Halo Suamiku!

Tuan Rong Zhan, Dia Malu (2)



Tuan Rong Zhan, Dia Malu (2)

0"Sayang, sudah seminggu berlalu. Berapa lama lagi waktu yang aku butuhkan untuk melihatmu? Kamu tahu, anak-anak kita sudah memanggilku ayah hari ini. Jika kamu kembali nanti, berhati-hatilah jika mereka tidak mengenalmu lagi."     

Di balik kalimat ini, Sang Xia bisa mencium kesombongan Rong Zhan di ujung telepon.     

Sebenarnya ini juga kesalahan Sang Xia. Setelah memikirkannya, ia segera menatap sekeliling, lalu menarik kerahnya hingga setengah menutupi bibirnya, dan berkata dengan suara rendah, "Aku tahu kamu telah bekerja keras untuk merawat anak-anak di rumah. Aku mencintaimu dan anak-anak kita. Saat kembali nanti, aku akan bersamamu. Aku akan memberikan semua yang kamu inginkan."     

"...Apa lagi?"     

Sejenak, Sang Xia terdiam di tempatnya, sebelum akhirnya terlontar sebuah kalimat, "...Hum, aku juga akan memberikan apa yang 'milikmu' inginkan."     

Kali ini, Rong Zhan benar-benar puas. Detik setelahnya, ia membisikkan sesuatu yang memalukan, yang membuat Sang Xia terlihat mengelak. Sambil memarahi Rong Zhan karena tidak tahu malu, Sang Xia tidak bisa menahan diri untuk tidak tersipu dan jantungnya berdetak kencang.     

Siapa yang membiarkan Rong Zhan berbicara tanpa malu-malu? Dengan wajah tersipu, Sang Xia menyembunyikan dirinya dalam-dalam. Dalam hati, Sang Xia sagat yakin jika Rong Zhan pasti tidak akan pernah melepaskannya begitu saja. Terlebih lagi, Rong Zhan dan anak-anaknya telah menunggunya kembali dan menantikan janjinya. Tak ada satu momen pun yang bisa disia-siakan.     

Setelah menutup telepon, Sang Xia baru teringat jika ia lupa memberitahu Rong Zhan untuk tidak lupa mengiriminya video Meibao dan Ba Wanghua, tetapi itu bukan masalah besar. Sesaat setelah ia sedikit membuka jendela, angin sejuk seketika bertiup, yang menerbangkan rambutnya dan menyebarkan rasa panas di wajahnya, tapi ia tidak bisa menerbangkan rasa manis yang memenuhi lubuk hatinya saat ini.     

Sungguh, rasanya sangat luar biasa.     

Bahkan saat di negara asing, atau di sudut dunia sekali pun, seseorang akan selalu merindukannya, memikirkannya, dan menantikan kepulangannya.     

Namun.      

Sang Xia tidak tahu jika pria yang baru saja berbicara dengannya juga ada di kota ini dan berada tidak jauh darinya.     

Bahkan ia masih mengirim orang untuk mengawasi gerakan Sang Xia setiap hari untuk melindungi keselamatannya.     

Dan keterlambatan Rong Zhan bertemu dengan Sang Xia bukan hanya untuk memberi Sang Xia kejutan tak terduga saat konser berlangsung, tetapi karena Rong Zhan masih harus menemukan penawar halusinogennya.     

Minggu ini, sudah dua kali halusinogennya kambuh. Setiap kali penyakit itu menyerang, ia akan mengunci diri di sebuah ruangan kecil, meringkuk sendirian, dan menahan rasa sakit yang menjalar di sekujur tubuhnya.     

Meski ia telah menemukan petunjuk tentang bunga penawar itu, tetapi masih belum ada satu orang pun yang mengetahuinya. Rong Zhan harus menebar jaring secara luas di pasar gelap untuk menutupi dengan rapat halusinogen yang dideritanya.      

Halusinogen seperti itu beredar cepat di pasar gelap seperti racun. Tentu, itu justru sangat dipuji oleh beberapa penjahat di sana. Kali ini, Rong Zhan tidak meminta Cheng Donglin untuk mencarinya, tetapi mengirim orang dari markas untuk menemukannya. Ia takut jika Cheng Donglin akan memberitahu istrinya mengenai hal ini.     

Namun, saat ini, petunjuk akan penawar halusinogen itu telah ditemukan. Ini adalah penawar halusinogen yang dikendalikan oleh orang-orang dari Eropa Barat. Hanya saja, asal spesifiknya tidak diketahui.     

Sontak, Rong Zhan sedikit terkejut. Eropa Barat adalah wilayahnya, jadi siapa yang memilikinya? Bagaimana bisa begitu misterius.     

Tetapi orang-orang di markas telah melemparkan jaring ikan dan mengatakan jika mereka menginginkan sejumlah besar barang penawar halusinogen itu.     

Tak pelak lagi, Rong Zhan juga membutuhkan "bisnis" ini untuk melihat siapa lagi kelompok di Eropa Barat yang mengendalikan halusinogen tersebut.     

Karena seseorang dengan halusinogen yang sama berarti kemungkinan memiliki penangkal sampai batas tertentu.     

Malam itu, Rong Zhan sedang duduk di sofa untuk memberikan susu formula pada kedua anaknya, sementara panggilan video menggunakan laptop di meja kopi kaca di depannya sedang berlangsung.     

Seorang pria muncul di sana sembari berkata, "Kepala, aku sudah mengatur jadwal dengan pihak lain. Kamu dapat berbicara tentang halusinogen itu dalam panggilan video besok malam."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.