Rong Zhan VS Bo Yi (1)
Rong Zhan VS Bo Yi (1)
Ia tentu sangat tahu dengan akibat dari tindakannya. Bahkan polisi khusus itu sama sekali bukan lawannya. Sangat mudah baginya untuk melarikan diri.
"Jangan bicara omong kosong! Menyingkirlah dariku! Dia hanya ingin memanfaatkanmu dengan dalih menyelamatkanmu!"
"Rong Zhan, jangan—"
Saat Bo Yi mengatakan ini, tiba-tiba Mu Zi mengangkat tangannya sembari menyunggingkan senyum berbahaya.
Sambil memegang lubang bambu yang sangat tipis di tangan, ia meletakkan benda itu di bibirnya.
Lubang bundar kecil itu menghadap tepat ke leher Bo Yi dan kemudian ia meniupnya dengan lembut-!
Rong Zhan yang melihat pemandangan ini langsung meraih bahu Bo Yi. Tubuh Bo Yi terhuyung-huyung, dan benda seperti jarum kecil itu seketika menusuk dada Rong Zhan dalam sekejap.
"Rong Zhan, kamu…!"
Bo Yi tampaknya tidak mampu bereaksi terhadap apa yang sedang terjadi di depan matanya. Sementara itu, langkah Rong Zhan sudah terhuyung mundur.
"Bo... Bo Yi, jangan percaya...!" Wajah Rong Zhan telah berubah pucat dalam sekejap, dan ia mengatakan hal itu dengan sedikit menggertakkan giginya. Saat ini, ia hanya dapat merasakan sakit yang menyengat akibat tusukan tajam yang menyebar dari atas dadanya, lalu diikuti dengan sekujur tubuhnya yang menjadi lemas dan kesadarannya berubah menjadi kacau.
Dengan kuat ia menggenggam lengan Bo Yi untuk menstabilkan dirinya. Bahkan punggung tangannya sudah tampak membiru saat ini.
"Mu Zi --! Apa yang terjadi!" tiba-tiba pandangan Bo Yi dialihkan ke arah Mu Zii.
Tanpa diduga, mata Mu Zi justru sedikit berkedip manja, bibirnya menyunggingkan senyum dengan makna yang tidak diketahui, lalu berkata dengan lemah, "Aku tidak menyangka dia rela mengorbankan nyawa untuk musuh dalam memperebutkan cintanya, tetapi seperti yang dia katakan, aku hanya ingin memanfaatkanmu dengan dalih menyelamatkanmu."
"Kamu--!"
Begitu mendengarnya, Bo Yi langsung marah. Baru saja akan bergerak, Rong Zhan tiba-tiba jatuh mengenai bahunya dan ia seketika pingsan di tempat.
Dengan sigap Bo Yi meraih Rong Zhan erat-erat dengan satu tangan dan ketika menatap ke arah Mu Zi lagi, rasa terima kasih yang sebelumnya selalu tersorot di mata itu menghilang seluruhnya.
Karena tidak hanya pistol Mu Zi yang menempel di pinggang belakang, tetapi juga beberapa pria asing yang tinggi dan kuat dengan pakaian biasa dengan cepat berjalan keluar dari kerumunan dan bergerak mendekat untuk mengepung mereka.
Sementara itu, Mu Zi tersenyum di belakang Bo Yi, "Sepertinya kita tidak bisa menerbangkan pesawat ini. Aku yakin kamu tidak akan meninggalkan sahabatmu sendirian, kan? Bagaimana? Ikutlah bersama kami saja."
Saat mengatakannya, mata Mu Zi bergerak ke arah orang-orang di sekitarnya yang segera membawa kedua orang itu pergi.
Mungkin Bo Yi bisa saja meloloskan diri, tapi sekarang situasinya berbeda. Rong Zhan baru saja memblokir sesuatu untuknya dan terjatuh pingsan. Tujuan wanita ini bukan hanya Rong Zhan, tetapi juga dirinya.
Tapi apa yang mereka inginkan?!
Musuh dalam memperebutkan cinta?
Bagaimana Mu Zi tahu bahwa mereka memiliki hubungan yang cukup rumit sampai batas tertentu!?
Begitu masuk ke dalam mobil, kepala mereka ditutupi dengan tas kain hitam dan tangan mereka pun diikat.
Bo Yi tidak perlu memikirkannya. Rong Zhan pasti diikat juga.
"Mu Zi, apa yang sebenarnya ingin kamu lakukan?"
"Apa yang ingin aku lakukan?" Mu Zi mengangkat alisnya dan tersenyum lembut, "Kamu akan segera tahu. Bukankah kamu sangat menyukai istri pria keparat ini? Aku akan memberimu kesempatan itu."
Begitu Bo Yi mendengar apa yang diucapkan Mu Zi, bibirnya terkatup rapat.
Detik itu juga ia segera mengerti alasan Mu Zi menculik dirinya dan Rong Zhan. Ternyata target utamanya adalah Sang Xia.
Mua tidak mau, Bo Yi mencoba yang terbaik untuk tetap bersikap tenang. Sekarang sudah terlambat untuk mengatakan ia menyesal, apalagi sampai menyakiti Rong Zhan. Yang bisa ia lakukan hanyalah menahannya sebanyak mungkin.
Arloji di pergelangan tangannya membuat suara samar saat ia berjalan di ruangan yang sunyi, tetapi ia sudah lama terbiasa terhadap suara ini.. Menurut waktu sebelumnya, ia dapat secara akurat menghitung berapa menit mereka berganti kendaraan.