Memberimu Ungkapan Cinta (1)
Memberimu Ungkapan Cinta (1)
Langit dan bumi dibalut dengan lapisan emas tipis.
Langit, puncak gunung, permukaan laut, pasir pantai.
Dan dua orang yang saling berpelukan dan berciuman.
Waktu seolah berhenti berjalan pada saat itu, nampak estetis, tulus, dan indah.
**
Cinta Su Li pada Chen Nianbai dimulai saat matahari terbit dan tidak pernah berhenti hingga malam hari.
Berciuman bermula di pantai dan tidak pernah berhenti sampai di tempat tidur.
Dari saat memasuki pintu, tubuhnya digendong, kakinya melingkari pinggang Chen Nianbai, dan ditekan ke pintu untuk berciuman.
Di kamar mandi, dua sosok tak terpisahkan itu mandi dengan air.
Napas mereka berbaur dan saling terjalin satu sama lain.
Air membasahi baju mereka.
Dan kulit yang saling bersentuhan.
Entah kapan ikatan baju Su Li sudah dilepaskan, memperlihatkan bahunya yang setengah bulat dan putih, yang menggoda dan seksi.
Sepertinya pada saat itu, tidak ada kekhawatiran diantara keduanya.
Di bawah pancuran air, dahi kedua orang itu saling menyatu, sepasang mata yang tertutup tampak menawan, lalu saling menatap dengan penuh kasih sayang, dan itu semua sudah terasa cukup.
Ada begitu banyak perasaan di dalamnya sehingga tidak ada yang bisa menebusnya.
Su Li meminta Chen Ninabai untuk menurunkan dirinya dan membuka kancing kemejanya di depannya.
Hingga akhirnya, semua setelan yang terpasang di tubuhnya meluruh hingga ke pergelangan kaki.
Bahkan ada celana dalam di bawahnya.
Lalu Su Li menempelkan tubuh kurusnya.
Chen nianbai masih mengenakan kemeja putih bersih dan celana kasual hitam. Meski dia basah, dia terus memeluk wanita kesayangannya dengan erat, dan matanya tampak penuh kasih dan cinta untuknya.
Dengan hati-hati dia memegangi tubuh putih telanjang Su Li, seolah seperti merangkul dunia, dan harta paling berharga yang dia punya.
Sementara Su Li, Sang Ratu dan Sang Goblin, akhirnya menjadi seorang wanita kecil di hadapan pria kesayangannya.
Setelah mandi.
Su Li membungkus tubuhnya dengan handuk mandi dan duduk di samping tempat tidur. Sedangkan Chen Nianbai berdiri di depannya dengan jubah mandi dan dengan lembut mengeringkan rambut panjang Su Li dengan pengering rambut.
Chen Nianbai bertanya tentang apa yang terjadi padanya malam itu, dari awal sampai akhir.
Su Li duduk di sana dan dengan tenang menceritakan semuanya. Dia berusaha menghindari bagian cerita yang berat dan mengambil yang ringan-ringan, tetapi ketika dia menyebutkan kata Tang Ye, Chen Nianbai sepertinya memiliki hati yang berat dan rumit.
Su Li tidak mengatakan apa-apa lagi. Akhirnya, Chen Nianbai mengambil inisiatif dan berkata perlahan, "Xiaoli, dia menyelamatkanmu. Semua yang terjadi sebelumnya sudah impas. Kita dan dia…..."
"Oh?"
"...Tidak ada lagi hubungan, oke?"
Sisi posesif Chen Nianbai secara tidak sengaja mengalir keluar.
Ketika Su Li mendengar ini, dia tidak bisa menahan senyumnya. Kali ini, matanya menatapnya, "Apa kamu cemburu?"
"...Tidak, hanya..."
"Hanya apa?"
Apa lagi, hatinya sensitif, apa yang Su Li tidak tahu.
Chen Nianbai terdiam lama. Sampai akhirnya, dia menarik napas dalam dan berkata, "...Hm...aku cemburu."
Hatinya putus asa, tapi tidak ada yang bisa dilakukan.
Daripada dia terus menerus khawatir tentang Tang Ye, lebih baik untuk menjaga jarak dan meminimalisir kontak dengannya.
Su Li menatapnya dan tiba-tiba mengaitkan tangannya, "Xiaobai, membungkuklah."
"Huh?"
Chen Nianbai mematikan pengering rambut, membungkuk ke depan dan meletakkan tangannya di sisi tubuhnya.
Su Li mengambil kesempatan itu untuk mengaitkan tangannya ke leher Chen Nianbai, mendekatkan bibir ke telinganya, lalu membisikkan sebuah kalimat.