Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Harapan



Harapan

1Meskipun Roh Kecil bilang begitu, antusiasme mereka tidak berkurang.     

"Selama ada harapan, berarti itu bisa terwujud!" seru Mimpi Kecil. "Apa ada cara supaya kau bisa pulih lebih awal?"     

"Ya! Kalau aku bisa menemukan Artefak Spasial Ilahi, lalu menyatukan diriku dengan itu, aku pasti bisa pulih," jawab Roh Kecil.     

"Artefak Spasial Ilahi? Bisakah pakai cincin interspasial?"     

Roh Kecil menatap Tujuh Kecil dengan menghina. "Memangnya cincin interspasial itu artefak? Cincin interspasial bahkan tidak bisa masuk peringkat! Yang kumau itu artefak sejati, kau tahu?"     

"Baiklah." Tujuh Kecil melengkungkan bibirnya. "Alam Hantu ini besar sekali, aku yakin pasti ada artefak di sini! Akan kami cari untukmu."     

"Kau yang janji ya, kutunggu!" kata Roh Kecil sambil tersenyum.     

"Yah, kami tunggu! Kalau kau bisa menemukan artefak itu, kami akan mengambilnya untukmu!" kata Tujuh Kecil sambil tersenyum, tidak masuk ke dalam jebakan Roh Kecil.     

"Cih -" Roh Kecil memutar mata. Berarti sama saja, Tujuh Kecil tidak menjanjikan apa-apa.     

"Artefak Spasial Ilahi, akan kutanyakan tentang itu setelah aku keluar. Kalau aku beruntung, mungkin aku bisa tahu di mana tempatnya," kata Sima You Yue.     

"Karena itu artefak, informasi tentangnya pasti dirahasiakan dan ditutup-tutupi. Pasti sulit mendapatkan berita tentangnya," kata Sima Liu Xuan sambil berjalan mendekat.     

"Yah, kalau kita beruntung, akhirnya kita juga akan tahu informasi tentangnya," kata Sima You Yue. "Alangkah baiknya kalau kita bisa mendapatkannya. Kalau kita benar-benar tidak ditakdirkan untuk mendapatkannya, kita masih bisa bertemu dengan Raung Kecil, Seribu Gaung dan yang lainnya waktu aku kembali ke dunia manusia nanti."     

"Baguslah kalau menurutmu begitu." Sima Liu Xuan khawatir Sima You Yue jadi terobsesi setelah Sima You Yue tiba-tiba tahu tentang informasi macam itu. Setelah mendengar Sima You Yue bilang begitu, ia jadi tidak khawatir lagi.     

"Aku tidak berencana mau keluar, tetapi sekarang sepertinya aku harus lebih sering keluar," kata Sima You Yue. "Yah, kalian harus tetap tinggal di sini dengan patuh. Aku mau keluar dahulu."     

"Yue Yue, kau harus berkultivasi dengan keras waktu kau keluar, dan segera tingkatkan kekuatanmu, jadi kami bisa secepatnya keluar dari sini." Tujuh Kecil menatapnya dengan penuh harap.     

Ia mengusap rambut Tujuh Kecil, lalu berjalan keluar dari Pagoda Roh.     

Malam itu, ia memilah informasi yang dikumpulkan oleh Lebah Merah Tua. Keesokan paginya ia meneruskan informasi pada Murong Hui, lalu pergi bersama Gu Zi Ping dan yang lainnya.     

Sebagai kota kerajaan dinasti, Kota Agung Yu tentu sangat hidup dan penuh kegiatan. Karena pertandingan wilayah sudah dekat, banyak orang dari luar kota yang berdatangan, dan lebih banyak orang yang berjalan di jalanan.     

"Nona Muda, kau mau belanja apa?" tanya Gu Zi Ping padanya.     

Berdiri di persimpangan jalan, Sima You Yue melihat ke jalan yang membentang ke segala arah, lalu menjawab, "Aku mau pergi ke toko tempat aku bisa membeli artefak neraka."     

"Kau mau beli artefak neraka?"     

"Aku cuma mau jalan-jalan." Sima You Yue tersenyum. "Kalau kalian mau pergi ke suatu tempat, kalian tidak perlu mengikutiku. Aku hanya akan berjalan-jalan dengan Ting Shan dan Ting Shui."     

Gu Zi Ping menatap Ting Shan, yang tampak tenang dan mantap, dan Ting Shui yang melihat sekeliling karena penasaran, lalu berkata, "Kami ikut denganmu. Menurut aturan di kota, tidak ada yang boleh menyentuh peserta pertandingan, tetapi kau bukan peserta pertandingan. Terlebih, sekarang kita sedang di wilayah Permaisuri."     

"Kebetulan aku juga mau lihat apa ada senjata berguna yang bisa kugunakan, jadi ayo kita belanja bersama-sama," kata Zhang Ming Da, salah satu kartu truf rahasia tim mereka.     

"Ya!" Fang Ying Han mengangguk. "Kudengar ada banyak artefak bagus di Kota Agung Yu. Ayo kita lihat-lihat. Mungkin kita bisa menemukan artefak yang kita suka."     

Sima You Yue menatap mereka bertiga sambil tersenyum. Tidak sia-sia ia menyusun formasi pengumpul roh untuk mereka.     

"Kalau begitu, ayo pergi."     

Mereka berenam pun pergi ke toko yang menjual artefak neraka. Seorang pelayan toko langsung menyambut mereka dengan antusias. "Para pelanggan, kalian mau lihat-lihat artefak neraka yang seperti apa?"     

"Kami masih mau lihat-lihat saja," jawab Fang Ying Han.     

"Apa kalian mencari artefak tertentu? Aku bisa mencarikannya untuk kalian," tanya si pelayan toko.     

"Aku mau pedang yang panjang, kau punya yang bagus?" tanya Gu Zi Ping.     

"Kami punya serangkaian pedang panjang yang bagus di sini, dengan berbagai tingkatan, mari kuantar kalian untuk melihatnya," jawab si pelayan toko.     

Ketika Gu Zi Ping dan yang lainnya hendak pergi, Sima You Yue berkata, "Kalian pergilah dahulu, aku mau pergi ke area bejana spasial. Nanti kucari kalian."     

"Area tempat kami menjual bejana spasial bisa ditemukan di lantai dua." Si pelayan toko terus memperkenalkan dengan hangat.     

Merasa mereka semua ada di toko yang sama, dan seharusnya tidak akan terjadi apa-apa, Gu Zi Ping dan yang lainnya pun setuju.     

Sima You Yue mengajak Ting Shan dan Ting Shui ke lantai dua, tempat bejana spasial dijual. Pelayan toko yang bertanggung jawab di lantai tersebut langsung datang untuk menyambut mereka.     

"Nona Muda, kau mau lihat artefak apa?"     

"Aku mau lihat bejana spasial yang paling mahal di sini," jawab Sima You Yue.     

Mendengar itu, mata si pelayan toko langsung berbinar-binar. Ia membungkuk sedikit, tersenyum, lalu berkata, "Tolong ikuti aku."     

Sima You Yue mengikutinya ke area terdalam, di mana rak-raknya hanya berisi sedikit barang. Namun, dari kotaknya orang bisa lihat kalau barang-barang di situ lebih mahal daripada yang di tempat sebelumnya.     

"Bejana spasial kami yang paling mahal dipajang di rak ini. Ini cincin interspasial. Volume di dalamnya bisa menampung setengah kota."     

"Kotak ini berisi gelang, dan ruang di dalamnya mirip dengan cincin interspatial ini."     

"Kotak ini juga berisi gelang, tetapi bisa menampung seisi kota."     

"Di dalam kotak ini …."     

Si pelayan toko membuka semua kotak yang ada di rak, dan masing-masing kotak berisi artefak neraka yang sangat indah, tetapi Sima You Yue hanya melirik benda-benda tersebut. Minatnya padam.     

"Kalian tidak punya bejana spasial yang lebih bagus lagi?" tanyanya.     

"Bejana spasial macam apa yang Nona Muda cari?"     

"Artefak Ilahi, lebih baik yang bisa membangkitkan roh." Ia menyatakan permintaannya.     

Si pelayan toko terkejut mendengar jawaban Sima You Yue, sampai-sampai ia tidak bisa bicara. Ia juga agak marah karena ia pikir Sima You Yue hanya memanfaatkannya untuk membuka semua kotak untuk bersenang-senang, dan tidak benar-benar mau membeli bejana spasial. Namun, melihat raut wajah Sima You Yue yang serius dan tidak tampak seperti sedang bercanda, kemarahannya pun sirna.     

"Nona Muda, kami hanyalah toko artefak neraka biasa, tidak ada artefak neraka yang seberharga itu. Jangankan kami, bahkan toko artefak neraka yang terbaik pun tidak menjual artefak neraka macam itu. Karena artefak neraka macam itu tentu tidak akan dijual. Tidak akan ada orang yang mau melepaskan dan menjualnya," jelasnya.     

Rasa kecewa memancar di mata Sima You Yue. Ia mengangguk pada si pelayan toko, meminta maaf karena telah mengganggunya, berbalik, lalu berjalan pergi.     

Si pelayan toko tidak mengantar Sima You Yue keluar. Ia dengan hati-hati menutup kotak-kotak yang terbuka.     

Sebelum Sima You Yue menuruni tangga, ia mendengar keributan di bawah dan bujukan Zhang Ming Da.     

"Zi Ping, jangan gegabah, ini Kota Agung Yu."     

Kemudian, terdengar suara Fang Ying Han. "Mereka juga peserta pertandingan wilayah."     

"Namun, kau yang pertama melihat barang itu!" kata Gu Zi Ping dengan marah.     

"Siapa yang melihatnya lebih dahulu? Ini toko. Kalau belum bayar, berarti itu bukan punyamu. Tentu saja, yang bisa bayar lebih mahal-lah yang bisa mendapatkannya. Kalau kalian tidak punya uang, jangan rusak pemandangan di sini." Terdengar suara angkuh yang bercampur dengan tawa yang menggelegar. Mendengar itu, Ting Shui dan Ting Shan rasanya mau memaki-maki.     

Sima You Yue berdiri di tangga sambil melihat keributan di bawah. "Yang bisa bayar lebih tinggi-lah yang akan mendapatkannya, nah, kata-katamu tepat. Bos, aku mau pedang panjang itu!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.