Ibu yang Buang Air Kecil di Lantai
Ibu yang Buang Air Kecil di Lantai
Rong Zhan bisa melihat putrinya yang tidak berani berbicara, Xiao Ba Wanghua juga tidak mengatakan apa-apa. Lalu, ia berpura-pura serius, mengulurkan jarinya, dan bertanya lagi, "Putriku, beritahu Ayah siapa yang melakukannya? Apa itu ulahmu atau kakakmu?"
Di lantai, Xiao Ba Wanghua mengedipkan matanya sembari melangkah mundur, sementara Rong Zhan dan Xiao Meibao saling memandang. Xiao Meibao sudah tidak menangis saat ini, tetapi mata dan hidungnya yang memerah justru membuatnya sangat menawan.
Namun, memang seperti itulah penampilan Xiao Meibao. Di bawah tatapan dan pertanyaan Rong Zhan, ia tampak berpikir sejenak, mulut kecilnya bergerak, dan suara lembut terdengar, "...Ibu."
"Uhuk!"
Rong Zhan tidak bisa menahan diri dan hampir tersedak oleh air liurnya sendiri.
Berpura-pura serius, Rong Zhan mencoba sekeras mungkin untuk mengasah keterampilan aktingnya. Ia dengan cepat tersenyum dan bertanya, "Nak, siapa yang kamu maksud? Siapa yang buang air kecil di lantai? Ibumu?"
Rong Zhan segera mengeluarkan ponselnya untuk merekam tindakan mereka semua.
Xiao Meibao memandang Rong Zhan dan mengangguk dengan hidung memerah, "Hmm... Ibu."
Kali ini, Rong Zhan mendapati wajah putri kecilnya dengan serius mengatakan jika itu adalah perbuatan Ibu. Sontak, ia tidak bisa menahan tawa. Setelah merekam, ia tersenyum dan mencium wajah putrinya dengan gemas, "Oke, oke, ini ulah Ibu. Sebentar, Ayah akan memukul pantat ibumu karena telah buang air sembarangan di lantai."
Xiao Ba Wanghua tertegun sejenak, berbalik, dan menatap Ibunya yang tertidur. Ia lalu menjambak rambutnya sendiri dan tampak tersesat.
Bagaimana mungkin Ibu yang melakukannya?
Awalnya, Rong Zhan menyingkirkan kedua bayi itu dari cairan yang menggenang di lantai, lalu pergi ke kamar mandi untuk mengambil lap, baru kemudian membersihkannya. Setelah selesai membersihkan semuanya, ia membawa Xiao Meibao untuk berganti pakaian. Ketika Xiao Meibao berbaring di bahu ayahnya untuk berganti pakaian, ia hanya mengerucutkan mulut kecilnya dan tidak berbicara.
Sementara di lantai bawah, Sang Xia tampak bingung. Saat ini, Xiao Ba Wanghua sedang bermain-main di sekitar kakinya. Kemudian, ia bangkit dan mengangkatnya untuk membawa anaknya tidur. Begitu melihat pakaian dan sepatu di teras, ia tahu bahwa Rong Zhan sudah kembali.
Jadi ia segera membawa Xiao Ba Wanghua ke lantai atas.
Alhasil, ia melihat Rong Zhan yang sedang memandikan putrinya dan menggantikan pakaian. Pada saat yang sama, Rong Zhan mengatakan sesuatu pada putrinya, "Ayah tidak akan memberitahu orang lain. Kamu bisa diam-diam memberitahu ayah siapa yang melakukannya. Ayah tidak akan marah."
Rong Zhan tidak menyangka jika putrinya akan berbohong bahkan saat ia masih sangat kecil, tetapi saat ini, anak-anak juga tidak tahu apakah itu baik atau buruk. Mungkin secara tidak sadar mereka tahu telah melakukan sesuatu yang salah, dan jika mengakuinya, mereka mungkin akan disalahkan.
Jadi berbekal dengan pemikiran itu, Rong Zhan ingin memberitahu anak-anaknya bahwa melakukan sesuatu yang salah bukanlah masalah besar dan mereka bisa mengatakan segala kebenaran pada Ibu dan Ayah.
Dan tepat di saat Xiao Meibao melihat Ibu menggendong kakaknya, mungkin ia tidak akan berani mengatakan jika Ibunya-lah yang melakukannya. Kemudian ia berdiri dari tempat tidur dengan tubuh terbungkus handuk mandi dari kepala hingga kaki, lalu berbisik, "Kakak."
"Oh, kakak?"
"Kenapa kakak? Apa yang dilakukan Xiao Ba Wanghua?" Sang Xia yang baru tiba bertanya dengan heran sembari meletakkan putranya ke atas ranjang.
Rong Zhan menarik sudut mulutnya dan berkata sambil tersenyum, "Baru saja aku pulang dan melihat ada yang buang air kecil di lantai. Aku bertanya siapa yang melakukannya. Coba tebak apa yang dikatakan putrimu."
"Apa yang dia katakan?" Sang Xia mengangkat alisnya, tetapi dibandingkan dengan ini, ia lebih peduli pada air kencing anaknya di lantai.
"Bu, Ibu..." Rong Zhan sengaja menggunakan nada suara Xiao Meibao saat mengatakannya.