Halo Suamiku!

Tinggal Bersama (3)



Tinggal Bersama (3)

2Apa yang Sang No katakan sangat menakutkan. Bahkan setiap kata yang terlontar dari mulutnya membuat wajah An Xiaoyang memucat.     

Sebelumnya, ia memang tinggal di rumah sakit saat malam.     

Tapi sekarang, sudah ada orang lain yang menemani neneknya di sana. Kini, Sang No menundukkan kepalanya dan berkata di telinganya, "Tempatku sangat dekat dengan sekolah dan rumah sakit. Jadi menurutmu, apa aku lebih mengerikan daripada orang-orang jahat itu?"     

Ini adalah isi dari catatan yang ia kirimkan sebelumnya, meminta An Xioayang untuk tinggal di rumahnya malam ini.     

Terlebih lagi, apartemennya memiliki kondisi yang baik dan nyaman. Jadi kenapa tidak mereka hidup bersama?     

Setelah jeda sejenak, Sang No kembali berkata dengan serius, "An Xiaoyang, kamu tahu, sebenarnya, ketika kamu benar-benar tinggal di rumahku, kita tidak akan saling mengganggu saat malam. Ketika kamu berada di ruang tamu, aku benar-benar tidak akan melakukan apa pun dan..."     

"Dan apa?" An Xiaoyang ragu-ragu sejenak, tetapi itu juga menunjukkan bahwa ia telah mulai goyah.     

Namun, bagaimanapun juga, ini tetaplah tinggal bersama.     

Saat memikirkan kata ini, otaknya langsung mengarang seratus cerita tentang kenakalan remaja SMA.     

Sementara Sang No tampak tersenyum penuh arti, membungkuk, lalu mencubit wajah kecilnya, "Kamu tidak memiliki beberapa bagian yang menonjol. Jadi sulit bagiku untuk memiliki pikiran yang buruk untukmu."     

Kali ini, An Xioayang benar-benar telah kehilangan kata-katanya, "..."     

Ya!     

Sebelum ujian masuk perguruan tinggi, ia akan hidup di bawah satu atap bersama lawan jenis, yang disebut "tinggal bersama" akan dimulai.     

Ditambah lagi, neneh An Xiaoyang kini dirawat di rumah sakit karena patah kaki selama 100 hari, yang berarti bahwa jika tidak ada kecelakaan yang terjadi, ia akan tinggal di apartemen Sang No sepanjang waktu.     

Dan kata "tinggal bersama" tentu terasa menakutkan bagi gadis kecil yang selalu baik dan pintar di kelas.     

Tapi saat ini, ia hanya diharuskan untuk bekerja keras demi sebuah tujuan sebelum ujian masuk perguruan tinggi. Jadi pasang surut di bawah atap akan menjadi panggung terbaik baginya untuk mengingat masa mudanya di masa depan.     

Sekarang.     

Setelah membawa An Xiaoyang ke apartemen mewahnya, suasana hati Sang No tiba-tiba berubah dari sebelumnya.     

Bagaimanapun, imajinasi adalah imajinasi, yang berbeda dari kenyataan. Apartemen yang selalu ia sesali sudah tidak lagi sama. Saat ini, setelah pacarnya pindah ke sana, ia segera merasa bahwa dunia di antara mereka sangat indah.     

Dan setelah membawa An Xiaoyang kembali, begitu masuk, gadis itu langsung tertarik dengan apartemen mewah itu. Meski fasilitasnya sederhana dan ringkas, tapi suasananya sangat bergaya modern. Ketika ia juga berpikir bahwa lingkungan lokal tempat Sang No tinggal pasti sangat baik, ketika ia benar-benar melihatnya, kekaguman itu tetap ia gumamkan dalam hati.     

"Pengasuh akan pulang malam hari dan datang lagi untuk membersihkan rumah saat siang. Ayo, aku akan membawamu ke kamarmu."     

Setelah mengganti sepatunya, Sang No langsung membawanya ke atas.     

Di sisi kiri lantai dua, segera setelah sebuah ruangan terbuka lebar, An Xiaoyang dibuat terpana oleh lingkungan di dalamnya, dan keterkejutan tak lagi bisa disembunyikan dari matanya.     

"Sang No, kamu…"     

Melihat kamar gadis yang tampak hangat, Sang No sendiri merasa sedikit kikuk. Alhasil, ia hanya mampu berkata, "Hm, apa kamu menyukainya?"     

Sesaat setelah pertanyaan ini terlontar, rona merah seketika menghiasi wajah An Xiaoyang.     

Ia memang sudah menyiapkan kamar ini dan tinggal menunggu waktu yang tepat!     

Ternyata, An Xiaoyang berhasil mengambil umpannya!     

Meskipun An Xiaoyang sangat yakin dengan karakter Sang No, tapi tetap tidak menutup kemungkinan bahwa hatinya merasa sedikit tidak nyaman ketika harus hidup bersama dengan pria untuk pertama kalinya dalam hidup.     

Kenapa ia bisa terjerat oleh jebakan Sang No!.     

Padahal, ia bisa saja pergi ke rumah sakit untuk menemui nenek, membantu perawat menulis catatan, dan belajar mandiri di sana selangkah demi selangkah.     

Namun An Xiaoyang tidak berani mengatakannya secara langsung karena itu membuatnya malu. Alhasil ia hanya bisa menyesuaikan suasana hatinya untuk sementara waktu dan bertanya, "Di mana kamu tidur?"     

Sang No melihat ke belakang sembari mengangkat dagunya, "Tepat di seberang pintu kamarmu. Kamu bisa memanggilku kapan saja saat malam."     

"Apa yang bisa aku lakukan saat malam? Tentu aku tidak akan memanggilmu."     

"Siapa yang tahu apa yang akan terjadi padamu saat malam." ucap Sang No dengan senyum menghiasi wajahnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.