mungkin ia tidak mengkhawatirkannya?
"... Dari mana saja kamu dan apa yang terjadi…?"
Setelah beberapa saat berlalu, An Xiaoyang baru mengangkat wajah kecilnya sedikit dan bertanya dengan mata memerah.
Kini, Sang No tampak terdiam.
Bagaimanapun, ia tidak bisa memberitahu An Xiaoyang, jadi ia dengan cepat memikirkan alasan lain, "Ada seorang teman yang mengalami sesuatu dan dia memintaku untuk mengiriminya uang. Ini mendesak."
Meski An Xiaoyang tidak meragukannya, tetapi ia mengeluh dengan mata yang masih merah, "Kalau begitu, haruskah sampai membanting pintu dan keluar meninggalkan aku di sini sendirian?"
Sebenarnya, Sang No ingin mengatakan sesuatu, tetapi ketika ia menyadari arti dari kata-kata An Xiaoyang, tiba-tiba ia menarik sudut bibirnya dan berkata dengan senyum penuh arti, "Oh? Jadi kamu khawatir tentang apa yang akan terjadi padaku? Kamu benar-benar mencemaskanku?"
Seketika itu juga, An Xiaoyang langsung marah, "Sang No, kamu—"
Sungguh, ia sangat khawatir, tapi Sang No justru mengajaknya berdebat di sini.
Tanpa ragu, An Xiaoyang menghentakkan kakinya dan mendorongnya menjauh, "Kamu bajingan!"
Tapi begitu ia mendorong tubuh Sang No dan berbalik untuk beranjak pergi, tubuh kecilnya tiba-tiba dipeluk dari belakang.
Perbedaan tinggi antara kedua orang itu adalah 20 sentimeter, yang dapat dikatakan perbedaan itu sangat lucu.
Ditambah lagi, Sang No begitu ramping, kuat, dan keras, sementara An Xiaoyang sangat kurus dan kecil, namun seluruh tubuhnya terasa lembut.
Jadi begitu Sang No membungkuk dari belakang, ia langsung memeluk pinggangnya dan membenamkan kepalanya di leher An Xiaoyang. Pemandangan seperti itu sangat indah sekaligus membuat hati berdebar-debar.
Bahkan waktu seolah membeku saat ini.
"Aku memang bajingan. Ini bukan pertama kali kamu mengetahuinya, kan? Bukankah kamu memanggilku bajingan ketika aku mengejarmu..."
"Kamu—"
"Sayangnya, pencuri itu sudah berada di atas kapal dan dilarang turun."
Saat Sang No mengatakannya sembari melihat mata An Xiaoyang, hatinya tiba-tiba melunak.
Setelah beberapa saat, ia mengencangkan pelukannya dan berkata perlahan, "Tidak akan lagi kuulangi. Aku salah."
Kini, giliran An Xiaoyang yang terdiam, "..."
Apa lagi yang bisa ia katakan? Marah dan khawatir? Nyatanya, ia telah dikalahkan lagi di bawah serangan Sang No yang tiba-tiba.
Karena Sang No memeluknya terlalu erat, ia ingin melonggarkannya, tetapi kekuatannya sangat lemah jika dibanding dengan Sang No. Setelah beberapa kali tidak membuahkan hasil, akhirnya An Xiaoyang berkompromi. Kemudian, ia membalikkan wajahnya sedikit, lalu berbisik perlahan, "Tidak ada lagi lain kali, ini yang terakhir kalinya."
Awalnya Sang No sedikit terkejut.
Namun, ia bereaksi dalam sekejap. Kali ini, ia tidak menanggapi lagi dan hanya mengejar bibirnya yang begitu menggoda.
Tampaknya.
Lain kali, ia sebaiknya melompat keluar dari jendela. Untungnya, apartemennya hanya ada di lantai dua dan ada pohon besar di luar jendela.
**
Adegan di basement malam itu akhirnya terungkap seperti yang diduga.
Bagaimanapun, kamera pengawasan di basement saat itu telah merekam semuanya. Ditambah pemilik mobil mencari media pada hari berikutnya untuk mengungkapkan apa yang terjadi.
Begitu berita dan video itu keluar, seketika internet dihebohkan dengan itu.
Karena para pengendara motor itu tampak keren, semuanya memakai baju motor, helm, dan membawa jeruji besi, ini seperti sebuah film. Tanpa diduga, mereka bergegas masuk ke basement, menghadang para gangster, memukuli mereka, dan akhirnya pergi.
Dan ini adalah laporan yang benar. Bahkan perampok itu telah ditangkap oleh polisi.
Sesaat setelah berita itu keluar——