Halo Suamiku!

3Ayah Tang Ye, Tang Kaichen, juga sulit mempercayainya. Berdiri di depan istrinya, dia berteriak dengan marah, "Apa yang terjadi di sini! Tidak peduli siapa itu! Siapa pun yang membunuh darah keluarga Tang, kami akan benar-benar bertentangan dengan mereka!"     

Dengan kalimat ini, keluarga Tang langsung menunjukkan sikap mereka.      

Bahkan jika itu adalah keluarga Sang, mereka tetap tidak akan menyerah!     

Para tamu juga tidak dapat menahan diri untuk tidak berkata, "Akan sangat buruk jika istri walikota melakukan hal seperti itu."     

"Aku masih tidak percaya. Padahal istri walikota terlihat seperti wanita yang lembut."     

"Bahkan dia sendiri juga sedang hamil. Dia benar-benar tidak terlihat seperti orang yang bisa melakukan hal seperti itu, tapi apa yang dikatakan orang itu benar?"     

Sebagai kepala keluarga, Sang Zhenwei ingin mencoba yang terbaik untuk menyelamatkan situasi saat keadaan mencapai titik ini. Bukankah pemilihan walikota akan tertunda dan dipengaruhi oleh hal-hal ini?     

Lalu dia berdiri dan berkata, "Masalah ini tentu saja tidak bisa dilakukan oleh keluarga Sang kami! Istriku adalah seorang wanita yang lembut dan baik hati. Dia telah berpuasa dan memeluk agama Buddha tahun ini. Dia memiliki hati yang penuh kasih. Dia tidak pernah bisa melakukan hal seperti itu!"     

Sang Zhirou juga membuka mulutnya saat ini. Meskipun dia telah mengalami banyak pukulan, tetapi sekarang dia harus menyesuaikan suasana hatinya dan berdiri di samping ibunya. Bahkan jika masalah ini benar-benar terkait dengan ibunya, mereka tidak bisa mengakuinya.     

Jadi, dengan mata yang masih memerah dan bengkak, Sang Zhirou membuka suaranya dengan menyedihkan, "Paman dan bibi, meskipun anak ini adalah anak Tang Ye dan perempuan lain, tapi aku juga percaya bahwa ibuku tidak akan melakukan hal seperti ini. Aku bisa memahami perasaan kalian, tetapi dengan hanya beberapa kata dari petugas keamanan yang menunjuk pada ibuku, aku tidak dapat menerimanya. Kami tidak dapat menerimanya."     

Kata-kata Sang Zhirou yang terdengar menyedihkan rupanya mampu menyentuh hati orang-orang secara langsung. Ketika dia mengatakan itu, dia secara khusus menggigit bibir bawahnya saat mengatakan "anak Tang Ye dan perempuan lain", yang membuat orang-orang merasa kasihan padanya.     

"Ya, ya! Kamu tidak bisa bicara omong kosong tanpa bukti!"     

Sebagian besar orang masih berdiri di sisi keluarga Sang. Toh sejak awal, keluarga Sang adalah korbannya. Tang Ye tidak memberitahu Sang Zhirou bahwa seorang wanita hamil mencari pertanggungjawabannya dan diperkirakan tidak ada yang tahan dengan fakta seperti itu. Karena itu, hampir semua tamu masih mendukung keluarga Sang.     

Tetapi ibu Tang Ye yang masih bermata merah menatap ibu Sang Zhirou. Bahkan pada awalnya, dia juga tidak percaya bahwa Chen Anjie bisa melakukannya, tetapi sekarang, dia tidak berpikir begitu.     

Sebelum upacara pertunangan, ada teriakan samar di luar para tamu. Dan saat itu, ibu Sang Zhirou, Chen Anjie, yang keluar untuk menghadapinya.     

Ketika dia kembali, dia juga memberitahu dirinya bahwa ada seorang paparazzi yang telah diberikan amplop merah dan diminta pergi.     

Tapi kenyataannya bukan seperti itu, kan?      

Itu sama sekali bukan paparazzi. Jelas yang datang saat itu adalah wanita yang sedang mengandung anak keluarga Tang mereka.     

Chen Anjie mendapati calon menantu lelakinya memiliki seorang wanita di luar dan sedang hamil. Jadi dia menendang dan membunuh anak keluarga Tang mereka demi masa depan putrinya.     

Ibu Tang Ye hampir memikirkan lebih banyak tentang kemungkinan ini. Ujung jarinya gemetar. Pantas saja wanita itu berkata, "jangan tendang aku" saat Chen Anjie mendekatinya!     

Saat memikirkannya, dia tiba-tiba berbalik untuk melihat personel keamanan yang baru saja menunjuk ke arah Chen Anjie. Dia melebarkan matanya dan bertanya dengan tegas, "Ceritakan semua yang telah kamu lihat dan jika ada berikan semua bukti yang ada!"