Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Luar Biasa Mirip



Luar Biasa Mirip

0Untung Kecil sangat yakin dengan perkataannya. Seolah-olah ia menyatakan kalau Roh Kelima Tertinggi tidak akan membunuh Sima You Yue.     

Ia paham kalau itu pasti ada hubungannya dengan perempuan tersebut.     

Meskipun Untung Kecil bilang begitu, ia tetap tidak tenang. Bagaimana kalau Roh Kelima Tertinggi merasa ia telah melakukan sesuatu pada Untung Kecil dan menyerangnya karena marah?     

"Ibu, kenapa semua Binatang Roh kontrak milikmu berubah drastis?" tanya Untung Kecil.     

Untung Kecil tidak tahu kalau Sima You Yue masih khawtir. Melihat Sima You Yue tidak bilang apa-apa, ia menganggap Sima You Yue sudah setuju. Ia pun memperhatikan Binatang Roh yang berlari di belakang Sima You Yue.     

"Oh? Apa kau masih ingat akan Binatang Roh yang kupunya di masa lalu?" Akhirnya Sima You Yue mengikuti pernyataan Untung Kecil.     

Untung Kecil menunjuk Seribu Gaung, lalu bertanya, "Kenapa rubah kecil ini hanya punya delapan ekor? Satu ekornya lagi mana?"     

Sima You Yue bingung. Sekarang Seribu Gaung sedang berwujud manusia dan kebanyakan Binatang Roh tidak tahu kalau Seribu Gaung merupakan rubah berekor sembilan. Bahkan satu ekornya memang telah hilang. Namun, Untung Kecil bisa langsung tahu dalam sekilas pandang.     

Namun, karena Untung Kecil bilang begitu, berarti perempuan tersebut punya Binatang Roh rubah berekor sembilan.     

"Apa lagi?"     

Untung Kecil naik ke telapak tangan Sima You Yue dan memperhatikan semua Binatang Rohnya. Kemudian, ia menunjuk Raung Kecil, lalu bertanya, "Kenapa dia jadi selemah ini?"     

"Apakah dia sangat kuat di masa lalu?"     

"Iya!" Untung Kecil mengangguk. "Huh, dahulu dia bahkan terus bertengkar denganku gara-gara memperebutkan makanan!"     

Sima You Yue cemberut. Ia melirik Raung Kecil. Mungkinkah semua klan Raung Kecil memang bersifat demikian?     

"Apa lagi?" tanya Sima You Yue lagi.     

Alis Untung Kecil berkerut, lalu bertanya, "Ibu, apa kau punya Binatang Roh lain?"     

"Ha?"     

"Aku tidak melihat burung besar itu, tetapi aku bisa mencium auranya. Selain itu, bagaimana dengan Binatang Roh yang lain?" tanya Untung Kecil.     

Sima You Yue tercengang. Ia bertukar pandang dengan Wu Lingyu. Mereka sama-sama paham.     

Semua Binatang Roh kontrak Sima You Yue ada di situ, hanya Api Kirmizi yang tidak. Karena Untung Kecil menanyakan seekor burung besar, pasti maksudnya Api Kirmizi.     

Penampilan yang sama, aura yang sama, dan Binatang Roh kontrak yang sama. Sima You Yue bisa merasa bulu kuduk di punggungnya meremang.     

Wu Lingyu memegang tangan Sima You Yue, lalu berkata, "Kau ya kau. Dia ya dia."     

"Mm." Sima You Yue tidak akan membiarkan pikirannya berkelana dengan liar. Toh, tidak peduli seberapa mirip ia dengan ibu Untung Kecil, perempuan tersebut memang bukan dia.     

"Namun, apa yang harus kita lakukan terkait Untung Kecil?"     

Mendengar perkataan Sima You Yue, mata Untung Kecil langsung berlinang air mata. Ia menatap Sima You Yue. Sepertinya Sima You Yue akan mengusirnya pergi. Tangisannya sudah nyaris meledak.     

Sambil menatap Untung Kecil Kecil, Wu Lingyu berpikir sejenak. Akhirnya ia menjawab, "Biarlah kalau dia memang mau tetap tinggal. Kita hadapi apa pun yang terjadi."     

Sima You Yue tahu apa maksud Wu Lingyu.     

Jelas kalau Roh Kelima Tertinggi merupakan pemimpin kumpulan Binatang Roh kuno. Bahkan semua Binatang Roh kuno yang baru keluar patuh pada Roh Kelima Tertinggi. Kalau Untung Kecil menyukai Sima You Yue, mungkin Roh Kelima Tertinggi akan memperlakukannya dengan sedikit lebih baik. Paling tidak, ia tidak perlu khawatir kalau Roh Kelima Tertinggi akan membunuhnya.     

"Namun, kita tetap harus memberi tahu Roh Kelima Tertinggi tentang ini."     

Sima You Yue berpikir kalau Roh Kelima Tertinggi tidak mungkin tidak mencari anaknya begitu ia keluar. Kalau ia tidak segera memberi tahu Roh Kelima Tertinggi sekarang, ketika Roh Kelima Tertinggi baru mengetahuinya nanti, mungkin sikap Roh Kelima Tertinggi padanya akan berubah.     

"Biar aku yang mengurusnya," kata Wu Lingyu.     

"Baiklah!" Sima You Yue tersenyum.     

Dengan adanya Wu Lingyu, ia tidak perlu mengkhawatirkan apa pun.     

Mantap!     

Karena itu, Sima You Yue mau tidak mau menunda urusan penjinakan Binatang Roh. Kalau Roh Kelima Tertinggi datang sebelum ia selesai menjinakkan Binatang Roh, sesuatu mungkin akan terjadi!     

Seperti dugaan Sima You Yue dan Wu Lingyu, Roh Kelima Tertinggi sudah mencari-cari lokasi patung batu putranya.     

Roh Kelima Tertinggi bukan satu-satunya yang mencari. Semua Binatang Roh kuno yang sudah keluar langsung mencari Untung Kecil. Namun, mereka tidak mendapatkan informasi apa pun.     

Roh Kelima Tertinggi gampang marah. Karena ia tidak bisa menemukan anak tunggalnya, sekujur tubuhnya seperti terbakar dan rasanya ia bagaikan mau meledak.     

Hari ini, ketika ia berencana meninggalkan negara bagian ketiga puluh dua dan pergi ke luar mencari Untung Kecil, ia tiba-tiba merasakan perubahan di ruang sekitar.     

Namun, itu bukan orang yang ia kenal dan tentu saja bukan salah satu anggotanya. Mengingat betapa uniknya negara bagian ketiga puluh dua, orang yang mampu datang ke situ pastilah seorang pendekar hebat.     

Namun, ia tidak melakukan apa-apa.     

Tak lama kemudian, Wu Lingyu muncul di ruang dan menatap Roh Kelima Tertinggi. Keduanya saling bertatapan.     

Roh Kelima Tertinggi sedang tidak dalam wujud Binatang Roh sekarang. Meskipun ia tampak seperti manusia, ia tetap mirip dengan wujud Binatang Rohnya. Aura membunuhnya sama dinginnya seperti sebelumnya.     

"Aku ingat kau. Kau lelaki yang bersama perempuan itu. Untuk apa kau datang ke sini?" Roh Kelima Tertinggi menatap Wu Lingyu.     

Ia tidak menyangka orang yang bersama Sima You Yue sebelumnya itu ternyata sangat kuat.     

"Aku datang untuk memberitahumu sesuatu." Wu Lingyu tidak terpengaruh oleh aura Roh Kelima Tertinggi.     

"Apa?" Melihat seorang asing datang menemuinya tanpa alasan, Roh Kelima Tertinggi mengira Wu Lingyu akan memberitahunya tentang sesuatu yang buruk.     

Binatang Roh kuno baru saja keluar dan jumlah mereka tidak terlalu banyak. Kalau manusia berkumpul dan bersatu, akan cukup sulit bagi mereka untuk bisa mengalahkan manusia sebanyak itu.     

"Kau tidak perlu begitu waspada terhadapku," kata Wu Lingyu. "Aku sama sekali tidak bersekongkol melawanmu."     

"Kalau begitu, kenapa kau kemari?"     

"Aku datang untuk memberitahumu putramu ada di mana," jawab Wu Lingyu.     

Bola mata Roh Kelima Tertinggi berkerut. "Di mana Untung Kecil?"     

"Kami tidak sengaja mendapatkannya dari salah satu patung batu yang kami buka. Begitu kami tahu dia putramu, kami mau mengantarnya ke sini, tetapi dia tidak mau." Mengingat Untung Kecil yang lengket sekali dengan Sima You Yue dan terus memanggil Sima You Yue 'ibu', Wu Lingyu pun menggertakkan gigi.     

Roh Kelima Tertinggi langsung menebak, "Dia bersama Sima You Yue?"     

"Ya, aku datang untuk memberitahumu. Sebaiknya kau sendiri yang menjemputnya pergi." Jangan biarkan anakmu mengganggu istriku.     

Wu Lingyu tidak mengucapkan kalimat yang terakhir.     

Tahu kalau Untung Kecil sedang bersama Sima You Yue, Roh Kelima Tertinggi tentu tahu kenapa Untung Kecil tidak mau meninggalkan Sima You Yue. Namun, ia belum bertemu anaknya selama puluhan ribu tahun dan ia juga tidak mau membiarkan Untung Kecil meninggalkannya. Ia harus menjemput Untung Kecil pulang.     

Lagi pula, Sima You Yue bukan dia dari masa lalu! Kalau Sima You Yue tidak memperlakukan Untung Kecil dengan baik ….     

"Di mana Sima You Yue?"     

"Ikuti aku."     

Sima You Yue sedang duduk di dalam pelatarannya. Suasana hatinya sedang baik. Ia bermain-main dengan Untung Kecil sambil mengamati kultivasi Mu Si.     

Bukannya ia mau memamerkan Untung Kecil, tetapi Untung Kecil tidak mau berpisah darinya. Begitu ia pergi, Untung Kecil langsung berulah di dalam Pagoda Roh dan menimbulkan kekacauan.     

Karena adanya tekanan dari Roh Kelima Tertinggi, dan Untung Kecil masih sangat kecil, bagaimana mungkin ia bisa menghukum Untung Kecil? Supaya Pagoda Roh tidak hancur, ia tidak bisa berbuat apa-apa selain membiarkan Untung Kecil keluar bersamanya.     

Ia menguji kultivasi Mu Si sambil bermain-main dengan Untung Kecil. Untung Kecil bahkan menjambak rambutnya dan bergelantungan di situ seperti ayunan.     

Tiba-tiba, Untung Kecil melepaskan rambutnya dan nyaris jatuh, dan ia tanpa sadar mengulurkan tangan untuk menangkap Untung Kecil. Lalu, ia memeluk Untung Kecil sambil berkata, "Hati-hati."     

Mendengar cekikikan Untung Kecil dalam pelukannya, ia merasa tak berdaya. Untung Kecil sengaja berpura-pura jatuh!     

Namun, walaupun ia sudah tahu dan Untung Kecil tetap terus mengulanginya, ia tetap langsung mengulurkan tangan untuk menangkap Untung Kecil.     

Ketika ia merasa ada gejolak di ruang sekitar, ia meminta Mu Si mundur. Lalu, ia melihat langit dengan waspada.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.