Halo Suamiku!

Pernikahan Mewah (1) 



Pernikahan Mewah (1) 

3Hanya saja, begitu Sang Xia melihatnya.      

Dia benar-benar berfokus pada yang ada di matanya.      

Di layar itu, yang muncul hanyalah semua gambaran yang baru saja dia temui saat berada di dalam mobil, dan gambarnya terbagi menjadi 9.     

Lalu, Rong Zhan menggeser ke gambar jembatan gantung dan menunjukkannya secara langsung.     

"Perhatikan baik-baik, apa yang kamu temukan?"     

Sang Xia terlihat agak tertegun, karena menurutnya begitu Rong Zhan mengatakan ini, itu pasti kelalaiannya sendiri tentang hal-hal penting yang tidak dia sadari.     

Gambarannya menunjukkan saat dia mengendarai mobil di jembatan gantung dan menggunakan senjata untuk menyerang SUV yang dikendari Mu Zi.     

Mobil itu benar-benar terlempar dan hancur oleh artileri, lalu kemudian jatuh ke sungai...      

Tunggu--!      

Entah apa yang dilihat Sang Xia, tapi dia segera menyelesaikan gambar itu dengan cepat.     

"Lihat, kamu tidak bisa menganggapnya enteng sekarang." Rong Zhan mengatakannya sembari berdiri di sampingnya dan menyentuh rambutnya.     

Pada saat yang sama, bagian bawah mata Rong Zhan menjadi sangat dalam, dan sentuhan dingin berkedip di sana.      

Sedangkan Sang Xia tidak bisa berbicara apapun.     

Dia pikir Mu Zi sudah mati.     

Tewas karena ledakan atau tenggelam di laut.     

Tapi Sang Xia sama sekali tidak menyangka. Rupanya Mu Zi sudah lama berada di jembatan gantung, dia melarikan diri dari jendela, tergantung di bawah jembatan gantung dan bersembunyi di sana.     

Sekali lagi, dia berhasil kabur!     

Ada sedikit keresahan di lubuk hati Sang Xia saat ini.     

Dan kali ini, saat dia memperbesarnya, Sang Xia menemukan hal kecil lain.     

Padahal ibu jari tangan Mu Zi terpotong, namun jarinya saat ini, yang dapat dilihat dari lensa pengawas, adalah jari khusus yang terbuat dari logam, ditutupi dengan kilau logam dingin.     

Itu terlihat tajam.     

Tampaknya mematahkan jari tidak membuatnya terlihat bagus.     

Rong Zhan dapat melihat bahwa suasana hati Sang Xia sedikit berubah dan dia tidak bisa menahan tawa.     

"Kamu tertawa?"      

Tiba-tiba saja Sang Xia ingin memukulnya.     

Rong Zhan dengan lembut menarik sudut bibirnya dan memeluknya. Di telinganya, dia berkata, "Tidak apa-apa, ini akan baik-baik saja. Kamu hanya mencoba performa mobil. Selain itu, dia yang lebih dulu membidikmu. Akibatnya, kamu memukulnya dengan keras. Saat itu, aku tidak dapat berada di sisimu, tapi kali ini, aku tahu kamu tidak mudah untuk dihadapi."     

Lal, Rong Zhan melanjutkan sambil mencium keningnya, "Jangan khawatir, aku akan membereskannya. Aku sudah meminta orang untuk mengejarnya."     

Sang Xia hanya bisa menahan nafas ketika mendengar ini.     

Jika dia bisa, dia benar-benar tidak ingin menikah di masa sulit ini.     

Menurutnya, pernikahan itu haruslah indah, tanpa beban, ditemani oleh kerabat dan sahabat, ketimbang mengkhawatirkan apakah akan ada kecelakaan sekarang.     

Dan semua ini, hanya karena bayi yang ada di dalam perutnya.     

Sekarang, perutnya sudah semakin membesar.      

Sang Xia tidak ingin memikirkannya. Namun jika harus begitu, biarlah.     

Hanya saja saat ini, Sang Xia tidak menyangka, pembuatan buku nikah mereka berjalan sangat aman dan lancar, dan saat hari pernikahannya, itu akan menjadi hari yang luar biasa dan akan membuat perubahan yang mengguncang bumi.     

Ini seperti titik balik besar dalam jalan hidup seseorang, yang merobek tirai, dan membawa hidupnya ke masa depan yang tak terduga.     

Dalam sekejap mata, waktu berlalu dengan cepat.     

Setengah bulan kemudian.     

Menjelang pernikahan.     

Tempat pernikahan mereka ada di gereja kastil di Roma.     

Pernikahannya telah menjadi sorotan.     

Karena sejak awal, Sang Xia sudah menjadi sorotan media sejak bergabung dengan Sun Band, dia bersama-sama dengan Rong Zhan sudah menjadi perhatian publik.     

Tentunya, jika bukan atas saran Rong Zhan, media tidak berani mencoret-coret berita tentang mereka berdua.      

Sebulan yang lalu, Rong Zhan--      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.