Ada Syaratnya
Ada Syaratnya
"Sekarang aku benar-benar percaya kalau kau bukan dia." Akhirnya Gongzi Yuan memberi tahu Sima You Yue setelah mereka sampai di pelataran.
Walaupun orang hilang ingatan, karakter mereka tidak akan berubah sedrastis itu, jadi ia percaya kalau Sima You Yue bukanlah Murong Xi.
"Karena kau sudah tahu, jangan datang mencariku lagi." Ketika Sima You Yue mau menutup pintu, Gongzi Yuan menghentikannya dengan kedua tangannya.
"Meskipun kau bukan Xi'er, aku perlu bicara denganmu." Gongzi Yuan menahan pintu dan menatap Sima You Yue dengan tegas.
Sima You Yue menatap Gongzi Yuan sejenak, lalu mundur selangkah, membiarkan Gongzi Yuan masuk.
"Kau mau tahu tentang Murong Xi?" tanya Sima You Yue.
"Ya, aku juga mau tahu bagaimana kau bisa datang ke sini. Bagaimana dengan Xi'er? Di mana dia?" tanya Gongzi Yuan.
"Aku juga tidak tahu." Sima You Yue mengangkat bahu. "Waktu aku datang ke Alam Hantu, keadaannya kacau dan membingungkan, aku bertemu dengannya dalam keadaan linglung. Dia sedang dikejar-kejar dan kami jatuh dari tebing bersama-sama. Tahu-tahu aku sudah di sini waktu aku bangun."
"Itu saja?"
"Ya, itu saja," jawab Sima You Yue. "Aku memberi tahu Murong Hui kalau aku bukan Murong Xi, tetapi dia tidak percaya padaku. Dia bilang aku pasti hilang ingatan."
"Aneh." Gongzi Yuan mengernyit. "Aku saja bisa tahu kalau kau palsu, bagaimana mungkin Paman Hui tidak menyadarinya? Toh, kalian sangat jauh berbeda."
"Jadi, dia punya maksud khusus," kata Sima You Yue.
"Sepertinya kau sama sekali tidak peduli." Gongzi Yuan menatap Sima You Yue, sepertinya mencoba membaca raut wajah Sima You Yue, tetapi nihil.
"Peduli? Itu bukan sesuatu yang bisa kupedulikan," kata Sima You Yue. "Aku tak punya kekuatan untuk memberontak, kan?"
"Kau pintar." Gongzi Yuan terkesan melihat Sima You Yue. Ia pikir Sima You Yue mau mengambil alih kedudukan Murong Xi.
Tidak mungkin. Kalau iya, Sima You Yue pasti justru akan mengakui kalau dialah Murong Xi dan tidak menyangkal identitas tersebut.
"Kau mau bicara dengan Paman Hui?" tanya Gongzi Yuan dengan terkejut.
"Tidak, aku di sini untuk memulihkan diri," jawab Sima You Yue. "Bukannya Murong Xi itu sahabatmu? Kenapa kau tidak mencarinya?"
"Paman Hui pasti akan mengirim orang," jawab Gongzi Yuan. "Kalau mereka saja tidak bisa menemukannya, tak ada gunanya aku mencarinya."
Sima You Yue memelototi Gongzi Yuan. "Kau benar-benar teman yang rasional."
"Aku tidak mau melakukan sesuatu yang tak ada gunanya," kata Gongzi Yuan. "Aku pulang dahulu, sampai jumpa lagi."
Sima You Yue mau memberi tahu Gongzi Yuan untuk tidak menemuinya lagi karena mereka tidak dekat, tetapi Gongzi Yuan sudah telanjur berjalan keluar dari pelataran. Melihat punggung Gongzi Yuan yang sedih, ia teringat kalau hati Gongzi Yuan sedang hancur.
Ia mengembuskan napas, lalu menutup pintu.
Berita tentang pembebasan semua gigolo menyebar dengan cepat ke seluruh kediaman Penguasa Kota saat kepala pelayan pergi ke ruang kerja Murong Hui.
"Ketua Klan, dia membebaskan semua orang," kata si kepala pelayan.
Murong Hui merapikan kotak di tangannya dan bertanya dengan suara serak, "Di mana dia?"
"Dia pulang ke pelatarannya. Gongzi Yuan juga sudah pulang. Dari raut wajah Gongzi Yuan, sepertinya dia memercayai Sima You Yue," jawab si kepala pelayan. "Ketua Klan, apa kita sebaiknya melakukan sesuatu?"
"Tidak perlu. Aku akan bicara dengan Sima You Yue." Murong Hui membawa kotak tersebut, lalu pergi ke pelataran Sima You Yue.
Sima You Yue tidak terkejut saat melihat Murong Hui datang.
"Silakan duduk," katanya sambil menyeduh teh, tidak menatap Murong Hui.
Murong Hui tetap berdiri sambil memperhatikan Sima You Yue menyeduh teh dengan tenang. Ia berkata dengan puas, "Xi'er tidak pernah duduk tenang. Dia selalu energik dan tidak pernah diam."
Dengan berkata demikian, Murong Hui mengakui kalau Sima You Yue memang bukan Murong Xi.
"Kau sudah tahu sejak awal." Sima You Yue meletakkan teh yang diseduhnya di hadapan Murong Hui sambil menatapnya.
"Dia putriku, tentu saja aku tahu. Dia tidak pernah punya keanggunan yang kau miliki." Murong Hui berjalan mendekat, lalu menyesap tehnya. "Dan dia tidak akan pernah bisa menyeduh teh seenak ini."
Sima You Yue menuangkan secangkir teh untuk dirinya sendiri, lalu bertanya, "Boleh aku tahu kenapa?"
Murong Hui meletakkan kotak yang ia bawa di atas meja, lalu membukanya. Sima You Yue bisa melihat batu giok kehidupan yang pecah di dalamnya.
"Apa itu batu giok kehidupan putrimu?"
"Ya. Giok ini sudah pecah sebelum kami menemukanmu." Murong Hui menyimpan kotak tersebut. "Namun, dia putri kesayanganku, bagaimana mungkin aku bisa meninggalkan tubuhnya di luar sana? Jadi, aku mengirim beberapa orang untuk mencarinya dan menemukanmu tidak sadarkan diri di samping tubuhnya. Aku pasti mengira kau yang masih hidup ini putriku kalau bukan karena batu giok kehidupannya sudah pecah. Menyedihkan sekali …. "
"Aku turut berduka cita." Sima You Yue menekan bibirnya sambil menghibur Murong Hui yang tampak berduka.
"Setelah kuperhatikan kau dengan saksama, aku memutuskan untuk membawamu pulang. Aku belum menemukan siapa yang berniat membunuh putriku. Kalau mereka tahu dia belum meninggal, mungkin mereka akan melakukannya lagi. Dengan begitu, aku bisa mencari tahu siapa dalangnya," jelas Murong Hui.
"Oh begitu." Sebelumnya Sima You Yue merasa aneh, karena membedakan antara anak kandung Murong Hui dengan dirinya tidaklah sulit walaupun mereka terlihat mirip. Jadi, ternyata Murong Hui sudah tahu. "Kau mau aku memancing dalangnya?"
"Meskipun ini berbahaya, aku bisa menyerahkan kedudukan Xi padamu. Selama kau bersedia, kau akan selalu jadi Nona Sulung Kota Kecemerlangan Abadi," jawab Murong Hui.
Sima You Yue memutar cangkir dengan tangannya sambil memikirkan hal tersebut. Ia baru saja tiba di Alam Hantu. Ia sama sekali tidak punya kekuatan, dan juga tidak tahu apa-apa. Hal bagus kalau ia bisa punya tempat yang aman untuk saat ini.
Mengenai bahayanya …. Pasti harus ada yang diberi untuk menerima sesuatu, kan?
Yang terpenting, kalau ia tidak setuju, ia menduga Murong Hui tidak akan membiarkannya keluar dari kediaman Penguasa Kota hidup-hidup.
"Baiklah, aku bersedia. Ayah, cobalah teh yang putrimu ini seduh." Sima You Yue tersenyum sambil mengisi ulang cangkir teh Murong Hui.
"Putri yang baik, kemampuanmu bagus."
"Terima kasih atas pujianmu, Ayah."
Keduanya mulai memanggil satu sama lain dengan sebutan 'ayah' dan 'putri', serta mengobrol layaknya seorang ayah dan putri kandungnya. Sima You Yue berhenti memberi tahu orang lain kalau ia bukan Murong Xi.
Karena ia terluka, Murong Hui mengirim banyak pil dan beberapa obat-obatan pelengkap. Ia meminum pilnya dan menyimpan obat-obatan pelengkapnya. Obat-obatan pelengkap hanya manjur untuk tubuh fisik. Karena dirinya berwujud jiwa, tak ada gunanya ia meminumnya.
Setelah kondisinya membaik, ia menyuruh Ting Shui dan Ting Shan pergi. Kemudian, ia masuk ke dalam Pagoda Roh setelah memastikan tidak ada orang di sekitar.
Kali ini Pagoda Roh mengalami kerusakan berat dan kondisinya sangat menurun, semua langit biru dan awan putih hilang. Sekarang langitnya berwarna kelabu, mirip dengan langit di Alam Hantu.
Ia memanggil Roh Kecil beberapa kali, tetapi Roh Kecil tidak menanggapi. Ia pergi untuk melihat para Binatang Rohnya. Semua Binatang Roh-nya ada di situ, kecuali Raung Kecil dan Seribu Gaung, yang ada di ruang kontraknya. Semua Binatang Roh-nya sedang tidur lelap di Pagoda Roh.