Halo Suamiku!

Melawan (3) 



Melawan (3) 

3Jika benar-benar ada yang tidak beres!     

Saat ini, roket yang diarahkan ke mobil mereka terlalu dekat. Mereka tidak bisa melarikan diri dan hanya bisa menyaksikan roket itu melompat-!     

Diiringi dengan ledakan keras, Leng Yunchen mengaitkan bibirnya dan langsung menjatuhkan bom ke sebuah mobil di belakangnya.     

"Percepat, pihak lawan mulai menyerang, perhatikan untuk menghindari serangan!"     

Sebagai kolonel senior pasukan khusus, Leng Yunchen telah pandai memimpin tentaranya. Saat ini, ia seperti bertarung berdampingan dengan rekan-rekan seperjuangannya dan serangannya selalu akurat dan gesit.     

Sebelum pihak lawan mampu memberikan reaksi, Leng Yunchen dengan cepat menyerang dan memecahkan separuh mobil, sementara separuh sisanya berlindung di dalam mobil yang masih utuh, sebelum akhirnya semua badan mobil hancur tak bersisa     

Setelah semuanya hancur, Leng Yunchen bisa bernapas lega, dan sarafnya yang tegang kembali rileks sembari ia menghela napas panjang.     

Saat ini, Leng Yunchen hanya ingin mengatakan sesuatu pada Youyou, tetapi ia menemukan bahwa mobil yang dikemudikan Youyou tidak berjalan lurus sama sekali.     

"Youyou, Youyou…!"      

Leng Yunchen berteriak padanya. Setelah berbalik, ia baru menyadari bahwa tangan Youyou telah terlepas dari kemudi. Ketika melihat situasinya, mata Leng Yuchen langsung menyipit dan ia bergegas ke depan.     

Ia menekan bahu Youyou dengan satu tangan dan buru-buru memutar setir yang sudah tak terkendali.     

Hanya saja, begitu melihat kondisi Youyou, ia benar-benar tersentak.     

Pakaian di dada Youyou telah ternoda dengan banyak darah. Wajahnya pucat dan ia hampir kehilangan kesadaran. Tentu saja pemandangan ini hampir melukai mata Leng Yuchen.     

Bagaimanapun, Youyou tampak baik-baik saja sebelum mereka pergi, tetapi sekarang tiba-tiba ia menjadi seperti ini. Mau tak mau, Leng Yuchen menyalahkan dirinya sendiri.     

"Youyou, bagaimana keadaanmu? Tunggu, tunggu, aku akan segera membawamu ke rumah sakit!" Leng Yunchen mengatakannya dengan penuh semangat, lalu menepikan mobilnya untuk melihat keadaan Youyou.     

Lukanya robek dan menjadi agak dalam. Jika masalah ini tidak dapat ditangani tepat waktu, maka akan ada semakin banyak darah yang mengucur keluar.     

Diambang kesadarannya, samar-samar Youyou memperhatikan Leng Yuchen yang hendak menyentuh pakaian di dadanya. Jadi ia mencoba sekuat tenaga untuk membangunkan dirinya sendiri, "Tidak, tidak, Ah Chen, aku... aku akan melakukannya sendiri..."     

Leng Yunchen tidak menyangka bahwa Youyou akan memedulikan hal ini sekarang. Wajahnya tampak muram dan ia berkata dengan tegas, "Jangan khawatir, aku hanya membantumu menghentikan lukanya. Aku tidak akan melihat apa yang seharusnya tidak aku lihat!"     

Kemudian, tanpa menunggu Youyou mengatakan apa-apa, ia telah merobek pakaiannya sendiri menjadi selebar telapak tangan. Setelah menghambat darah dengan pakaiannya, ia melilitkan kain itu dan mengikatkan simpul di lengannya.     

Setelah semua pertolongan pertama selesai dilakukan, Youyou yang telah bertahan begitu lama tidak sanggup lagi menahannya dan jatuh pingsan.     

Ketika mobil kembali melaju, Youyou sudah terbaring tak sadarkan diri di kursi belakang. Sementara Leng Yunchen mengendarai mobil dengan kecepatan maksimum, menginjak pedal gas sampai akhir, dan terus melaju di jalan yang tak berawak.     

Dengan menyapu debu yang bertebangan di belakang, ia juga melempar beberapa mayat keluar dari mobil.     

Saat ini, ia hanya ingin cepat-cepat sampai ke rumah sakit.     

Jalan itu sangat jauh. Ketika Leng Yunchen tiba di rumah sakit di sebuah kota kecil, ia bergegas masuk ke sana dengan Youyou dalam gendongannya sambil berteriak meminta dokter untuk membantu.     

Dokter dan perawat yang melihat luka di tubuh Youyou segera memberikan pertolongan pertama.     

Saat melihat Youyou didorong ke ruang operasi, hati Leng Yunchen serasa diremas kuat dan ia sama sekali tidak mampu melepaskan kegelisahannya.     

"Brengsek!"     

Mau tak mau, dinding di depan Leng Yunchen harus rela menjadi korban kekalutan hatinya. Saat memikirkan suhu dingin di tubuh Youyou ketika ia menggendongnya barusan, dadanya naik turun dengan hebat.     

Ia tidak berani memikirkannya, benar-benar tidak berani berpikir jika sesuatu akan terjadi pada Youyou setelah penanganan yang begitu lama.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.