Halo Suamiku!

Sang Xia Menangis Saat Rong Zhan Menyodorkan Bunga Untuknya!



Sang Xia Menangis Saat Rong Zhan Menyodorkan Bunga Untuknya!

1Awalnya, ia akan berbalik dan bernyanyi kembali sesuai dengan latihan yang dilakukan selama ini, tetapi ketika ia masih curiga bahwa dirinya sedang berhalusinasi, tiba-tiba terdengar suara kecil yang begitu mengharukan, "Bu! Bu...!"     

Sang Xia masih bernyanyi tanpa sadar, tetapi kakinya seolah terpaku di tempat. Kali ini, ia sama sekali tidak bisa bergerak.     

Mau tak mau, ia setengah membalikkan tubuhnya, sebelum akhirnya perlahan berbalik sepenuhnya.     

Tidak ada yang memperhatikan jika ada yang salah dengan perilakunya, kecuali Sang Xia sendiri.     

Begitu membalikkan badan, ia melihat Rong Zhan duduk di baris pertama dengan anak-anaknya yang menawan berada di pangkuan Rong Zhan. Sontak, ia benar-benar terpana.     

Ketika suara Sang Xia mulai terdengar lirih, para anggota pria di Sun Band segera mengeluarkan suara mereka untuk bernyanyi, sementara Sang Xia tetap berdiri di depan sembari menutupi mulutnya, ujung jarinya gemetar, dan matanya yang basah telah diselimuti oleh kabut air mata.     

Sorak-sorai, jeritan, dan tangisan orang yang tak terhitung jumlahnya seolah lenyap di depan matanya.     

Hanya seorang pria di baris pertama, yang tepat berada di kursi tengah, dan penampilan dua bayi kecil di pangkuannya yang terlihat jelas di mata Sang Xia.     

Ia sudah lama tidak bertemu kedua anaknya. Tampaknya mereka telah tumbuh dewasa dan terlihat lebih baik. Saat ini, putrinya mengenakan gaun berbintang yang indah, yang sangat mirip dengan miliknya ketika ia melamar pernikahan saat itu. Tak pelak lagi, putrinya benar-benar cantik.     

Hanya saja, tidak ada yang perlu tahu bahwa Rong Zhan sengaja mendandaninya seperti itu. Sementara Xiao Ba Wanghua yang gemuk memiliki wajah putih dan lembut, mulut merah mudanya terbuka, dan ia mengenakan setelan kecil yang membuatnya benar-benar imut.     

Di persimpangan pandangan yang singkat ini, menyaksikan kedua bayi kecil itu melompat dan tertawa riang, tampaknya mereka ingin meminta Rong Zhan bangkit dan menuju ke arah ibu mereka. Saat itu, tak perlu lagi disebutkan seperti apa perasaan Sang Xia. Ia benar-benar tersentuh hingga tak lagi bisa menahan tangis dan lubuk hatinya dipenuhi dengan rasa manis yang tak terkendali.     

Ini bukan hanya fantasinya sendiri.     

Melainkan sebuah kenyataan.     

Bukankah Rong Zhan, seorang pembohong itu, mengatakan bahwa ia merawat kedua anaknya di rumah dan menuduhnya meninggalkan mereka? Bukankah ia mengatakan jika hati nuraninya terluka? Bukankah ia juga mengatakan bahwa ia hanya bisa menonton siaran langsung dengan dua anaknya di rumah selama konsernya?     

Tapi melihat Rong Zhan tersenyum padanya di baris pertama tepat di hadapan Sang Xia, menatap matanya dengan penuh manja, seketika hidung Sang Xia terasa masam, dan air matanya langsung mengalir jatuh.     

Bajingan ini benar-benar membawa dua anak yang berusia kurang dari satu tahun datang ke konsernya.     

Pria sama sekali tidak takut akan rengekan dan air mata kedua anaknya itu.     

Untuk sesaat, Sang Xia mengira telah salah melihat.     

Tapi tepat saat ini, Rong Zhan bangun dengan bayi mereka di satu tangan. Tiba-tiba, seorang pria datang dari kegelapan, muncul dengan buket mawar yang begitu besar, lalu menyerahkan buket itu kepada Rong Zhan.     

Begitu buket diambil alih, kedua anaknya semakin dipeluk erat. Namun tampaknya, mereka tahu jika akan dibawa mendekat ke arah ibunya. Itulah kenapa mereka semakin bersemangat. Bahkan tangan kecil mereka terulur satu demi satu sembari membuat suara samar "Aahh, Bu! Bu!".     

Untungnya, kedua anaknya masih kecil. Jadi Rong Zhan tidak perlu terlalu kerepotan dengan sebuah buket mawar besar yang juga ada di tangan     

Dan saat ini.     

Dengan iringan lagu dari Sun Band, Sang Xia akhirnya terus bernyanyi, sementara Rong Zhan muncul dengan dua anaknya sebagai penggemar nomor satu dan berjalan ke arahnya langkah demi langkah!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.