Batu Lima Warna
Batu Lima Warna
Tidak peduli seberapa keras ia berencana, dihadapkan pada kekuatan yang lebih tinggi, ia langsung bisa ditindas.
Tiba-tiba ia teringat akan kesulitan yang pernah Yin Lin dan yang lainnya ceritakan padanya sebelumnya. Kalau ia memang ditakdirkan untuk menghadapi malapetaka tersebut, apakah inilah harinya? Kalau ia mati, apakah ayahnya dan yang lainnya akan binasa?
Ia sudah melihat mata ayah dan gurunya yang memerah, raut wajah mereka kacau dan mendengar teriakan mereka yang terdengar putus asa dan tak berdaya.
Sebenarnya, ia benar-benar mau memberi tahu mereka kalau ia akan baik-baik saja. Wu Lingyu telah menempatkan seorang penjaga di sisinya. Di dunia ini, tidak akan ada seorang pun yang bisa merenggut nyawanya. Namun, saat ia menggerakkan bibirnya, suaranya tidak keluar.
"Hhh - "
Sebuah suara asing terdengar di samping telinganya saat ia merasa ada seseorang yang meraih bahunya. Sedetik sebelum energi roh tersebut menyentuhnya, seseorang membawanya pergi dari situ.
Semua ini terjadi dalam sepersekian detik. Semua orang mengira ia sudah ditakdirkan untuk mati, tetapi mereka tidak menyangka kalau ia ternyata muncul di tempat lain.
Ketika berhasil melihat siapa orang yang telah menyelamatkannya, semua orang tercengang. Bahkan Sima You Yue juga.
Ia merasa tidak mengenal orang tersebut, tetapi ia pernah bertemu dengannya sebelumnya. Itu bahkan bukan pertemuan yang menyenangkan. Karena sebelumnya orang tersebut hanya mendengus sekali sebelum nyaris membunuh Fatty Qu.
"Bagaimana bisa kau ada di sini? Di mana Tu Kecil?" Ia menatap orang yang tadi mengangkatnya bagaikan seekor burung kecil dengan curiga.
Orang itu melepaskannya dan mendengus. "Kau pikir aku mau melakukan ini?"
"Kakak!" Sebuah suara yang familier terdengar di sampingnya. Kegembiraan meledak di raut wajah Sima You Yue saat ia menengadah untuk melihat Tu Kecil yang sudah dewasa terbang mendekat dari belakang.
"Tu Kecil!" Ia terbang mendekat dan meraih lengan Tu Kecil.
Ia tidak menyangka bisa bertemu dengan Tu Kecil di situ. Sekarang, setelah bertemu gurunya, kejadian tersebut merupakan hal lain yang bisa ia rayakan.
Tu Kecil sudah dewasa dan tampak seperti laki-laki yang berumur lebih dari dua puluh tahun. Ia juga tampak jauh lebih tampan daripada sebelumnya. Namun, tubuhnya masih sama seperti ketika ia masih muda.
"Kakak, apa kau baik-baik saja?" Tu Kecil meraih lengan Sima You Yue dan menariknya untuk memeriksanya. Peristiwa tadi nyaris membuatnya mati ketakutan. Untunglah ia berhasil datang tepat waktu dan meminta tetua klannya untuk menyelamatkan Sima You Yue.
"Aku baik-baik saja." Sima You Yue mengelus tangannya dan bertanya, "Apa yang kau lakukan di sini?"
"Aku tahu kau datang ke sini, tetapi aku takut kalau-kalau sesuatu terjadi padamu, jadi aku datang untuk mencarimu. Untung aku berhasil bergegas kemari," jawab Tu Kecil dengan gembira.
"Bagaimana kau tahu kalau kami ada di sini?" Sima You Yue mengangguk. "Apa kau menemui Bei Gong dan yang lainnya?"
"Pertama-tama, aku menemui Kakak Bei Gong dan yang lainnya. Lalu, setelah aku tahu kau pergi ke Klan Sima, aku pun pergi ke Klan Sima. Akhirnya, kudengar mereka bilang kau pergi ke sini. Tempat ini tidak terlalu jauh dari tempat kami tinggal. Kalau dari awal aku tahu kau ada di sini, aku tidak perlu terlalu banyak ke sana kemari," jawab Tu Kecil sambil tersenyum.
"Bagaimana bisa mereka mau membiarkanmu keluar? Bei Gong dan yang lainnya …. Lupakan saja, ini bukan waktunya untuk mengobrol. Kita masih bisa bicara panjang lebar setelah kita menyelesaikan masalah ini." Sima You Yue sadar kalau sekarang bukan waktu yang tepat untuk mengobrol dan saling bertukar kabar. Kalau mereka ceroboh, mereka pasti akan dikalahkan.
"Baiklah, ayo kita bicara lagi setelah kita singkirkan mereka," timpal Tu Kecil sambil menarik Sima You Yue, lalu ikut bergabung dalam pertempuran.
Sima You Yue sadar kalau Tu Kecil lebih kuat daripada dirinya. Sepertinya garis keturunan Tu Kecil sudah sepenuhnya terbangkitkan. Tu Kecil tumbuh jadi sangat kuat.
Kalau dipikir-pikir, sebenarnya itu tidak mengejutkan. Terakhir kali mereka bertemu, berdasarkan percakapan orang tersebut dengan Feng Ru Yan, mereka saling kenal. Memangnya ada orang yang akrab dengan Yang Mulia, Feng Ru Yan, itu orang yang biasa-biasa saja?
Namun, bahkan dengan bergabungnya Tu Kecil dan tetua klannya, tampaknya keseimbangan antara kekuatan kedua belah pihak tetap tidak berubah. Pihak Sima You Yue tetap lebih lemah.
Sekarang, Klan Wu telah memimpin para tetua klan dan yang lebih tua untuk bergabung dalam pertempuran. Namun, bukan untuk membantu Klan Hao, tetapi untuk membantu pihak Sima You Yue.
Di titik tersebut, mereka kalah jumlah, tetapi mereka kuat. Meskipun tidak banyak anggota Klan Wu yang bergabung, mereka pasti berhasil menekan kekuatan Klan Hao sampai tingkat tertentu.
"Klan Wu, apa yang kalian lakukan?" teriak Hao Zhi pada Ketua Klan Wu.
"Klan Hao, apa kalian tidak bisa menebak? Kami di sini untuk memukul kalian mundur sampai kalian kalah!" Kata-kata Ketua Klan Wu nyaris membuat Sima You Yue jatuh berlutut. "Kalian sudah melakukan begitu banyak perbuatan hina, bagaimana mungkin kami bisa membiarkan kalian merusak fengsui pulau kita! Akan kami basmi tumor macam kalian dari pulau ini!"
….
Oh Ketua Klan Wu, kalaupun kau memang mau mengalahkan lawan tepat saat mereka sedang terpukul, apa kau harus seterang-terangan itu?! Untung kalimat terakhirnya masih masuk akal.
"Huh, Klan Wu, kalian mau memusnahkan Klan Hao-ku supaya kalian bisa menguasai Kota Kura-Kura Hitam? Itu tergantung kalian mampu atau tidak! Kalian mau melakukannya, tetapi memangnya kalian bisa? Hati-hati, jangan sampai ini justru jadi bumerang bagi kalian!"
Setelah berkata demikian, Hao Zhi mengeluarkan sesuatu yang tampak seperti bola kristal dan mengangkatnya tinggi-tinggi di atas kepalanya.
Melihat apa yang Hao Zhi keluarkan, orang-orang pun terkejut. Anggota Klan Wu pun mundur ke samping. Raut wajah Ketua Klan Wu luar biasa masam.
"Hao Zhi, ternyata kau berhasil mendapatkan benda itu!"
"Hahaha, Klan Wu, bukannya kau tadi mau ikut bergabung untuk membantu orang-orang ini dan memanfaatkan kesempatan untuk menekan kami? Apa kau berani melakukannya sekarang?" Hao Zhi tertawa terbahak-bahak.
Bola kristal tersebut bersinar dengan cemerlang, memancarkan segudang warna ke langit, tampak sangat murni, suci serta mistis. Namun, peristiwa tersebut luar biasa penting bagi para penduduk pulau.
"Apa itu?" tanya Sima You Yue.
Anggota Klan Hao mundur dan kedua belah pihak untuk sementara menemui jalan buntu. Namun, melihat raut wajah anggota Klan Hao, seolah-olah pihak Sima You Yue telah ditakdirkan untuk mati.
"Itu Batu Lima Warna, sejenis batu roh yang ditemukan jauh di dalam pulau. Itu dapat memengaruhi energi roh orang lain, terutama orang luar," jelas Ketua Klan Wu.
Sima You Yue memandang sinar cahaya yang dipancarkan batu tersebut. Itu benar-benar membatasi energi roh dalam tubuhnya. Menurut dugaannya, batu itu ada hubungannya dengan alasan kenapa orang luar tidak bisa berkultivasi di pulau tersebut.
Sepertinya keadaan mereka cukup terpojok! Kalau mereka tidak bisa menggunakan energi roh mereka, berarti mereka akan menghadapi anggota Klan Hao dengan tak berdaya?
Ia menengadah dan memandang ke langit. Feng Xiang dan yang lainnya sedang bertarung di atas sana. Melihat keadaan mereka, sepertinya mereka tidak akan bisa memenangkan pertempuran tersebut dalam waktu dekat. Namun, itu juga membuktikan kalau Batu Lima Warna tidak mempan terhadap anggota Klan Feng.
Memikirkan kenyataan tersebut, aura di tubuhnya perlahan mulai berubah, lalu ia melepaskan aura Klan Feng. Ketika sinar cahaya Batu Lima Warna menyentuh tubuhnya, ia memang merasa kondisinya tidak seburuk sebelumnya.
"Jadi, bisa begini juga." Ia menggerakkan tangannya sambil tersenyum simpul pada Hao Zhi. Sebelum Hao Zhi menyadari arti senyumannya, ia menghilang dari tempatnya semula.
Seolah-olah ia langsung muncul di depan Hao Zhi. Ketika Hao Zhi tidak memperhatikan, ia mendekat dan menyerangnya. Dalam waktu singkat, ia berhasil merebut Batu Lima Warna dan langsung mundur kembali ke tempatnya semula.
"Bagaimana- bagaimana mungkin?!" Melihat aura yang Sima You Yue lepaskan, raut wajah Hao Zhi langsung suram. "Bagaimana mungkin kau bisa berasal dari Klan Feng?"
Tadi Feng Xiang dan yang lainnya langsung bertarung di langit begitu mereka tiba, jadi Hao Zhi dan yang lainnya belum menyadari siapa mereka sebenarnya. Sekarang, setelah melihat Sima You Yue melepaskan aura Klan Feng, raut wajah pihak Klan Hao pun berubah.