Halo Suamiku!

Serangan Mendadak (4) 



Serangan Mendadak (4) 

3Harlan memandang Rong Zhan dengan jarak yang begitu dekat. Wajahnya yang melankolis dan tampan seperti kesurupan, tiba-tiba saja menyunggingkan senyum aneh, "Benarkah?"     

Begitu satu kata itu terlontar dari mulut Harlan dan sebelum Rong Zhan bisa bereaksi, rasa sakit yang tajam tiba-tiba terasa di beberapa jari Rong Zhan...!     

Rupanya Harlan memanfaatkan kesempatan itu untuk segera kabur. Ketika akhirnya ada jarak di antara keduanya, Rong Zhan bisa melihat pisau tipis yang tajam pada genggaman Harlan. Ternyata saat Harlan melawan tinju Rong Zhan, ia menggunakan kesempatan itu untuk menggores jari Rong Zhan menggunakan pisau tipis yang ia bawa.     

Sontak, tiga jari Rong Zhan berdarah. Dengan sedikit getaran, darah mengalir lebih cepat dan semakin berdesir.     

Namun, Rong Zhan hanya menatap ke bawah sejenak dan kembali mengangkat pandangannya. Kali ini, wajahnya terlihat sangat tenang namun mengerikan.     

Lalu dengan santai ia merobek selembar kain dari mantell hitam yang ia kenakan saat ini.     

Kain hitam itu melilit tangannya yang terluka untuk menghentikan kucuran darah. Tak lupa, ia mengikatnya dengan simpul sederhana.     

Begitu ia mendongak untuk melihat sosok Harlan lagi, aura Rong Zhan menjadi berbeda. Tepat ketika tatapannya jatuh ke arah pisau tajam di tangan Harlan, tiba-tiba ia berjalan ke satu sisi sembari menyeret kursi dengan satu tangan.     

Seketika aura mencekam menyebar di sekeliling mereka dan tak lagi bisa dihindari.     

Ia tidak mengatakan apa-apa lagi, tetapi ketika Harlan melangkah mundur tanpa sadar, Rong Zhan langsung mengangkat kursi itu dan menghantamkannya ke tubuh Harlan begitu saja. Sosok Harlan dengan cepat mengelak, namun, Rong Zhan melihat peluang itu. Salah satu tangannya digunakan untuk menahan pergelangan tangan Harlan, sementara tangan yang lain ia manfaatkan untuk menyerang perutnya.     

Serangan sengit itu membuat pisau di tangan Harlan bukannya mengendur, tetapi justru lebih mengencang. Terlihat Harlan ingin berjuang keras melawan dengan menggunakan pisau itu untuk memotong leher Rong Zhan, tetapi detik berikutnya cahaya perak menyala dan sesuatu langsung menusuk pergelangan tangannya yang terluka. Seketika, Harlan berteriak dengan getir.     

Ketika matanya tertuju pada pergelangan tangannya, terlihat tangan Rong Zhan yang memegang garpu dari salah satu meja di kafe itu dan Rong Zhan menggunakannya untuk menusuk pergelangan tangan Harlan dengan dendam. Sontak, darah memercik ke wajah Rong Zhan, di udara, dan juga wajah Harlan.     

Garpu itu menusuk pergelangan tangan Harlan cukup dalam hingga membuat darah mengalir tak terkendali.     

Teriakannya cukup getir dan ia terus berjuang. Sampai akhirnya pisau itu terlepas dari jari-jarinya yang menyebabkan rasa sakit hingga mati rasa. Sementara Rong Zhan yang tampaknya terpancing oleh darah di depannya atau segala macam perselisihan sebelumnya, tampak seperti orang yang berbeda saat ini.     

Setelahnya, ia melepaskan satu genggamannya ke tangan Harlan yang seketika membuat Harlan tampak sedikit lega.     

Hanya saja, baru beberapa detik berselang, wajah melankolis milik Harlan terlihat kembali mengerut. Rupanya Rong Zhan kembali bergegas tanpa bisa dihindari. Rong Zhan menahan pergelangan tangannya, memutarnya hingga retakan tulang-tulangnya terdengar, dan melepaskannya dalam sekejap.     

Kakinya juga menendang bagian bawah Harlan, dan tangan yang tidak terluka meluncur ke bawah tulang punggung Harlan satu per satu. Ketika sampai di suatu tempat, tiba-tiba Rong Zhan membantingnya dan seketika Harlan berteriak pilu karena tulangnya patah.     

Ini benar-benar fatal.     

Tulang belakang Harlan remuk redam, yang tentu saja membuatnya tidak mampu berdiri dan tubuhnya lumpuh total.     

Akhirnya, Harlan jatuh ke tanah dan hanya bisa bergerak-gerak dengan gelisah. Sementara itu, Rong Zhan masih belum puas, ia terus menjambak rambut Harlan dan menyeretnya ke tanah sampai ia mengambil pisau tajam yang baru saja jatuh dari tangan Harlan. Rong Zhan mengambilnya dan mengarahkannya ke depan Harlan.     

Detik setelahnya, terlihat Harlan muntah darah dan ia sudah tidak bisa berdiri lagi, "... Bunuh aku, bunuh aku..."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.