Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Perlahan Terbakar



Perlahan Terbakar

2"Identitas yang amat terkenal? Seberapa kuat mereka?" tanya Sima You Yue.     

"Salah satunya merupakan Tuan Muda sebuah sekte, dan satunya lagi adalah seorang Tetua sebuah sekte," jawab Jing Huan. "Aku tidak tahu apa nama sektenya dan mereka tidak pernah memberitahuku. Kurasa supaya mereka tidak mempermalukan sekte mereka."     

"Kalau ada seorang Tuan Muda sebuah sekte, seharusnya ada orang-orang dengan identitas lainnya. Menurutku mereka tidak mau mengungkap identitas mereka supaya tidak mempermalukan sekte atau klan mereka. Namun, kalau mereka memang bisa bebas dari sini, mereka pasti akan membalas dendam," komentar Sima You Lin.     

"Kalau begitu kita bisa memberi tahu mereka apa yang telah dilakukan oleh Sekte Bulan Perkasa. Dengan demikian, mereka yang belum menyadarinya akan tahu bagaimana mereka bisa berakhir menderita di tempat semacam ini," usul Sima You Ming.     

"Ide bagus, tetapi pertama-tama kita harus menyelesaikan masalah di sini," kata Sima You Lin.     

"Ada masalah apa di sini?" tanya Fatty Qu.     

"Idiot!" kata Wei Zi Qi sambil menepuk kepala Fatty Qu. "Kita sedang berdiri di pintu masuk markas mereka. Kau masih tanya apa masalahnya? Tentu saja kita harus menyingkirkan para anggota Sekte Bulan Perkasa!"     

"Siapa tahu ada hal lain selain itu. Apa kalian bahkan menganggap mereka sebagai sebuah 'masalah'?" tanya Fatty Qu sambil menggosok dahi. Baginya, mengenyahkan para anggota Sekte Bulan Perkasa bukanlah masalah besar sama sekali.     

"Baiklah, meskipun ini bukan sebuah 'masalah', kita tetap harus menyelesaikannya," kata Sima You Yue. "Jing Huan, apa kau tahu ada berapa banyak orang di dalam sana?"     

Jing Huan menggelengkan kepala. "Setiap hari, jika kami tidak sedang menggali tambang, kami hanya mendekam di rumah. Kami tidak bisa berkeliaran dengan bebas. Bahkan kami juga diawasi saat kami bekerja."     

"Kalau begitu, bagaimana kau bisa bercakap-cakap dengan orang-orang terkenal itu?"     

"Ketika kami menggali di bawah tanah, kondisi di bawah sama sekali tidak nyaman, jadi ada saatnya mereka tidak mengawasi kami," jelas Jing Huan.     

Tanpa bercerita panjang lebar, Sima You Yue dan yang lainnya sudah bisa menebak bagaimana kehidupan Jing Huan dan yang lainnya selama di sana.     

"Apa kau bisa melepaskan ini?" Sima You Yue menunjuk kalung budak di leher Jing Huan.     

"Kau akan tahu jika kau bertanya pada Wu Tua," jawab Jing Huan.     

Mereka sudah lama tinggal di situ, tetapi belum pernah ada yang berhasil melepas kalung tersebut.     

"Kita harus menggunakan kunci untuk membuka kebanyakan kalung budak semacam ini," jawab Fatty Qu.     

"Wu Tua pasti juga tahu ada berapa banyak orang di dalam sana," tambah Ouyang Fei.     

Wu Tua telah dipukuli begitu parah sampai-sampai pikirannya kosong dan pusing. Ia benar-benar lemah. Ketika menyadari bahwa ada banyak mata yang sedang memperhatikannya, ia langsung ketakutan setengah mati.     

"Beri tahu kami, ada berapa orang di sana?" Sima You Qi mengeluarkan sebilah pisau dan menempelkannya ke leher Wu Tua.     

"Aku tidak akan memberitahumu meskipun kau membunuhku." Wu Tua merasa bahwa keberaniannya masih tersisa.     

"Membunuhmu?" Sima You Qi menatap Wu Tua. "Enak sekali kau. Tenanglah, kalau kau tidak memberi tahu kami, kau akan kami siksa sampai kau memohon-mohon untuk mati saja."     

Wu Tua berkeringat ketakutan melihat tatapan Sima You Qi. Jika ia masih punya sisa keberanian, ia akan menggigit lidahnya untuk bunuh diri saat itu juga. Namun, ia tidak tega kehilangan nyawanya yang berharga. Ia sungguh tidak percaya bahwa mereka dapat mengalahkan semua rekannya yang ada di dalam. Kekuatan Sekte Bulan Perkasa bukanlah sesuatu yang bisa ditandingi oleh bocah ingusan macam mereka!     

Namun, Wu Tua mengingat kembali apa yang mereka katakan tadi. Jika mereka berhasil membebaskan semua budak, Sekte Bulan Perkasa akan sungguh-sungguh menghadapi masalah terbesar yang pernah ada!     

"Yue Yue, kenapa kau tidak nyalakan saja api dan bakar salah satu tungkainya? Dia tidak akan bisa jalan lagi nanti," usul Tujuh Kecil. "Huh, atau kau bisa bakar satu tangannya. Eh, tidak, sebaiknya satu tungkainya saja. Kalau kau bakar tungkainya, akan ada lebih banyak yang terbakar. Tungkainya lebih panjang dan dagingnya lebih banyak. Toh, dia tidak mau memberi tahu kita tentang kondisi di dalam sana."     

"Baiklah, akan kulakukan apa pun yang dikatakan Tujuh Kecil." Sima You Yue mengusap kepala Tujuh Kecil dengan sayang.     

Bocah kecil itu ternyata licik juga.     

Wu Tua langsung bingung. Ia ingat akan api Sima You Yue yang mengerikan. Jika Sima You Yue benar-benar membakar salah satu tungkainya, ia lebih baik mati saja!     

Sima You Yue menyalakan sebuah bola api dan suhu di sekitarnya langsung naik beberapa derajat. Ia melihat kedua tungkai Wu Tua dan bertanya kepada Tujuh Kecil, "Tujuh Kecil, katakan padaku. Tungkai mana yang sebaiknya kita bakar?"     

"Tungkai kanan saja." Tujuh Kecil dengan santai menunjuk salah satu tungkai Wu Tua.     

"Tujuh Kecil, kau menunjuk … tungkai kirinya," kata Fatty Qu langsung.     

"Tungkai kiri? Kalau begitu, bakar saja tungkai kirinya," kata Tujuh Kecil dengan santai, tidak ambil pusing atas kesalahannya.     

Sima You Yue menatap Wu Tua, lalu bertanya, "Kutanya kau untuk yang terakhir kalinya. Apa kau mau memberi tahu kami tentang keadaan di dalam sana?"     

"Tidak!" Wu Tua menggertakkan gigi.     

Wu Tua tidak percaya bahwa mereka akan tetap melukai tokoh penting seperti dirinya, mengingat mereka belum tahu tentang keadaan di dalam markas Sekte Bulan Perkasa.     

Namun, di detik berikutnya, rasa sakit yang membakar datang dari tungkai kirinya. Wu Tua ingin berteriak kesakitan, tetapi Sima You Yue memberinya sebuah pil. Ia langsung tidak bisa menangis dan hanya bisa mengeluarkan suara megap-megap.     

"Aaahhh!"     

Nyala api itu membakar dengan perlahan di bawah kendali Sima You Yue. Wu Tua menyaksikan dengan ngeri ketika tungkai kirinya lambat laun terbakar sampai jadi abu, tetapi ia bahkan tidak bisa berteriak.     

"Aaahhh!" Wu Tua menatap Sima You Yue dengan penuh penderitaan, tubuhnya bergetar tak terkendali.     

Ia mau bicara, ia mau bicara! Ia harus menghentikan Sima You Yue! Berhenti!     

Namun, Sima You Yue tidak berhenti hanya karena Wu Tua menatapnya dengan memohon. Ia membiarkan api terus membakar tungkai Wu Tua dengan perlahan. Kemudian, ia menarik apinya.     

"Apa kau sudah mau bicara sekarang?" tanya Sima You Yue sambil memain-mainkan bola apinya.     

"Aku …." Wu Tua masih agak ragu-ragu.     

"Kalau kau tidak mau, aku tidak akan memaksamu," kata Sima You Yue. "Toh, kau bukan satu-satunya anggota Sekte Bulan Perkasa. Kami akan menanyai yang lain begitu kami selesai membakarmu sampai jadi abu sedikit demi sedikit."     

Setelah berbicara, Sima You Yue mengalihkan pandangannya ke sisa anggota Sekte Bulan Perkasa yang mereka tawan.     

Ketika melihat sosok Wu Tua yang telah cacat, sisa anggota Sekte Bulan Perkasa tanpa sadar melangkah mundur.     

"Tidak! Tidak! Aku akan bicara, aku akan bicara …."     

Setelah dua jam berlalu, Sima You Yue dan yang lainnya duduk di aula besar bersama sisa anggota Sekte Bulan Perkasa yang sudah mereka kalahkan.     

Sima You Yue menatap orang-orang di pelataran dengan curiga. Tambang itu jelas sangat penting, tetapi bagaimana mungkin tidak ada satu pun pendekar berperingkat tinggi di situ?     

"Aku sudah menanyai mereka. Mereka bilang semua pendekar telah dipanggil kembali dua hari yang lalu," jelas Sima You Qi kepada mereka semua.     

Itu berarti bahwa semuanya benar-benar tepat pada waktunya, dan mereka beruntung. Kebetulan tidak ada pendekar yang ada di situ.     

Sima You Yue sudah menebaknya. Bagaimana mungkin tambang sebesar itu tidak dijaga oleh para pendekar?     

"Apa kau tahu kapan para pendekar itu akan kembali?" tanya Sima You Yue.     

Meskipun Sima You Yue memang didampingi oleh para Binatang Roh, lawannya adalah sekte terbesar di daerah itu, jadi tidak ada yang pasti. Selain itu, mengingat betapa pentingnya tambang itu bagi Sekte Bulan Perkasa, akan sangat merepotkan jika mereka sampai tahu apa yang terjadi.     

"Tidak ada yang tahu kapan mereka akan kembali."     

"Supaya terhindar dari masalah, kita harus cepat menyelesaikan semua ini," kata Sima You Yue. Ia menatap Fatty Qu, yang sedang makan Buah Roh. "Apa kau tahu bagaimana cara kerja kalung budak?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.