Halo Suamiku!

Rong Zhan Mandi Di hada Sang Xia (1)



Rong Zhan Mandi Di hada Sang Xia (1)

3Aku merindukanmu terus menerus selama 24 jam.      

Ketika Sang Xia mendengar apa yang Rong Zhan katakan, hatinya hampir dipenuhi oleh perasaan manis yang tak terkira.     

Rasa rindunya semakin membuncah.      

Terdengar menyedihkan tapi juga manis di saat yang bersamaan.      

"Kalau begitu, cepatlah kemari. Aku juga merindukanmu."      

Awalnya Sang Xia tidak bermaksud merindukannya, tapi rasa rindu itu benar-benar tak bisa dibendung, dan dia sedikit ingin dimanjakan oleh Rong Zhan. Tidak ada yang terbiasa dengannya kecuali Rong Zhan. Entah kenapa, dia selalu ingin bersama dengan Rong Zhan.      

Meski terlihat agak manja, tapi Sang Xia tahu jika Rong Zhan juga menyukainya. Tentu saja Rong Zhan suka jika Sang Xia mengandalkannya, apalagi jika dia tidak bisa hidup tanpanya.     

Begitu Rong Zhan mendengarnya, dia langsung menutup panggilan telepon itu. Detik setelahnya, mode panggilan video langsung dihidupkan.      

Sang Xia langsung mengangkatnya dan terlihat Rong Zhan sepertinya baru saja pulang ke rumah mereka.     

Lalu suara gemerisik mulai terdengar.      

"Sayang, aku membawa pulang pekerjaanku. Aku telah menghabiskan dua hari terakhir untuk membereskan semua ini. Aku akan istirahat lebih dari sebulan untuk menemanimu." Ketika Rong Zhan mengatakan ini, nafasnya sedikit tidak teratur, dan rambut hitamnya menutupi sedikit dari alisnya. Ada sedikit kelelahan yang terlihat di matanya.      

Dia baru saja kembali dan melepas pakaiannya di pintu masuk, memegang ponsel di satu tangan dan menarik dasi di lehernya dengan tangan lainnya.     

Kemudian dia melepaskan ikatan arloji di tangannya.     

Sang Xia tidak tahu apakah karena dirinya terlalu memikirkan Rong Zhan, yang jelas saat ini, begitu dia tidak sengaja melihat tindakannya yang sederhana, Sang Xia merasa Rong Zhan benar-benar penuh pesona.     

Membuat hatinya penuh dengan keinginan untuk memiliki.     

Baik itu di dalam hati maupun di pikiran.     

Dia mengambil tangkapan layar manual dan menghubungkan tindakannya menarik dasi, garis leher, dan manset dengan satu tangan ke layar.     

Lalu Sang Xia mengatakan pada Rong Zhan untuk tidak perlu mengkhawatirkan dirinya. Mendengar itu Rong Zhan tersenyum, kemudian meletakkan semua dokumen-dokumennya, dan pergi mandi.      

Namun saat masuk ke kamar mandi, dia masih memegang ponsel. Sang Xia tahu ponsel Rong Zhan tahan air, jadi itu tidak masalah.     

Tapi dia tidak menyangka Rong Zhan akan memberinya tontonan live saat dirinya mandi?     

Ketika Sang Xia menyadari hal ini, dia tidak mengatakan apapun tentangnya. Reaksi pertamanya adalah melihat sekelilingnya terlebih dahulu. Begitu dia melihat tidak ada yang muncul, dia menyesuaikan sudut keamanannya. Tak lama, sudut bibirnya sedikit ditarik.     

Rong Zhan melakukannya dengan sengaja.     

Sang Xia telah pergi sejauh ini sendirian dan meninggalkan Rong Zhan sendiri kesepian dan kedinginan di rumah, jadi dia ingin menghukumnya.     

Di sisi lain, Rong Zhan masuk ke kamar mandi dan meletakkan ponselnya di tempat di mana Sang Xia bisa melihat bagian atas tubuhnya.     

Saat shower dinyalakan, dia segera melepas kemejanya dengan satu tangan. Di sana, Sang Xia menatapnya secara langsung. Pada saat dia melepaskan bajunya, garis perut yang mempesona terlihat begitu saja, dan delapan otot perut yang kencang setengah terbuka. Lalu dengan cepat Rong Zhan menyingkirkan helai kain yang menutupinya, dan begitu dia menyingkirkannya, tubuh bagian atasnya terpampang nyata.     

Dia mengguncang rambut hitamnya dan kemudian melihat ke arah video. Bibirnya tersenyum licik, yang mampu menyihir Sang Xia, "Bagaimana, kamu menginginkannya?"     

Bagimana, kamu menginginkannya?      

Sementara Sang Xia cukup tenang di sana. Saat ini, dia juga menahan telinganya yang memanas sembari memiringkan kepalanya, tapi tidak bisa disembunyikan bibirnya yang tersenyum hingga ke mata.      

Bisakah dia menjadi lebih licik lagi?     

Namun, apa yang dia... pikirkan?      

Rong Zhan melihat wajah Sang Xua yang berubah menjadi merah tidak bisa menahan untuk mandi sambil terus mengucapkan kata-kata panas dan menggoda.     

Sang Xia yang melihat senyum bajingan jahatnya tidak bisa menahan diri untuk melawan. Dia berbisik, "Rong Zhan, tahukah kamu, sejak kamu memasuki pintu masuk dan mulai menarik dasi, aku sudah menginginkanmu. Aku ingin berdiri di depanmu... menempel di pundakmu... terburu-buru membuka kancingmu... mencium setiap inci dari kulitmu... berjongkok perlahan di depanmu dan berhenti di antara kedua kakimu…... "     

"Hentikan, Sayang--!"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.