Halo Suamiku!

Ditakdirkan Untuk Saling Mencintai (1)



Ditakdirkan Untuk Saling Mencintai (1)

0Maaf.      

Ia datang terlambat.     

Tetapi Youyou seperti tidak mempercayainya. Suaranya yang serak sembari terisak kembali terdengar, "... Tidak, tolong menjauhlah dariku... Kamu bukan Jun Hang... Bukan, bukan Kak Jun Hang..." akhirnya, ia menangis dengan getir dan segera melepaskan diri dari genggaman erat Jun Hang.     

"Youyou, buka matamu dan lihat aku. Ini aku. Aku datang terlambat."     

Tak bisa dipungkiri, Jun Hang benar-benar merasa tertekan melihat Youyou yang seperti itu. Sesaat setelah mengatakannya, lengannya yang ramping mencoba mengangkat tubuh Youyou yang dingin keluar dari bak mandi.     

Youyou tidak bisa lagi berendam dalam air es. Meski tindakan ini dapat meringankan hasratnya untuk sesaat, tetapi tidak dapat sepenuhnya menghilangkannya. Sebaliknya, ini justru akan membahayakan tubuhnya.     

Terutama luka di dadanya.     

Dan saat ini, ketika Jun Hang menarik Youyou untuk bangkit, selimut tipis itu secara tidak sengaja tergelincir ke bawah. Seketika, Jun Hang langsung melihat lapisan tipis di balik selimut itu.     

Pakaian yang melekat erat di tubuh Youyou hampir terlihat transparan, bahkan kain itu seperti tidak bisa menutupi tubuhnya saat basah. Hampir tidak ada perbedaan antara memakai dan tidak memakai pakaian.     

Semua ini tentu menunjukkan segala sesuatu di tubuhnya yang putih dan lembut secara tajam dan jelas.     

"Uh...:"     

Sebuah lenguhan terdengar dari mulut Youyou. Kali ini, ia tampak merasa lebih baik. Begitu kulit Jun Hang menyentuhnya, tubuhnya tanpa sadar ingin menjeratnya. Tampaknya tubuh Youyou secara naluriah mengenali milik siapa itu.     

Jun Hang segera memeluk tubuhnya yang dingin dan basah. Sesaat setelahnya, Youyou baru membuka matanya yang setengah mengabur untuk melihat orang yang ada di depannya. Awalnya, ia mengira jika apa yang ada di hadapannya saat ini hanyalah ilusi...     

"Jun, Kak Jun Hang…"     

Jun Hang memegang tangannya dan menciumnya dengan lembut. Tanpa memedulikan apapun, ia berusaha untuk menenangkan hatinya, "...Youyou, ini aku, ini aku, aku datang..."     

Suaranya yang jernih dan damai seperti muncul dari Surga Kesembilan,     

Kali ini, Youyou sudah tidak bisa lagi mengendalikan dirinya. Tidak peduli apakah itu kenyataan atau sekadar fantasinya, tubuhnya tidak bisa meninggalkan pria di depannya saat ini.     

Tubuhnya yang menggoda dan panas meliuk-liuk tak tertahankan dalam pelukan Jun Hang.     

Begitu Jun Hang menundukkan kepalanya sedikit, ia langsung disuguhkan dengan dada Youyou yang telah mencuat keluar. Di atasnya, seperti ada luapan merah tipis. Setelah apa yang terjadi saat ini, lukanya menjadi lebih serius. Terlihat lumuran darah merah tepat di pakaian tembus pandang itu, seperti bunga yang menawan dan mematikan, yang mampu merangsang indra siapa pun saat melihatnya.     

Jun Hang hampir tidak dapat mengendalikan tubuhnya. Namun, ia ingin mengobati lukanya terlebih dahulu.     

Hanya saja, beberapa hal tidak lagi bisa ia kontrol seperti yang ia inginkan.     

Saat tangannya melepas pakaian seksi yang hampir transparan di dada Youyou dan ingin memeriksa lukanya, Youyou langsung melingkarkan tangannya di leher Jun Hang, mencondongkan dadanya yang lembut ke arah Jun Hang, dan menekan telapak tangan Jun Hang untuk menyentuh dadanya!     

Seketika, Youyou merasakan desahan nyaman di wajahnya yang penuh dengan gairah, dan seluruh tubuhnya melekat erat pada Jun Hang, seperti ular cantik yang menangkap jiwa orang.     

Sejujurnya, Jun Hang adalah pria yang dingin dan tidak terikat, tetapi Youyou masih terus menikmati setiap gerakannya. Setiap saat di tubuhnya memicu sel-sel di tubuhnya dan mulai menumpuk dengan hebat dan membakar dengan liar.     

Sorot nanar itu berubah menjadi kobaran api yang liar.     

"Ahh… Jun Hang…"     

Suara Youyou berubah semakin lembut setelah meminum obat itu, seolah suaranya dialiri listrik yang membuat orang benar-benar gila saat mendengarnya.     

Saat ini, ia tidak lagi takut disentuh oleh pria lain.     

Saat ini, ia ingin menyalurkan hasratnya di depan pria yang sangat ia cintai.     

Penampilannya yang murni, tubuhnya yang menawan, dan wajahnya yang menggemaskan benar-benar memiliki pesona yang besar dan kuat——     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.