Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Leluhur



Leluhur

3Pembantu Kecil langsung merasa ketika cahaya putih tersebut memasuki tubuhnya. Ia tercengang dan menangis lebih keras. Selain kesedihan dan keengganan yang sebelumnya, sekarang ada rasa menyalahkan diri sendiri dalam tangisannya.     

"Ini … Master Sekte!"     

"Master Sekte, kenapa kau pergi seperti ini!"     

"Master Sekte …."     

Sekelompok orang datang dari luar dan melihat Yin Lin duduk di atas mimbar batu. Mereka semua berteriak dan berlari untuk berlutut. Untuk sementara waktu ruang batu tersebut penuh dengan isak tangis.     

"Kabari semua orang kalau Master Sekte telah meninggal," perintah Tetua Agung. Seseorang langsung pergi meninggalkan ruang batu itu.     

Semua orang menangis untuk sementara waktu. Mereka bisa sedikit meluapkan kesedihan hati mereka. Melihat Pembantu Kecil yang menangis dan sangat terpukul, Tetua Agung bertanya, "Bukankah seharusnya Master Sekte punya sisa umur bertahun-tahun lagi? Kenapa dia tiba-tiba pergi?"     

Pembantu Kecil menangis lebih sedih lagi, menjawab dengan tergagap, "Guru … Guru karena aku … karena aku … Dia …."     

"Kenapa …." Semua orang terkejut. Mereka tidak meramalkan sesuatu akan terjadi pada Pembantu Kecil!     

"Guru meramalkan kalau aku akan mengalami kesengsaraan, jadi dia pakai sisa umurnya untuk mengubah takdirku!" Pembantu Kecil berbaring di pangkuan Yin Lin, menangis sampai kejang-kejang.     

You Yue yang ia suka sudah jadi orang mati yang hidup. You Yue akan tahu kalau Guru sudah meninggal ketika You Yue kembali nanti. Guru mati hanya untuk mengubah takdirnya. Sekarang, ia tidak tahu lagi harus bagaimana menggambarkan perasaan dalam hatinya. Ia hanya merasa sangat sakit, sangat pedih ….     

Tetua Agung dan yang lainnya terkejut. Mereka tidak menyangka Yin Lin akan mengorbankan hidupnya untuk mengubah takdir Pembantu Kecil!     

Namun, mereka bisa bilang apa? Menyalahkan Pembantu Kecil? Tidak, Yin Lin-lah yang mengambil keputusan ini.     

Melihat cincin di tangan Pembantu Kecil, Tetua Agung menghibur, "Karena Master Sekte telah memberikan cincin itu padamu, kaulah Master Sekte Peramal yang baru. Kau harus mengemban tanggung jawab supaya kau layak menerima apa yang telah dilakukan Master Sekte untukmu."     

Pembantu Kecil mengangguk.     

"Kami akan mendukungmu di masa depan. Sekarang kau harus mengemban tanggung jawab dan mengurus pemakaman Master Sekte," kata Tetua Agung.     

"Aku mengerti, Tetua Agung." Pembantu Kecil turun dari mimbar batu dan menyeka air mata dari wajahnya. Ia menyeka pipi kirinya, tetapi air matanya mengalir keluar lagi dan membasahi pipi kanannya.     

Melihat kondisi Pembantu Kecil yang demikian, Tetua Agung menepuk pundaknya. "Kau bisa menemani Master Sekte di sini dahulu. Kami akan keluar untuk mengurus yang lain dahulu."     

"Terima kasih, Tetua Agung," kata Pembantu Kecil dengan penuh terima kasih.     

Dengan kondisi emosinya sekarang, ia belum bisa menghadapi yang lainnya.     

Para Tetua Agung dan yang lainnya pun keluar. Pembantu Kecil menatap wajah Yin Lin yang tampak seperti tertidur. Air matanya kembali mengalir.     

Guru ….     

Tak lama kemudian, berita kematian Yin Lin menyebar ke seluruh benua. Orang-orang di pedalaman terkejut. Ia baik-baik saja ketika di Kota Suci. Namun, hanya dalam beberapa hari, bagaimana mungkin ia bisa meninggal?     

Tak peduli apa pun alasannya, semua orang merasa kalau kematian Yin Lin merupakan sebuah kehilangan besar bagi umat manusia. Namun, ketika mereka tahu kalau bakat Pembantu Kecil lebih baik daripada Yin Lin, harapan kembali menyala di hati semua orang. Ada banyak orang yang ingin berkabung di Sekte Peramal.     

Namun, tidak ada yang bisa memasuki pintu kediaman Sekte Peramal karena kabarnya Yin Lin sudah dikubur dan tidak boleh diganggu. Setelah beramah-tamah untuk waktu yang lama, mereka semua memberikan hadiah.     

Klan Sima sedang menjamu rombongan Xia Chang Tian ketika menerima berita ini. Dari Xia Chang Tian, akhirnya mereka tahu apa yang Sima You Yue alami hari itu. Mereka tahu kalau Yin Lin dan yang lainnya telah menghidupkan kembali Sima You Yue yang waktu itu sudah mati. Mendengar kematian Yin Lin, mereka teringat ketika ia berkata di ruang batu kalau ramalan terakhirnya adalah untuk Sima You Yue dan Wu Lingyu. Mereka sangat tersentuh.     

"Siapkan banyak hadiah. Kita sampaikan belasungkawa kita secara langsung," kata Sima Zhi Yuan mengumumkan.     

"Izinkan kami ikut pergi bersamamu," kata Xia Chang Tian menawarkan diri.     

Mereka datang ke situ untuk memberi tahu Klan Sima tentang apa yang terjadi hari itu dan untuk melihat apakah mereka bisa melakukan sesuatu. Karena sekarang mereka telah mendapatkan resep pilnya, mereka mengambil tanggung jawab utama untuk mencari bahan ramuannya.     

Tak lama kemudian, mereka pergi ke Sekte Peramal bersama-sama dan jadi satu-satunya rombongan yang boleh memasuki gerbang.     

….     

Sakit ….     

Secercah cahaya akhirnya melesat ke kegelapan tanpa batas. Seolah-olah arus hari yang jernih memotong kekacauan. Dunia menjadi jelas.     

Sakit?     

Bukankah ia sudah mati? Kenapa ia masih bisa merasa sakit?     

Kesadaran roh-nya perlahan kembali, dan indranya sedikit pulih. Akhirnya, mata yang telah lama terpejam perlahan terbuka.     

Hari masih gelap ….     

"Di mana aku? Alam Hantu?"     

Ia ingat akan apa yang terjadi di Kota Suci hari itu. Tubuhnya meledak. Sebelum kesadarannya benar-benar hilang, sepertinya ia melihat Wu Lingyu?     

Apa Wu Lingyu menyelamatkannya?     

"Bagaimana mungkin? Tubuhku meledak, dan aku sudah mati waktu dia muncul. Bagaimana mungkin dia bisa menyelamatkanku?" Ia menertawakan dirinya sendiri, tetapi kemudian lagi-lagi ia tertegun.     

Ia sudah mati. Seharusnya jiwanya masuk ke Alam Hantu. Namun, seharusnya jiwanya tidak punya ingatan, dan semuanya akan mulai lagi dari awal. Namun, kenapa ia masih bisa ingat peristiwa dalam hidup yang sebelumnya?     

Ia menggerakkan tangan dan menggoyangkannya di depannya. Memang transparan, menunjukkan kalau ia hanyalah sesosok jiwa.     

Namun, kenapa ingatannya masih ada?     

"Akhirnya kau bangun." Terdengar sebuah suara di telinganya. Ia langsung bangkit duduk dengan kaget.     

"Sss -"     

Karena tindakannya yang berlebihan barusan, ia merasa seluruh jiwanya kesakitan.     

"Jiwamu terluka dalam ledakan itu. Meskipun kau sudah beristirahat selama dua tahun, itu masih belum terlalu stabil." Suara tersebut terdengar lagi.     

"Itu kau?!" Sima You Yue ingat akan suara tersebut, suara yang hanya sekali ia dengar, tetapi tak pernah ia lupakan. Melihat sekelilingnya yang gelap, ia bertanya, "Apa aku di Benua Yin Lin?"     

"Kau masih ingat aku."     

"Ya, kau makhluk yang telah ditahan di Gunung Bayangan Naga, kan? Kau menyelamatkanku?"     

"Ya dan tidak," jawab suara tersebut. "Kalau sebelumnya kau tidak minum esens Pohon Jiwa, jiwamu pasti menghilang waktu tubuhmu meledak. Aku memelihara jiwamu selama dua tahun."     

"Dua tahun. Sudah dua tahun?" gumam Sima You Yue. "Aku tidak tahu apa yang akan terjadi kalau mereka tahu tentang kematianku."     

Ia bangkit berdiri dan membungkuk ke arah suara tersebut. "Terima kasih atas anugerah yang menyelamatkan hidupku ini. Aku harus memanggilmu dengan sebutan apa?"     

"Kau bisa panggil aku 'Leluhur'."     

"Leluhur? Apa kau leluhurku?" tanya Sima You Yue dengan penasaran.     

Ketika sebelumnya ia ada di dasar Gunung Bayangan Naga, ia memang merasa kalau makhluk tersebut terasa familier meskipun ia tidak mengenalnya. Namun, apa yang makhluk itu katakan di awal agak aneh, ia jadi menebak-nebak hubungan mereka.     

"Ya," jawab Leluhur.     

"Leluhur, tadi kau bilang tubuhku meledak. Apa aku sudah mati? Kenapa aku masih bisa mengingat peristiwa hidupku?" tanya Sima You Yue.     

"Awalnya tubuhmu sudah mati, tetapi kau diselamatkan oleh seseorang yang mengubah takdirmu. Sekarang hidupmu hanya bergantung pada satu napas. Jadi, kau tidak benar-benar mati dan kau tentu bukan hantu murni. Kau hanya bisa dianggap seperti jiwa yang meninggalkan tubuhnya. Karena itu, kau masih bisa ingat apa yang terjadi sebelum kau mati."     

"Kalau begitu, kenapa aku bisa ada di sini?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.