Biarkan Aku Melakukannya Lagi (1)
Biarkan Aku Melakukannya Lagi (1)
Melainkan mewujudkan mimpinya.
Saat ini, Youyou tahu bahwa mereka masih ada di atas kapal. Setelah perahu diposisikan dan dikemudikan secara otomatis, Jun Hang berencana untuk membawanya kembali.
Masih banyak yang harus dilakukan.
Namun entah mengapa, Youyou tidak ingin kembali seperti ini. Tampaknya setelah kembali, banyak hal akan mengalir masuk dan menembus semua yang tenang di antara mereka saat ini.
Angin laut, perahu putih yang bersih, langit biru, dan laut.
Juga orang tercinta.
Youyou bahkan memiliki dorongan untuk berharap waktu dapat berhenti sekarang. Ia tidak menginginkan apa-apa. Yang ia inginkan hanyalah diam dan menjaga kekasihnya selama sisa hidupnya.
"Youyou, setelah kembali, pergilah bersama kakakmu dulu."
Ini bukan negosiasi, tapi ini keputusan.
Youyou tidak bisa berkata-kata. Meskipun ia tidak tahu apa yang akan Jun Hang lakukan, namun ia tahu jika Jun Hang benar-benar sibuk. Bahkan Jun Hang terlalu sibuk untuk memperhitungkannya. Ia juga terlalu sibuk karena takut Youyou akan terluka olehnya.
Sama seperti saat ini, Jun Hang akan pergi segera setelah keintiman mereka terjalin. Tak bisa dipungkiri, Youyou tentu merasa sedih.
Ketika keduanya dalam perjalanan kembali, Jun Hang telah membuat makanan untuk Youyou dengan bahan-bahan yang ada di perahu, dan kemudian ia pergi ke geladak sendirian.
Tak lupa, ia juga menyuruh Youyou untuk lebih banyak beristirahat dan berhenti melakukan gerakan yang terlalu berat.
Tapi setelah Youyou selesai makan, ia menyusul ke geladak.
Begitu keluar, ia melihat sosok dengan punggung tegak di bawah langit biru. Sosok itu duduk di kursi roda dengan tangan diletakkan di sandaran kursi roda. Ia mengenakan kemeja putih dan selimut di kakinya.
Jauh di dalam mata Youyou, hanya dengan menatap punggungnya saja, ia sudah benar-benar tergila-gila padanya.
Sebuah rasa obsesi yang ekstrem.
Tanpa memedulikan apa pun, ia adalah pria paling berharga di mata Youyou.
Setelahnya, tanpa membuang waktu lagi, Youyou berjalan mendekat.
Kali ini, tubuh Youyou dibungkus dengan mantel yang menutupi hingga lutut, memperlihatkan kaki putihnya yang lembut, kuku mutiara yang menawan, dan pergelangan kaki yang begitu indah.
Sepertinya Jun Hang melewatkan pemandangan indah ini. Ketika Youyou berjalan keluar dari kabin tanpa sepatu, tatapannya terfokus pada hal lain dan alisnya tampak membeku, "Kenapa kamu tidak memakai sepatu? Masuklah dengan cepat."
Tapi tatapan Youyou tidak berpindah sedikit pun. Pandangannya tetap tertuju pada sosok Jun Hang di sana.
Saat Jun Hang melihat Youyou tidak bergerak padahal ia harus berbalik untuk masuk lebih dulu, Jun Hang memutuskan untuk masuk bersamanya.
Tapi adegan selanjutnya benar-benar diluar dugaan.
Ketika ia hendak berbalik, tiba-tiba Youyou menekan tangan di kursi rodanya.
"...Youyou?"
Saat ini, Youyou seperti bukan dirinya. Matanya menatap Jun Hang sejenak, dan suaranya terdengar sedikit bodoh, "Kak Jun Hang, maukah kamu mengingat semua yang terjadi semalam?"
Begitu kata-kata ini terontar, Jun Hang tercengang, menatapnya, dan akhirnya dengan tenang mengucapkan sepatah kata, "... Ya."
Garis pandang di bagian bawah mata Youyou seketika berubah lembut selama beberapa menit. Ia hanya menatapnya, namun tiba-tiba matanya memerah, tapi ia enggan untuk berpaling dari Jun Hang. Ia hanya tersenyum manis sembari mengeluarkan suaranya yang serak, "Kalau aku lupa, bisakah aku melakukannya lagi?"
Kalau aku lupa, bisakah aku melakukannya lagi?
Ia tidak takut kakinya kembali terasa sakit.
Ia tidak takut luka di dadanya akan kambuh.
Ia tidak takut lututnya tak berdaya.
Ia tidak takut akan suaranya yang tedengar serak.
Ia hanya ingin berada di ruang dan waktu langka yang hanya milik mereka, tidak membuang setiap menit yang tersisa, menyatu dengannya, benar-benar merasakan tubuhnya, benar-benar merasakan pria ini, yang adalah pria miliknya.
Dengan jejak dan aroma yang ditinggalkan, Jun Hang pasti tidak akan pernah melarikan diri darinya.