Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Tabu Menyebut Nama Ayah



Tabu Menyebut Nama Ayah

2Menatap Mu Si, Sima You Yue merasa seperti sedang melihat dirinya sendiri saat berumur sekian dengan sifat keras kepala yang sama.     

Memikirkan apa yang sudah dialami Mu Si selama bertahun-tahun, hatinya diliputi rasa iba, yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.     

Sima You Yue menuangkan semangkuk sup ular untuk Mu Si. "Jangan hanya makan daging panggang, coba ini. Ini rebusan daging ular giok hitam berumur seribu tahun. Ini bagus sekali untuk kesehatanmu."     

Mu Si menyeruput sesendok, rasanya enak. Setelah melahap sup ular tersebut, ia bisa merasakan dorongan lembut yang datang dari perutnya, membuatnya merasa nyaman.     

"Kenapa kau bisa punya banyak sekali barang bagus?"     

"Itu semua kukumpulkan pelan-pelan," jawab Sima You Yue. "Semakin banyak pengalamanmu, semakin banyak barang-barang yang akan kau dapatkan."     

"Namun, umur kita tidak jauh berbeda," kata Mu Si.     

"Kau tahu dari mana? Mungkin saja aku ratusan tahun lebih tua darimu?" Sima You Yue terkekeh.     

Toh, para Master Roh bisa menjaga penampilan mereka sedemikian rupa sehingga walaupun mereka sudah berusia ribuan tahun, penampilan mereka tetap seperti berumur dua puluh atau tiga puluh tahun.     

"Firasat," jawab Mu Si.     

"Hehehe, makan buburnya."     

"Kau belum menjawab berapa umurmu." Mu Si menatap Sima You Yue dengan gigih.     

"Umurku lima puluhan tahun." Sima You Yue merenung sebentar. "Kenapa kau seterkejut itu?"     

Mu Si menatap Sima You Yue dengan raut wajah tercengang. Itulah raut wajah paling ekspresif yang ia tunjukkan sejauh ini.     

"Kau baru berusia lima puluhan tahun?"     

"Ya."     

"Orang-orang di kota yang usianya sudah ratusan tahun tidak sehebat kau!" seru Mu Si. "Perempuan-perempuan yang berusia lima puluhan tahun itu tahunya cuma main-main."     

"Kami punya pengalaman yang berbeda." Sima You Yue tidak merasa kalau dirinya luar biasa. Kalau dilihat secara keseluruhan, pencapaiannya tersebut bergantung pada ada atau tidaknya bantuan dari luar, seperti bertemu Mo Sha, membuat kontrak dengan Binatang Roh, dan lain-lain.     

Tanpa bantuan dari luar tersebut, kekuatannya tidak akan sehebat sekarang.     

Tentu saja, ia sendiri juga bekerja sangat keras. Dedikasinya bisa membuat semua orang malu.     

"Bagaimanapun, kau memang luar biasa!"     

"Kalau kau bekerja keras, kau juga akan punya kehidupan yang menjanjikan."     

"Aku tidak mau kehidupan yang menjanjikan. Aku cuma mau menemukan ayahku."     

"Bagaimana ayahmu bisa hilang? Saat berburu harta karun?" tanya Sima You Yue.     

"Ya." Mu Si terdiam beberapa saat sebelum menjawab.     

Tahu kalau Mu Si tidak mau berbicara banyak tentang ayahnya, Sima You Yue pun mengalihkan topik pembicaraan ke hal yang lain. Ia bertanya tentang Kota Hantu.     

Ia mengira Kota Hantu adalah tempat di mana manusia membaur dengan hantu. Namun, ia tidak menyangka kalau setelah waktu yang lama, beberapa klan dan kelompok kekuatan mendirikan sekte mereka masing-masing di situ, begitu juga dengan Penguasa Kota, Luo Lian Sha.     

Sebelumnya ia mendengar kalau Luo Lian Sha merupakan seorang perempuan yang sangat cantik, tetapi sayangnya, Luo Lian Sha licik dan kejam. Luo Lian Sha juga kuat. Semua orang di Kota Hantu takut pada Luo Lian Sha.     

Namun, kabarnya Luo Lian Sha jarang muncul. Tidak ada yang tahu apa yang sebenarnya ia lakukan.     

Karena Penguasa Kota tidak mengatur apa pun, pasti ada orang lain yang menggantikan perannya. Oleh karena itu, diangkat empat pengurus utama di bawah kekuasaan Penguasa Kota. Salah satunya adalah Ketua Klan Zhang Shuo.     

Kota Hantu lebih besar daripada kota-kota yang pernah ia kunjungi sebelumnya. Itu bisa terlihat jelas karena setelah terbang masuk ke dalam selama beberapa hari, mereka masih belum melihat gerbang kota.     

Bakat Zhang Shuo tidak bagus, bahkan tidak bisa dibandingkan dengan abang-abangnya. Namun, karena ia adalah tuan muda klannya, kedudukannya tetap sangat tinggi.     

Tidak disangka, ia sudah langsung membunuh orang semacam itu begitu ia tiba. Pantas saja orang-orang Kota Hantu tersebut langsung mundur.     

Ia mengerti jalan pikiran klan keluarga sebesar itu. Zhang Shuo tidak terlalu menonjol dalam klannya, anggota keluarganya menindasnya, dan petinggi klan menutup mata padanya. Namun, begitu ada seorang anggota klan yang dibunuh oleh orang asing, situasinya tentu berubah jadi mengerikan. Mereka baru akan tenang setelah mereka menyelidiki semuanya dan membinasakan pembunuh Zhang Shuo.     

Alasan pertama, karena masalah pribadi dalam keluarga. Alasan kedua, karena itu melibatkan nama baik seluruh klan.     

Karena ada orang yang berani membunuh keturunan langsung klan, bukankah itu sama saja seperti menampar wajah mereka dan menantang ketua klan mereka?     

Alasan pertama masih bisa ditoleransi, sedangkan alasan kedua sama sekali tidak bisa dibiarkan begitu saja!     

Mu Si juga berbicara tentang kelompok kekuatan lain di kota, tetapi karena itu tidak ada hubungannya dengan mereka sekarang, ia hanya sedikit membahasnya.     

"Mu Si, apakah kau pernah mendengar nama orang ini?"     

"Siapa?"     

"Sima Liu Xuan."     

"Ayahmu?"     

"Ya."     

Mu Si merenung sejenak. "Kalau kau bertanya kepada orang lain, kau tidak akan mendapatkan jawaban. Namun, kau akan mendapatkan jawaban dariku."     

"Kau pernah mendengar namanya sebelumnya?" Mata Sima You Yue berbinar-binar.     

"Mm, aku tidak sengaja pernah dengar nama itu disebutkan oleh orang-orang di kota. Namun, sepertinya nama itu tabu di kota dan tidak ada yang boleh menyebutkannya. Aku dengar dua orang berbicara ketika aku lewat, dan salah satu dari mereka menyebutkannya. Orang yang satunya buru-buru menghentikannya. Namun, meskipun mereka sudah tidak menyebutkan nama itu lagi, ketika aku berjalan pulang, aku melihat kedua orang itu sedang dibawa pergi." Mu Si mengingat-ingat.     

Sima You Yue terkejut. Nama ayahnya bahkan tidak boleh disebut? Memangnya apa yang telah dilakukan ayahnya di situ?     

"Jadi, jangan sembarangan bertanya kepada orang lain. Kalau sampai didengar kelompok pengawas, kau pasti langsung ditangkap," kata Mu Si dengan serius.     

"Aku mengerti." Sima You Yue mengangguk. "Namun, tahukah kau apa yang dia lakukan di sini? Di mana dia sekarang?"     

"Aku tidak tahu. Aku hanya dengar mereka menyebut namanya. Kalau bukan karena mereka sampai ditangkap waktu itu, aku pasti tidak akan mengingatnya. Namun, melihat tanggapan orang-orang itu, kurasa ayahmu pasti sudah melakukan sesuatu yang berat. Sayang sekali aku tidak ada di sana waktu itu, jadi aku tidak tahu," jawab Mu Si dengan nada meminta maaf.     

"Mm, terima kasih." Sima You Yue tersenyum pada Mu Si. "Setidaknya, kau bisa memastikan kalau ayahku memang datang ke sini dahulu. Kemungkinan besar dia memang ada di sini. Artinya, aku sudah di jalan yang benar."     

"Namun, akan sangat sulit kalau kau mau mencari ayahmu," kata Mu Si.     

"Selama dia ada di sini, aku akan bisa menemukannya!" kata Sima You Yue dengan yakin.     

Melihat senyum Sima You Yue, Mu Si mengangguk tanpa mengerti kenapa. Ia diam-diam bersumpah dalam hati kalau ia juga akan pergi mencari ayahnya.     

"Oh ya, satu hal lagi." Melihat kalau Mu Si hampir selesai makan, Sima You Yue mengganti piring Mu Si dengan piring berisi irisan buah dan menawari Mu Si garpu. "Kau belum cerita, sebenarnya daerah terlarang di Kota Hantu itu tempat apa?"     

"Seingatku, dari informasi yang paling sering kudengar, daerah terlarang di Kota Hantu itu adalah tempat yang tidak bisa didekati. Kalau ada orang yang tertangkap di sana, mereka tidak hanya akan dibunuh, keluarga mereka juga akan dibunuh," jelas Mu Si.     

"Oh? Bagaimana mungkin tidak ada satu pun penjaga di tempat yang semisterius itu?" Sima You Yue bingung.     

Sima You Yue tidak tahu kalau bukannya tidak ada penjaga di sana, tetapi ada sesuatu yang aneh yang terjadi di daerah terlarang. Semua orang pergi ke sana untuk membantu. Tidak ada yang berani masuk ke daerah terlarang setelah pembunuhan massal tersebut terjadi. Siapa sangka ia dan Mu Si justru bertemu di sana.     

"Mu Si bajingan! Keluar kau dari situ!" Terdengar suara bernada tinggi dari luar. Kemudian, sesosok bergaun merah darah menendang pagar yang sudah goyah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.