Halo Suamiku!

Pergi Menemui Sang No (2)



Pergi Menemui Sang No (2)

2Mobil melintas dengan cepat, tetapi adegan perkelahian di detik terakhir masih melekat di benak Sang Xia. Mau tak mau, ia mengernyitkan dahinya karena sepertinya ia... mengenali wajah yang familiar di antara orang-orang itu!!!     

"Rong Zhan, putar balik!"     

Teriak Sang Xia dengan cepat.     

Dari kursi kemudi, Rong Zhan sama sekali tidak mengubah ekspresinya. Tanpa penolakan dan negosiasi, roda kemudi di bawah lengan rampingnya langsung berbelok menuju ke gang lain. Seketika, ia menginjak pedal gas di kakinya, berbelok di tikungan lain, dan bergegas tepat di depan kelompok geng yang sedang mengeroyok seseorang, yang hanya berjarak sekitar sepuluh meter dari mereka.     

Mobil sport keren yang telah di-upgrade itu berhenti di sana dengan gesekan ban yang tajam. Sontak, hal itu langsung membuat gerombolan petarung itu menghentikan aksinya dan melihat ke arah datangnya mobil satu per satu.     

Rong Zhan dengan malas memainkan tulang lehernya sembari matanya yang sipit sedikit menyipit, "Jangan bergerak, tetaplah di sini. Aku akan keluar."     

Setelah mengatakannya, Rong Zhan langsung membuka pintu dan melangkah keluar.     

Ketika ia berjalan dari kejauhan, bahkan hanya dengan sekilas saja, ia sudah bisa mengenali bahwa ada dua orang yang sedang dipukuli di tanah dan salah satunya bukan orang lain, melainkan Sang No!     

Hanya saja, mobilnya melaju terlalu cepat untuk berbelok. Alhasil, ia tidak melihat adegan itu sebelumnya.     

Sementara itu, Sang Xia meremas tangannya erat-erat seraya menatap pemuda yang terbaring di tanah dan berjuang untuk bangun.     

Anak laki-laki itu sepertinya tidak memperhatikan siapa yang datang di pihak mereka. Ia hanya menundukkan kepala dan mencoba berdiri, tetapi tangannya tampak gemetar hebat. Jika dilihat dari samping, dapat melihat bahwa wajahnya membiru dan seberkas darah menodai mulutnya.     

Kini, Sang Xia benar-benar melihat adiknya muncul di depannya dengan penampilan yang tidak terduga. Tentu saja, seluruh wajahnya memucat seketika. Bahkan urat biru di punggung tangannya tampak menonjolkan diri ketika ia mencengkeram telapaknya dengan kuat.     

Bagaimana bisa seperti ini?     

Itu benar-benar Sang No.     

Bukankah ia baik-baik saja selama di sini? Bukankah ia sering menyebut dirinya hidup dengan tenang dan damai?     

Sesaat setelah Sang Xia menyadari kenyataan yang terjadi, punggungnya langsung bersandar lemas di sandaran kursinya dan ia bisa merasakan tubuhnya bergetar.     

Ia gemetar karena marah.     

Dan saat ini di luar.     

Setelah Rong Zhan keluar, ia tampak tidak terburu-buru. Saat berjalan, ia mengeluarkan sebatang rokok dari saku jasnya dan menyalakannya dengan santai.     

Matanya yang sipit sedikit menyipit. Saat menghadapi gangster dengan tongkat dan pipa baja, juga beberapa siswa yang tampak marah, dengan lembut ia menghembuskan asap rokoknya yang mengepul, tidak membawa apa pun di tangannya, dan berjalan lurus tanpa ragu.     

Orang-orang itu terkejut dengan penampilan Rong Zhan. Meskipun pria itu tampak malas, tapi auranya cukup mematikan..     

Dan penampilannya kali ini, mampu membuat orang yang melihatnya bergidik ngeri.     

Gangster itu tanpa sadar mundur dengan tongkat di tangannya, tetapi beberapa pria dengan tato di kepala mereka meraung dengan wajah dan jari yang ganas pada Rong Zhan, "Siapa kamu! Tidak ada yang memintamu untuk menghabiskan waktu luangmu di sini! … Aaaahhh, sakit, sakit, sakit!"     

Entah kapan Rong Zhan tiba-tiba mematahkan jari-jarinya dengan acuh tak acuh, menekan kembali dengan keras, dan akhirnya menendang dadanya hingga membuat pria bertato itu berteriak kesakitan.     

Kemudian, Rong Zhan melepaskannya, menendang kembali kepalanya hingga tubuh pria itu terpental sejauh dua meter, menabrak dinding dengan keras, dan kemudian jatuh terkapar.     

Begitu yang lain melihatnya, mereka tiba-tiba saling memandang. Setelah itu, tujuh atau delapan orang berteriak dan bergegas maju sambil membawa tongkat.     

Menghadapi antek-antek ini yang hanya bisa berkelahi dengan siswa di sekolah, Rong Zhan seperti bermain-main dengan memegang kepala dua orang sekaligus…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.