Muncul Masalah
Muncul Masalah
Dahulu, Birat Ilahi hanya berupa sebuah benih kecil di cincin. Ketika sekarang ia melihatnya lagi, Birat Ilahi sudah tumbuh menjadi bibit yang tingginya lebih dari sepuluh sentimeter.
Karena ikatan darah antara Binatang Rohnya dan ia sendiri, bibit tersebut memancarkan bau darah yang samar, tetapi baunya tidak berlebihan.
"Mengapa Birat Ilahi tetap masih kecil sekali setelah bertahun-tahun?" Sima You Yue menghitung dalam hati. Sudah lebih dari tiga puluh tahun waktu berlalu di dunia luar, jadi sekitar tiga ratus tahun telah berlalu di dalam Pagoda Roh. Namun, Birat Ilahi hanya tumbuh segitu saja?
"Memangnya kau tahu apa tentang Birat Ilahi?" Roh Kecil menatap Sima You Yue dengan penuh penghinaan. "Birat Ilahi memang tidak tinggi. Pertumbuhan bahan ramuan ilahi memang khas seperti ini. Terlebih, aku mempercepat waktu dalam taman ini, jadi sudah lebih dari tiga ratus tahun berlalu di sini."
"Nah, kapan Birat Ilahi akan masak?" tanya Sima You Yue.
"Dia sudah menghasilkan buah," jawab Roh Kecil dengan penuh semangat. "Aku sudah merasakannya, tetapi itu tidak bisa dilihat dengan mata telanjang."
"Kapan buahnya masak?" Sima You Yue masih lebih memperhatikan hal-hal semacam ini.
"Birat Ilahi ini berbeda dari yang lain. Tahap awalnya lambat, tetapi dia akan cepat matang setelah ini. Seharusnya tidak memakan waktu lebih dari beberapa tahun," jawab Roh Kecil.
"Bisakah kau mempercepat waktunya agar aku bisa mendapatkan buahnya secepat mungkin?" tanya Sima You Yue pada Roh Kecil.
"Namun, kalau aku melakukan itu, aku jadi tidak bisa mengamati pertumbuhannya," jawab Roh Kecil dengan kesal.
"Aku mendesak butuh buahnya sekarang. Kau bisa mengamati pertumbuhan yang berikutnya. Toh, masa hidupmu kan tidak terbatas." Kata Sima You Yue.
"Baiklah." Roh Kecil setuju. Urusan Sima You Yue memang lebih penting. Lagi pula, setelah memanen buah Birat Ilahi, ia bisa menanamnya lagi.
"Tanpa memengaruhi kemanjuran khasiatnya, tolong matangkan Birat Ilahi ini secepat mungkin," desak Sima You Yue.
"Beres!"
Kemudian, Sima You Yue pergi menemui Wu Lingyu dan pergi menuju ke ruang Alkimia untuk menyempurnakan beberapa pil untuk Sima Liu Xuan.
Memikirkan kondisi ayahnya, ia mengembuskan napas dalam hati.
Dalam kondisi yang demikian, ayahnya masih bisa melawan Wei Ming Die. Hal tersebut membuatnya kagum pada ayahnya, sekaligus membuatnya merasa tertekan.
Bagaimana kalau waktu itu ayahnya berpura-pura patuh pada Wei Ming Die?
Ia menggeleng. Kalau ayahnya memang berpura-pura mematuhi Wei Ming Die, walaupun semua orang memaafkannya, ayahnya tidak akan bisa memaafkan dirinya sendiri. Kenyataannya itu tidak terjadi, dan tidak ada gunanya ia memikirkannya.
Ia menarik napas dalam-dalam, mulai menyortir bahan pengobatan dan mulai menyempurnakan pil.
Di hari-hari berikutnya, ia fokus pada penyembuhan Sima Liu Xuan. Setelah setengah bulan, akhirnya Sima Liu Xuan bisa bangkit dari tempat tidur.
Ketika Sima Liu Xuan berjalan keluar kamar, ia merasa ingin berlari dengan air mata berlinang. Ia belum pernah terbaring di tempat tidur selama itu!
Setiap kali ia ingin bangkit dari tempat tidur, ibunya langsung menatapnya dan berkata, "Kau tidak boleh turun dari tempat tidur tanpa izin You Yue."
Kemudian, ketika ia mengalihkan perhatiannya kepada putrinya yang berharga untuk minta bantuan, Sima You Yue selalu tersenyum dan berkata: "Ayah, aku ini tabib dan tabib punya peraturan tertentu untuk pasiennya. Kau mau mempermalukanku?"
Yah, ia tidak bisa mempermalukan putri kesayangannya, jadi ia hanya bisa menahan diri.
Setelah terbaring di tempat tidur selama sebulan, akhirnya ia bisa bangun dari tempat tidur. Namun, supaya ia tidak kelelahan, You Yue menemui Fatty Qu untuk memintanya membuatkan kursi roda untuknya. Sima You Yue juga sekaligus mengeluarkan semua orang yang tinggal di dalam Pagoda Roh.
Mendengar kalau Sima You Yue telah menemukan ayahnya, Sima Lie dan yang lainnya tidak melanjutkan kultivasi mereka dan pergi menemui dermawan mereka. Tanpa Sima Liu Xuan, tidak akan ada anggota Klan Sima yang masih tersisa.
Sima You Yue sedang mengobrol dengan Sima Liu Xuan di taman. Sima Liu Xuan mendengar gerakan di gerbang pelataran dan ketika ia menengadah, ia melihat Sima Lie dan yang lainnya berjalan mendekat.
Sima Lie tampak semakin muda karena pertumbuhan kekuatannya. Sekarang ia terlihat seperti seorang lelaki paruh baya meskipun usianya sudah tua.
Melihat Sima Liu Xuan yang berpakaian putih dengan kepala yang penuh dengan rambut putih sedang duduk di kursi roda, Sima Lie melangkah maju dengan penuh semangat dan membungkuk pada Sima Liu Xuan. "Dermawan!"
"Akhirnya kami bisa bertemu dengan dermawan kami." Sima You Ming dan ketiga abang Sima You Yue juga menyapa dan memberi hormat pada Sima Liu Xuan.
"Jangan panggil aku dermawan. Kau kakek You Yue dan kalian abang You Yue, ayo kita panggil satu sama lain berdasarkan senioritas." Sima Liu Xuan tersenyum simpul.
"Paman!"
Sima You Ming dan yang lainnya langsung mengikuti niat baik Sima Liu Xuan, tetapi Sima Lie tidak bisa melakukannya. Ia dengan tegas bersikeras tetap memanggil Sima Liu Xuan sebagai dermawannya.
"Kakek, kau kakekku. Konon generasi Ayah adalah generasi yang lebih muda darimu. Namun, dia lebih tua darimu, dan kalian agak sulit dibedakan. Kenapa kalian tidak memanggil satu sama lain menggunakan nama saja? Lagi pula, kita semua punya nama keluarga yang sama," bujuk Sima You Yue.
"Itu memalukan sekali!"
"Kau membantuku membesarkan putriku dan mengajarinya dengan sangat baik. Kau telah menganugerahkan kebaikan yang begitu besar, aku bahkan belum berterima kasih padamu!" kata Sima Liu Xuan.
"Benar, Kek. Kau bilang aku harus terus memanggilmu 'kakek', tetapi kau justru bersikeras memanggil ayahku 'dermawan'. Kacau kan jadinya? Kita semua pendekar dan kita tidak perlu memusingkan diri perihal kesopanan."
Pada akhirnya, di bawah desakan Sima You Yue, akhirnya Sima Liu Xuan dan Sima Lie menjadi saudara. Meskipun ini agak tidak mencolok, ini lebih baik dari pada sebelumnya.
Setelah beberapa saat, Fatty Qu dan yang lainnya juga berjalan mendekat. Melihat lelaki yang tampak seperti malaikat yang jatuh dari langit tersebut, Fatty Qu berseru, "You Yue, ayahmu indah sekali!"
Bei Gong Tang buru-buru menarik Fatty Qu, menunjukkan kalau barusan sikapnya terlalu tidak sopan.
"Pffffffft —" Sima You Yue geli melihat reaksi Fatty Qu, lalu berkata sambil tersenyum, "Kau jangan macam-macam dengan ayahku!"
"Aku, macam-macam bagaimana … apa maksudmu!" Fatty Qu merasa malu.
Sima You Yue menoleh dan berkata pada Sima Liu Xuan, "Ayah, kau tidak tahu, waktu aku berpakaian seperti lelaki dan ketika kami baru bertemu untuk pertama kalinya, dia tinggal di pelataran yang sama denganku. Waktu itu ia menatapku seperti orang mesum."
"Ya, kan? Namun, pada akhirnya, You Yue menyogoknya dengan makanan." Bei Gong Tang tertawa.
"Kapan itu terjadi? Bagaimana mungkin kalian mengingatnya begitu!" Fatty Qu memelototi mereka semua. "Lagi pula, kau juga tidak sama. Awalnya, kau dingin seperti balok es, tetapi pada akhirnya You Yue berhasil menundukkanmu. Kita sama saja, tahu!"
"Hehehe, aku sudah lama mendengar You Yue membicarakan kalian, terima kasih telah menjaganya selama ini."
Sima Liu Xuan terhibur melihat mereka. Orang-orang lain di pelataran lanjut menceritakan banyak hal yang telah dilakukan oleh Sima You Yue sebelumnya.
"Paman, kau terlalu sopan. Justru You Yue-lah yang menjaga kami selama ini." Bei Gong Tang dan yang lainnya malah merasa malu.
"Berkat kalian, dia tidak kesepian dan dia punya kalian semua yang menemaninya selama ini. Jadi, tidak peduli siapa yang menjaga siapa, intinya kalian bisa bersama selama bertahun-tahun, dan inilah takdir di antara kalian."
"Hei, selain itu …."
Tiba-tiba, Sima You Yue melihat seseorang memandang ke arah gerbang pelataran dengan raut wajah yang cemas. Karena sebelumnya ia sudah memerintahkan agar tidak ada yang masuk ke pelataran untuk mengganggu istirahat ayahnya, mereka tidak bisa langsung masuk begitu saja.
Ia bangkit dan berjalan mendekat, lalu bertanya, "Ada apa?"
"Wakil Master Lembah, ada beberapa orang yang datang sebelumnya, dan mereka menyebut Lembah Iblis Ilahi. Selain itu, nada bicara mereka kasar. Pengelola memintaku untuk memanggilmu."
"Siapa orang-orang itu?" Sima You Yue mengerutkan kening.
"Sepertinya mereka dari Gua Awan."
Sima You Yue agak menyipitkan matanya. Orang-orang Gua Awan ternyata berani berkeliaran di wilayahnya dan menjelek-jelekkan Lembah Iblis Ilahi?! Huh!