Ayah Mengambil Alih
Ayah Mengambil Alih
"Apa kau benar-benar baik-baik saja?" Melihat Sima You Yue tidak terluka, Xiao Ruo Bai pun menepuknya.
"Bagaimana mungkin?" Ketua Klan Xiao menatap Sima You Yue dengan bingung. "Kau pakai teknik rahasia apa?"
Sima You Yue tidak tahu siapa lelaki tersebut. Namun, melihat sifat dan kekuatannya, sepertinya lelaki itu mirip dengan Murong Hui.
"Mungkin karena itu tadi kilat kesengsaraannya, jadi cuma ia yang disambar." Sima You Yue menunjuk ke si burung abu-abu kecil.
Meskipun semuanya berpikir kalau itu tidak mungkin, mereka tidak bisa menemukan penjelasan lain yang lebih masuk akal.
"Yang penting kau baik-baik saja," kata Murong Hui.
"Terima kasih, Ayah." Sima You Yue tersenyum.
"Xi'er, apa yang terjadi? Dia mau bertemu denganmu, tetapi kenapa dia mau jadi manusia?" tanya Gongzi Yuan.
"Aku tidak tahu kenapa." Sima You Yue mengangkat bahu. "Aku datang menemuinya, lalu burung kecil itu memberiku seekor anak kucing. Lalu, dia bilang dia mau berubah wujud. Sebelum aku sempat melarikan diri, awan kesengsaraan telanjur datang."
"Kalau begitu, sekarang kita sudah bisa pergi?" tanya Xiao Ruo Bai sambil menatap si burung abu-abu kecil yang sudah berubah wujud.
Murong Hui juga melirik si burung abu-abu kecil, lalu menarik Sima You Yue ke sampingnya. "Tunggu, aku mau tahu kenapa dia membawa Xi'er ke sini."
Menengadah dan menatap ke arah Murong Hui, Sima You Yue tersenyum simpul. Kalau ia memang pura-pura peduli dengan putrinya di depan orang lain, ia tidak perlu sampai berbuat begini.
Jadi, ia tidak sepenuhnya memanfaatkan Sima You Yue.
Untungnya, mereka sudah bersekongkol, dan sekarang setelah kilat kesengsaraan reda, tidak mungkin mereka bisa mendapat sesuatu.
"Ayah …."
Sima You Yue menarik Murong Hui. Sebelum ia sempat bicara, Murong Hui mengelus tangannya. Tindakan tersebut sangat mirip dengan ketika Sima Liu Xuan mengelus tangannya.
"Jangan khawatir, ada kami di sini," hibur Murong Hui.
Sima You Yue mau bilang kalau bukan itu yang ia maksud. Namun, melihat tindakan Murong Hui, ia tidak mengatakan apa-apa lagi.
Tak lama kemudian, cahaya hitam tersebut menghilang. Seorang anak laki-laki yang kecil dan pendek berbaju abu-abu muncul di hadapan mereka semua.
Begitu ia berubah wujud jadi manusia, seluruh Binatang Roh hantu di Gunung Anggrek Atavistis membungkuk untuk menunjukkan rasa hormat kepadanya.
"Hahaha - akhirnya aku berhasil berubah wujud! You …." Si burung abu-abu kecil dengan bersemangat bergegas mendekat ke Sima You Yue. Melihat tatapan Sima You Yue, ia langsung memperbaiki kalimatnya, "Xi'er, aku berhasil! Aku benar-benar berubah wujud jadi manusia!"
"Baguslah!"Di luar Sima You Yue tersenyum, tetapi dalam hati ia memaki.
Siapa yang tadi teriak-teriak ketakutan?
"Yang Mulia, aku penguasa kota Kota Kecemerlangan Abadi, ayah Xi'er." Murong Hui melangkah maju ke depan Sima You Yue, menghalangi si burung abu-abu kecil.
"Aku tidak peduli siapa kau …." Si burung abu-abu kecil tanpa sadar ingin menyingkirkan Murong Hui, tetapi kemudian ia melihat Sima You Yue menjulurkan kepalanya dari belakang Murong Hui. Sima You Yue menatapnya seolah-olah bilang 'jangan coba-coba'.
Mengingat keakraban Sima You Yue dengan kilat kesengsaraan, ia menciutkan lehernya dan menahan kegembiraannya. Ia mengangguk ke Murong Hui. "Oh, kau ayah Xi'er."
Murong Hui menatap Sima You Yue, lalu menatap si burung abu-abu kecil. Matanya memancarkan rasa penasaran.
"Yang Mulia, apa kau kenal gadis kecil ini?"
"Ya, um, kami tidak saling kenal sebelumnya, tetapi sekarang aku kenal dia," jawab si burung abu-abu kecil. "Citah itu mau mengikutinya, jadi mau tidak mau aku harus mengirim orang untuk mengundangnya datang."
"Benarkah?"
"Mm. Iya." Si burung abu-abu kecil mengangguk dengan serius, tetapi tidak ada seorang pun di situ yang percaya padanya.
"Kalau begitu, kalau tidak ada apa-apa, kami pamit dahulu," kata Murong Hui.
"Begini …." Si burung abu-abu kecil menatap Sima You Yue dengan sedih.
"Ada apa?"
"Begini …. Bisakah aku ikut pergi denganmu?" tanya si burung abu-abu kecil.
"Kau mau tinggal bersamaku?" Sima You Yue menatap si burung abu-abu kecil dengan heran. "Kenapa?"
"Aku merasa lebih aman denganmu," jawab si burung abu-abu kecil tanpa malu-malu.
"…."
Burung abu-abu kecil, kau itu Binatang Roh Sakti, tetapi kau malah bilang kalau seseorang yang tidak punya kekuatan roh justru membuatmu merasa lebih aman?
"Tidak," tolak Sima You Yue langsung tanpa pikir panjang.
"Kenapa?" Si burung abu-abu kecil tampak sedih.
"Karena aku tidak tertarik pada burung yang bodoh." Sima You Yue berbalik, lalu menuruni gunung. Si burung abu-abu kecil mau mengejarnya, tetapi Sima You Yue menaruh Ungu Kecil di bahunya. Ia tanpa sadar langsung mundur selangkah waktu melihat Ungu Kecil.
"Huh, aku tidak bodoh," katanya dengan sedih.
Namun, Sima You Yue tidak peduli. Ia langsung pergi dengan Ungu Kecil bertengger di pundaknya.
Yang lainnya menatapnya, kemudian menatap si burung abu-abu kecil. Akhirnya mereka mengikutinya, meninggalkan si burung abu-abu kecil yang kacau dan sedih seorang diri.
Ia, seekor Binatang Roh Sakti yang bermartabat, malah diremehkan oleh seorang gadis kecil yang tidak punya kekuatan roh! Ia merasa sangat terluka! Ia harus memulihkan diri dengan baik!
Untungnya, saat itu, banyak Binatang Roh hantu yang muncul. Melihat banyak mata yang memandangnya dengan kagum, hatinya yang terluka pun perlahan sembuh.
Sementara itu, yang lainnya melihat seseorang menunggu di tengah jalan saat mereka turun gunung.
"Akhirnya kalian turun juga. Apa kau baik-baik saja?" tanya Cao Cheng An setelah berlari mendekat.
"Sudahlah, memangnya apa yang bisa terjadi pada kami?" Gongzi Yuan tertawa. "Kau sendiri, kau juga belum pergi dari sini!"
"Kan karena aku belum bertemu denganmu? Kalau aku pergi, kau pasti bilang kalau aku kalah karena aku pergi lebih dahulu," kata Cao Cheng An beralasan. "Bagaimana? Apa yang akan kita lakukan untuk pertandingan yang terakhir?"
"Setelah kita pulang, kita bisa bersaing. Aku pasti dapat lebih banyak daripada kau!" Gongzi Yuan menepuk pundak Cao Cheng An sambil tertawa.
"Baiklah, ayo pulang! Siapa yang tahu siapa yang punya lebih banyak?!" balas Cao Cheng An dengan tidak yakin.
"Penguasa Kota." Yang lain memberi hormat pada Murong Hui.
"Di sini tidak aman akhir-akhir ini. Kalian tidak bawa pengawal, jadi kalian harus pulang lebih cepat," kata Murong Hui.
"Penguasa Kota, bolehkan kami ikut pulang bersamamu?" tanya Tetua Guang.
Murong Hui melirik Tetua Guang. Ia telah mendengar beberapa hal tentang Tetua Guang dari Xiao Ruo Bai dan yang lainnya. Ia tidak punya kesan yang baik tentang Klan Mu.
"Tetua Guang, kau berasal dari Kota Senja. Tentu kau tidak perlu ikut pergi bersama kami hanya karena masalah kecil ini?" jawabnya dengan tenang. "Selain itu, bagaimana kalau kalian menghadapi bahaya waktu kalian ikut pergi dengan kami? Putriku akan selalu berada di sisiku. Selamat tinggal."
Setelah itu, ia meraih tangan Sima You Yue, lalu pergi.
Gongzi Yuan dan Xiao Ruo Bai bertukar pandang, lalu menatap Mu Kai En dan Tetua Guang yang malu. Mereka pun mengikuti Murong Hui.
Setelah itu, Ketua Klan Xiao dan Ketua Klan Gongzi juga pergi.
Cao Cheng An dan kelompoknya sangat malu karena mereka tidak tahu harus bilang apa pada anggota Klan Mu.
Sima You Yue menatap Murong Hui yang tampak agak marah. Ia merasa Murong Xi itu gadis yang beruntung, tetapi sayang umurnya terlalu pendek.