Mimpi Indah, Entah Nyata atau Tidak (1)
Mimpi Indah, Entah Nyata atau Tidak (1)
Tak bisa disangkal, Jun Cheng benar-benar membuat Youyou merasa jijik karena sikapnya yang seperti orang cabul.
Hanya saja, setibanya di kediaman Jun Hang, ia sama sekali tidak menyebutkan tentang pertemuannya dengan Jun Cheng. Lagipula, Jun Hang sedang disibukkan dengan pekerjaannya dan Youyou sendiri merasa baik-baik saja. Jadi ia tidak ingin mengganggu Jun Hang dengan hal itu.
Namun, Youyou melupakan peran dua agen yang diperintahkan untuk mengikutinya.
Meski Youyou tidak mengatakannya pada Jun Hang, bukankah kedua agen itu akan menceritakan semuanya…
**
Saat ini, Youyou sedang berbaring di tempat tidur setelah selesai mandi dan berbicara dengan seseorang di telepon. Kini, tubuhnya yang luar biasa seksi dan mempesona dibalut dengan piyama tipis.
"Apa? Apanya yang bosan? Aku benar-benar tidak peduli dengan posisi apa pun itu. Kenapa aku pula aku jadi orang yang begitu dangkal? Ya, ya, aku memang bukan kamu." Setelahnya, Youyou terdengar mendengus, berbalik, dan seketika tersedak dengan ucapan seseorang di ujung telepon.
"Suaramu sangat keras! Apa kamu yakin jika Jun Hang tidak akan mendengarmu, gadis bodoh?"
"Bagaimana bisa? Dia sibuk. Ngomong-ngomong --" jawab Youyou secara asal. Namun, baru di tengah percakapan, tiba-tiba ia berbalik dan menemukan pintu kamar telah terbuka——
Di ambang pintu itu, Jun Hang sedang duduk di kursi roda dengan segelas susu di tangannya. Sepertinya ia baru saja hendak masuk karena tangannya masih jatuh di gagang pintu.
Dan ia sedang menatap Youyou sekarang.
Daarr.
Youyou seketika tersentak dan suara Su Li yang terus mengoceh di seberang sana telah diabaikan sepenuhnya, kemudian secara diam-diam jari-jarinya menggelincir ke layar ponsel untuk mengakhiri panggilan telepon itu.
Saat itu juga, seluruh ruangan menjadi sunyi.
Sebelumnya, Youyou berbaring di ranjang seperti kucing yang malas, tapi sekarang, ia berbaring seperti kucing yang baru saja tersengat listrik dengan ponsel di tangannya.
Kali ini, Youyou mengedipkan mata beberapa kali sembari tersenyum tiba-tiba. Dengan susah payah ia menelan ludah dalam diam dan segera menegakkan tubuh bagian atasnya, "Kamu sudah kembali. Apa pekerjaanmu sudah selesai? Cukup cepat, ya, hari ini..."
Sial.
Baru saja, ia membicarakan banyak hal tentang Jun Hang bersama dengan Su Li di telepon, tetapi awalnya pembahasan mereka masih normal, tetapi tiba-tiba, pembicaraan mereka berakhir sedikit menyimpang dan membahas tentang permasalahannya di tempat tidur.
Apakah memuaskan… atau tidak?
Tentu saja puas.
Hanya saja... Kini, Youyou diam-diam melirik Jun Hang dan melihat wajahnya seperti biasa. Tampaknya ia tidak mendengar apa-apa dan perasaan lega seketika menyelimuti hati Youyou.
Namun pandangan dingin dan tegas dari mata Jun Hang tetap tidak berubah. Sampai akhirnya, ia perlahan mendekat dengan kursi rodanya, lalu berkata dengan lemah, "Aku dengar dari seseorang jika kamu bertemu dengan Jun Cheng saat keluar tadi?"
Meski kata-katanya berupa pertanyaan, tetapi nadanya penuh dengan penekanan.
Mendengar ini, rasa malu Youyou sebelumnya sepertinya telah dilupakan secara tiba-tiba. Saat ini, ia buru-buru berkata, "Mereka memberitahumu? Sebenarnya, aku baik-baik saja. Dia tidak berani melakukan apa pun padaku. Yah,dia hanya ingin mengujiku."
Sejujurnya, ia hanya tidak ingin Jun Hang merasa khawatir. Mau tak mau, ia duduk di tempat tidur sembari mengangkat bahu, dan berpura-pura terlihat santai.
Sementara Jun Hang dengan lembut menyesap bibir bawahnya saat menyebut nama Jun Cheng. Bahkan suaranya benar-benar sangat dingin, "Dia sedang meminta sesuatu padaku sekarang dan aku tidak bisa menjawabnya. Dia pasti akan mencari cara lain untuk mendapatkan yang dia mau. Sebaiknya jangan keluar selama waktu ini. Besok aku akan membawakanmu sesuatu untuk membela diri. Gunakan itu saat situasi buruk menyerang, tanpa perlu memedulikan belas kasihan. Jika dia mati, biarkan dia mati. Bagaimanapun, dia sendiri yang mencari kematian."
Begitu Jun Hang mengatakan itu, Youyou tampak sangat terkejut, "Sungguh? Sesuatu apa yang bisa aku gunakan untuk membela diri hingga membuatnya… terbunuh?"
Meski Jun Hang melihat ada sorot kekhawatiran yang melintas di mata Youyou, tetapi ia dipaksa untuk berpura-pura acuh tak acuh. Sejujurnya, ia merasa lebih tertekan dan bersalah. Akhirnya, ia perlahan mengulurkan tangannya untuk meremas tangan Youyou yang begitu lembut.