Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Tepian Lokasi Tambang



Tepian Lokasi Tambang

0"Ayahmu benar-benar tidak mengkhawatirkanmu." Sima You Yue mengembuskan napas setelah ia selesai mendengarkan semuanya.     

"Tentu saja tidak!" kata Si Yue sambil berseri-seri. "Ayah bilang kami sudah lama tidak keluar, jadi tidak apa-apa kalau kami keluar dan melihat dunia."     

"Apa yang akan kau lakukan kalau kau menghadapi bahaya?" Sima You Yue melihat orang-orang yang Si Yue bawa. Meskipun mereka kuat, jumlah mereka tidak banyak.     

"Kami punya cara khusus untuk meninggalkan tempat ini. Kalau terjadi sesuatu, kami bisa menghubungi mereka yang ada di Kota Hantu dan mereka akan langsung datang. Kami tidak harus melalui banyak masalah seperti kalian." Si Yue tidak banyak bicara. Namun, melihat kepercayaan dirinya, Sima You Yue yakin kalau ia mungkin memang punya cara sedemikian rupa.     

Mempertimbangkan hal tersebut, Sima You Yue merasa itu benar. Mereka sudah tinggal di Kota Hantu selama beberapa generasi dan orang-orang bisa datang dan pergi. Setelah bertahun-tahun, masuk akal kalau beberapa orang akhirnya menemukan cara yang tidak diketahui oleh orang lain.     

"Oh ya, setelah kami pergi, bagaimana nasib kota bagian selatan?"     

"Mirip seperti sebelumnya. Kami hanya akan membaginya. Dahulu ada empat klan pengurus utama, tetapi sekarang kota akan dikelola oleh tiga klan," jawab Sima You Yue.     

"Klan Zhang juga setuju?"     

"Memangnya mereka bisa menentang? Kau membunuh pemimpin mereka, dan mereka tidak lagi sekuat sebelumnya. Dalam keadaan seperti itu, mereka bisa apa?"     

"Ya, benar."     

Wu Lingyu tetap di samping tanpa mengatakan apa-apa. Yin Lang mendengarkan percakapan mereka dan juga merasa agak terkejut.     

Kota Hantu? Tempat yang melegenda itu?     

Sima You Yue akrab dengan orang-orang dari Kota Hantu, dan bahkan bicara tentang hal-hal di sana. Mungkinkah ia pernah pergi ke sana sebelumnya?     

Meskipun Yin Lang terkejut, ia terus menjaga raut wajahnya agar tetap datar. Ia hanya terus memusatkan perhatiannya untuk makan. "You Yue, karena kalian datang ke sini, apa kalian juga mau pergi ke tambang kuno? Kita bisa bepergian bersama-sama!"     

"Apa kau juga mau pergi ke sana?"     

"Iya. Ayah bilang, mumpung kami sudah keluar, sebaiknya kami sekalian pergi dan memeriksa tempat itu, supaya aku bisa melihat dunia. Bahkan mungkin kami bisa bertemu dengan beberapa Binatang Roh gelap kuno. Kalau kami bisa membawa mereka pulang, pasti keren sekali!"     

Sima You Yue memanyunkan bibirnya. Membawa pulang Binatang Roh kuno? Kalau memang ada Binatang Roh kuno yang hidup, bukankah itu akan sangat menakutkan?     

Seperti Emas Kecil. Dahulu ia tidak hidup untuk waktu yang lama, tetapi kemampuan bertarungnya sama sekali tidak kalah kalau dibandingkan dengan Tujuh Kecil. Kalau ia berubah wujud menjadi kondisinya sekarang, kekuatannya pasti bisa meningkat dengan pesat.     

"Tempat ini tidak bisa dibandingkan dengan di Kota Hantu. Kalau kau mau ikut pergi bersamaku, kau harus mematuhiku." Ia harus menetapkan aturan dasar terlebih dahulu. Kalau tidak, begitu Si Yue bertingkah, ia mungkin tidak bisa menghentikannya.     

"Baiklah! Tidak masalah. Semua ini hanya karena kau adik perempuanku!" Si Yue menggantungkan tangannya di leher dan berkata, "Selama ini aku selalu patuh, kan?"     

"Kau harus mematuhi apa yang kubilang nanti. Kalau tidak, aku tidak akan mengajakmu bersamaku lagi."     

"Aku mengerti, aku mengerti. You Yue, kau jadi lebih cerewet sejak kau balik ke sini!"     

Sima You Yue memelototi Si Yue. Kapan ia jadi cerewet? Jelas karena sekarang mereka menghadapi lingkungan yang berbeda!     

Di Kota Hantu, Si Yue merupakan Nona Muda Klan Si, putri kota bagian utara. Siapa pun yang melihatnya pasti mengenalnya. Namun, ini bukan Kota Hantu, ini wilayah dalam dengan banyak pendekar yang kuat. Mereka tidak akan memedulikan identitas Si Yue yang merupakan putri Kota Hantu. Kalau mereka kesal, mereka akan membunuh siapa pun tanpa pandang bulu.     

Ia memberi tahu Si Yue tentang analisisnya tentang keadaan mereka sekarang. Mengingat sifat Si Yue, ia tidak mau Si Yue menganggap remeh semuanya sampai harus kehilangan nyawa nantinya. Si Yue mengangguk dengan sungguh-sungguh dan berkata dengan raut wajah serius, "Aku hanya datang ke sini untuk jalan-jalan, jadi aku akan mendengarkanmu dengan patuh tentang segalanya. Tenang saja!"     

Mendengar Sima You Yue berkata demikian, Si Yue mengingat betapa menyenangkannya tingkah Sima You Yue dahulu di Kota Hantu. Ia merasa sepertinya Sima You Yue benar-benar sedang tidak bisa tenang!     

Setelah mereka kenyang, Sima You Yue dan Si Yue duduk di dalam gua dan mengobrol dengan santai. Yang lainnya juga duduk-duduk dan beristirahat di dalam gua.     

Sima You Yue memberi tahu Si Yue tentang banyak hal yang terjadi di benua tersebut. Itu kali pertama Si Yue keluar, jadi ia baru mengetahui segala hal. Ia mendengarkan dengan penuh perhatian dan You Yue harus terus bicara sampai badai di luar berhenti.     

Sima You Yue benar-benar sangat beruntung. Badai tersebut tidak berlangsung lama. Setelah langit tampak cerah, mereka pun melanjutkan perjalanan.     

Saat mereka terbang, mereka melihat bahwa banyak tempat di bawah mereka telah rusak akibat kena badai.     

Meskipun tidak ada tanah longsor ataupun retakan tanah, batu-batu besar berserakan dan pohon-pohon besar tumbang, terhempas ke tanah. Batu-batu besar tersebut pasti datang dari tempat lain.     

Melihat kekacauan di bawah, Sima You Yue mendecakkan lidah. Pantas saja tidak ada manusia yang mau tinggal di situ. Tempat tersebut sama sekali tidak bisa dihuni!     

"Ada sedikit ruang yang stabil di sini, sebaiknya kalian ikuti rute yang ditunjukkan oleh Binatang Roh terbangku," kata Yin Lang.     

"Apakah Binatang Roh terbangmu sekuat itu?" Si Yue curiga. Kekuatan burung kecil tersebut tampak biasa saja dan ia bahkan tidak bisa bicara!     

"Mereka tidak terlalu kuat, tetapi setelah tinggal di sini sepanjang hidup mereka, mereka tahu tempat mana yang perlu mereka waspadai."     

"Baiklah, kalau begitu." Si Yue memerintahkan Binatang Roh terbang mereka untuk mengikuti di belakang Yin Lang dan yang lainnya.     

Setelah perjalanan selama beberapa hari, mereka melihat tambang-tambang kuno. Mereka menghadapi cuaca yang mirip dengan yang sebelumnya dan tidak punya pilihan selain mencari tempat untuk beristirahat.     

Dengan adanya Si Yue, si rakus itu, Sima You Yue mau tidak mau berperan jadi tukang masak lagi dan memasak hidangan untuk semua orang.     

Setelah cuaca terang, mereka pun kembali melanjutkan perjalanan. Beberapa saat kemudian, badai kembali menghantam sehingga mereka harus menunggu, kemudian melanjutkan perjalanan lagi.     

Jelas-jelas itu rute yang sebenarnya hanya akan memakan waktu tempuh selama setengah bulan, tetapi mereka harus melakukan perjalanan selama sebulan penuh sebelum akhirnya mereka tiba. Pantas saja sebelumnya Yin Lang bilang dia tidak bisa memastikan berapa lama mereka akan sampai di sana.     

Rombongan Sima You Yue tiba di depan sebuah gurun yang sudah penuh dengan orang dan banyak tenda-tenda yang didirikan.     

"Apakah ini tambang kunonya?" Panas terik membuat Si Yue merasa sedikit tidak nyaman.     

"Bukan," jawab Wu Lingyu, yang selama ini jarang bicara. "Ini Gurun Takagan. Tambang kuno berada di tengah-tengah gurun ini. Masih sangat jauh dari sini."     

"Kalau begitu, kenapa semua orang tinggal di sini dan tidak masuk ke dalam?"     

"Kita tidak bisa keluar setelah masuk ke gurun ini. Bisa dibilang gerbang iblis menuju ke tambang kuno dimulai di sini," jawab Yin Lang. "Maka dari itu semua orang memilih untuk memasang tenda di sini dan sekaligus mengawasi para pesaing."     

"Begitu banyak kekuatan yang tidak berani masuk, memangnya seberapa jahat gurun ini?" Mata Si Yue kembali berbinar-binar. Sikapnya selalu begitu ketika ada sesuatu yang menyenangkan yang ia nantikan.     

"Pertama, mari kita cari tempat untuk mendirikan tenda kita. Setelah itu, kita bisa lihat apakah kita bisa menemukan informasi," usul Sima You Yue.     

"Ya."     

Mereka meninggalkan kumpulan orang tersebut dan menemukan tempat yang penghuninya lebih sedikit, lalu mendirikan tenda mereka. Sima You Yue mengeluarkan beberapa ekor Lebah Merah Tua yang lebih kuat untuk berkeliling dan mencari informasi.     

Tak lama kemudian, ia menerima beberapa berita. Lebah-lebahnya bahkan lebih cepat daripada orang-orang yang diutus Yin Lang untuk mencari informasi.     

"Bagaimana? Kau sudah dapat kabar?" tanya Si Yue sambil berlari mendekat.     

"Mereka bilang ada banyak orang yang masuk baru-baru ini, tetapi tidak ada satu pun yang keluar sejak itu," jawab Sima You Yue. "Sudah hampir setahun."     

"Orang-orang itu sudah masuk sejak setahun yang lalu? Cepat sekali?" tanya Si Yue.     

"Satu tahun tidak dianggap sebagai waktu yang lama di dalam sana," jawab Wu Lingyu. "Mereka yang masih ada di sini seharusnya merupakan orang-orang yang tersisa. Ada lebih banyak lagi orang yang semuanya telah masuk ke dalam. Tidak ada yang tahu pasti berapa jumlahnya waktu itu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.